Chapter 13 : Promise

23 11 8
                                    

Di halaman belakang terlihat banyak murid yang berkumpul karena ajakan Bima, murid tersebut tampak bingung kenapa Bima mengumpulkan mereka disana. Bima mengatakan kalau Rio ingin menyampaikan sesuatu, sontak beberapa murid tersebut bingung kenapa harus Rio padahal Teguh lah yang memimpin sekolah.

Rio pun langsung menyampaikan sesuatu kepada beberapa murid tersebut kalau mereka telah sepakat membantu SMA Arkham untuk menghadapi Red Viver. Sontak beberapa murid menanyakan kenapa bukan Teguh yang menyampaikan hal tersebut padahal ia berdiri tepat di sebelahnya. Bima pun langsung berkata kalau saat ini Sinar Mata sedang dipimpin oleh Rio.

Beberapa murid mengatakan kalau mereka sangat nyaman saat di pimpin oleh dirinya, namun Bima berkata kalau mereka harus segera melupakan masa itu dan menerima masa yang baru. Teguh dengan sigap mengatakan kepada mereka siapa saja yang bersedia ikut membantu SMA Arkham untuk mengalahkan Red Viver.

Beberapa murid masih terlihat ragu untuk ikut serta, Rio pun mengatakan jika mereka menang maka Red Viver berjanji akan menghentikan penyebaran lollipop. Rio juga berkata kalau mereka sedang berusaha beraliansi bersama SMA Baracuda dan SMA Perjuangan. Beberapa murid yang berfikir kalau pertarungan kali ini cukup ramai segera mengangkat tangan dan ikut serta membantu SMA Arkham.

Salah satu murid berkata kepada Bima apakah rencana yang mereka buat tidak melanggar perjanjian damai 7 tahun lalu. Bima pun sontak terdiam sejenak mendengar perkataan tersebut, Teguh langsung berkata kalau saat ini mereka semua sedang dalam masalah yang sama dan tidak salah jika saling membantu satu sama lain.

Bima masih terdiam karena perkataannya, ia langsung berfikir kalau dirinya pernah hampir melanggar perjanjian tersebut 2 kali. Bima pun kaget karena pundaknya di tepuk oleh Teguh yang melihatnya terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu. Bima melihat banyak murid yang mengangkat tangan dan ia rasa cukup untuk memberikan perlawanan kepada Red Viver.

Putra yang baru keluar dari toilet tak sengaja mendengar suara ribut dari halaman belakang. Putra pun memberanikan diri untuk datang kesana dan melihat apa yang terjadi, ia kaget karena melihat banyak sekali murid disana. Ia juga melihat Rio yang sepertinya sedang menyampaikan sesuatu kepada mereka, Putra yang tak ingin ketahuan Citra segera meninggalkan tempat tersebut.

Putra berfikir kalau mungkin Bima dan yang lain sedang merencanakan sesuatu yang besar, Putra sangat penasaran dengan hal yang akan mereka lakukan. saat di perjalanan menuju kelas ia tak sengaja berpapasan dengan Citra, Citra langsung menanyakan dari mana ia barusan. Putra pun berkata kalau ia baru saja dari toilet.

Tak lama beberapa murid keluar dari halaman belakang yang membuat Citra menarik kerah baju Putra dan menyuruhnya berkata dengan jujur. Putra pun menunjuk selangkangan celananya yang terkena percikan air. Pipi Citra pun langsung memerah dan segera meninggalkan Putra.

Putra pun kembali ke kelasnya dan memberitahu Ade dan Milo tentang apa yang ia lihat barusan di halaman belakang. Ia mengatakan mungkin suatu hal besar akan terjadi, Ade pun berkata kepada Putra apakah ia terlibat dalam hal tersebut. Putra pun berkata kalau saat ini ia telah berjanji kepada Citra agar tak ikut-ikutan lagi.

"Ahhh iya aku sampai lupa jika kau memiliki janji kepada Citra" ujar Ade sambil menggaruk kepalanya.

"Padahal aku ingin sekali bergabung bersama mereka lagi" sahut Putra dengan pesimis.

"Kenapa kau tidak diam-diam saja ?" tanya Milo kepada Putra.

"Aku tidak ingin membohonginya, aku sangat menyayanginya" kata Putra yang membuat Ade tersenyum.

Tak lama Rio masuk ke kelas Putra dan mengajak ia berbicara secara pribadi, sontak hal tersebut membuat Putra, Ade dan Milo kaget karena kedatangan Rio. Putra dengan sigap ikut dengan Rio untuk membicarakan sesuatu. Sesampainya mereka di kantin Putra juga melihat Bima dan Teguh yang duduk di salah satu tempat disana.

High School: Time (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang