Chapter 12 : Hope

55 15 4
                                    


Tara, Vino dan beberapa murid SMA Arkham berjalan beramai-ramai menuju SMA Mulia Bakti bertujuan untuk memberikan tantangan bertarung. Beberapa murid SMA Arkham mengikat tangan mereka dengan kain yang membuat mereka seperti siap bertarung. Selama di perjalanan gerombolan murid SMA Arkham menjadi pusat perhatian oleh warga sekitar.

Mereka memasang wajah amarah yang membuat beberapa warga yakin akan ada pertarungan yang terjadi. Tara mengatakan kepada Vino untuk menyiapkan surat tantangan kepada Bagas dan Mulia Bakti. Tara sangat tidak sabar untuk menghabisi penghianat tersebut dengan tangannya sendiri.

Sesampainya mereka di SMA Mulia Bakti beberapa murid terlihat berlari menjauh karena melihat murid SMA Arkham dengan wajah penuh amarah. Dengan sigap Tara memerintahkan anggotanya untuk mencari Bagas dan anggotanya yang mereka temui. Murid-murid SMA Arkham pun tanpa ragu masuk kedalam sekolah untuk mencari Bagas.

Kejadian tersebut membuat beberapa murid menjadi panik dan berhamburan keluar dari sekolah. Tara mengatakan kepada anggotanya untuk tidak menyakiti siapa pun disana. Setelah mereka melakukan pencarian di setiap sudut sekolah, mereka tak menemukan Bagas dimana pun. Tara pun berfikir mungkin Bagas sedang bersembunyi atau bersama Red Viver.

Tara pun memerintahkan Vino untuk segera menyiapkan surat tersebut. Tara juga mengatakan ia tak akan berhenti untuk terus mengejarnya dimana pun dan kapan pun. Vino pun menempelkan surat tersebut tepat di pintu gerbang SMA Mulia Bakti.

Di SMA Sinar Mata terlihat Bima yang sedang berlajan pulang sambil membaca manganya. Ia terus diganggu oleh Teguh yang tak terima dijadikan pemimpin secara paksa olehnya, namun Bima mengatakan kalau ia sangat meminta maaf karena pernah merebutnya dari Teguh. Namun Teguh mengatakan kalau hal ini bukan soal perebutan kepemimpinan tapi soal persahabatan mereka.

Bima mengatakan kalau ia akan tetap menjadi sahabat Teguh walau ia bukan yang memimpin sekarang. Namun lagi-lagi Teguh menolak di jadikan pemimpin oleh Bima, Bima pun mengatakan kepada Teguh apakah ia harus memberikannya ke orang lain. Sontak Teguh mengatakan tidak kepada Bima dan menjelaskan dampak apa yang akan terjadi jika jatuh ke tangan orang yang salah.

Bima pun tersenyum kepada Teguh dan mengatakan kalau ia adalah orang yang tepat. Dengan berat hati ia menerimanya dan mempertanyakan kepada Bima kenapa ia mengundurkan diri. Bima akan mengatakannya setelah ia meneraktirnya di café milik kakak Rio, Teguh pun menyetujuinya dan mereka bergegas ke café tersebut.

Sesampainya disana mereka melihat Rio yang sedang membantu kakaknya membereskan meja. Bima pun menyapanya dan menanyakan kenapa ia tidak masuk sekolah, Rio pun berkata kalau ia lupa menyalakan alaram yang membuatnya telat bangun. Rio juga menanyakan kenapa mereka berdua datang kemari padahal café belum buka.

Bima pun mengatakan kalau pelanggan terbaik tidak kenal kapan waktu buka. Teguh juga berkata kepada Rio ada hal yang harus di bicarakan sekarang. Setelah semuanya beres Rio pun bergabung dengan mereka untuk mengetahui alasan Bima mundur sebagai pemimpin. Rio yang tak sabar langsung menanyakannya kepada Bima alasan kenapa ia mundur.

"Jadi... kenapa kau mundur" tanya Rio kepada Bima.

"Mundur? Ooo masalah itu" kata Bima.

"Langsung saja ke intinya Bim" sahut Teguh kepada bima.

"Alasan kenapa aku mundur, agar kalian tidak mendapatkan musuh" ujar Bima yang membuat mereka berdua terdiam.

Rio yang masih tidak paham menanyakan apa yang terjadi kepada Bima, Bima mengatakan kalau saat itu ia dan Tara telah di jebak oleh Bagas. Mendengar itu Taguh pun sontak berdiri dan mengatakan kepada Bima kenapa ia tak mengajak mereka saat menjalankan rencana tersebut. Bima pun mengakui kalau hal tersebut adalah kesalahannya namun ia tak ingin Teguh mendapatkan nilai jelek di ujian nanti.

High School Time (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang