"Wahh... Sekarang giliran lo Gham" Seru Niko
"Yaudah gue milih dare" Jawabku
"Oke, gini deh. Kan katanya lo udah gak akan suka sama cewe manapun lagi. Gue tantang lo buat luluhin satu cewe di sekolah ini" Ardi
"Tapi siapa?" Tanya Butet, alias Edo.
"Gue tahu!" Niko heboh
"Siapa?" Tanyaku
"Masih inget cewek yang gue kenain bola kemarin?" Niko
"Oh itu, dia kan?" Tanyaku memastikan
"Bukan dia, tapi teman sebelahnya yang ketus" Niko
"Oh, danton peleton inti kan?" Tanyaku lagi
"Emang iya?" Niko
"Iya, udah dia kan. Lihat aja gampang itu mah" Jawabku
"Kalau lo gak berhasil harus traktir semua anak basket" Niko
"Oke. Kalau gue berhasil kalian harus kasih gue PS 5 sama traktir gue full seharian di sekolah. Gimana?" Ucapku
"Deal!" Semua menjawab dengan kompak dan kembali melanjutkan permainan.
* * *
Iya, seperti itulah kenyataannya. Jujur saja menaklukan hati Killa tidak semudah itu, dia tidak mudah luluh bahkan saat aku berusaha seperti yang aku bisa. Sejak kata "deal" keluar dari mulut mereka yang ikut partisipasi sebuah game TOD aku menjadi lebih ingin membuktikan kalau aku bisa melakukannya.
Setelah hari itu juga, aku mendekati Killa dan mencoba menarik perhatiannya menganggunya disekolah, memanggilnya dengan kata sayang, mengirim chat ke padanya, menelfonnya. Namun itu semua tidak berhasil, Killa bukan orang yang mudah luluh aku rasa.
Dari semua pengalaman wanita dan pria mereka cinlok di acara study tour aku mencoba mempercayai hal itu. Mendekati dia, membantunya bahkan mengantri makanan di belakangnya pun tidak cukup membuat hatinya luluh.
Namun, setelah aku tahu kalau Niko dekat dengan Killa aku merasa sepertinya Killa memang tipe idamannya seperti Niko. Tapi, kalau kalian pikirkan aku lebih tampan dari Niko, lebih tinggi dan lebih populer dari Niko. Tapi kenapa Killa malah lebih dekat dengan Niko? Ditambah Niko suka dengan Killa, apa maksudnya?.
Dia menyuruhku untuk membuat Killa luluh, namun dia juga mendekati Killa disaat aku menjalankan tantangan darinya. Aku semakin bersemangat saat Niko mengatakan kalau dia menyukai Killa. Bersemangat untuk merebut Killa dari Niko, tujuanku adalah untuk menyelesaikan tantangan ini dan setelah selesai aku tidak akan menanggung kembali.
Dan usahaku bisa dilihat sejak kemarin-kemarin, berhasil? Tidak, semua zonk. Bahkan Killa tidak tertarik untuk berbicara panjang lebar denganku. Miris sekali nasibku.
Aku kira dengan bersikap dingin dan sarkas Killa akan menurut, namun justru dia memberontak dan semakin ketus padaku. Rasanya ingin menangis, namun aku ingat kalau diriku Zaigham.
Jika dengan cara seperti ini aku tidak diberi kesempatan atau jalan, satu-satunya cara adalah merebut hati kedua orang tua Killa. Apakah mungkin? Mari kita coba. Aku mencoba mengunjungi rumah Killa sore ini untuk mengajaknya pergi. Tidak mungkin dia menolak bukan jika aku sudah didepan rumahnya.
Aku merapikan penampilan ku di spion mobil, sambil membawa buah-buahan. Aku memberanikan diri melangkah ke depan rumah Killa. Namun rumah terlihat sangat sepi.
"Killa" Aku bersuara cukup lantang, karena aku tahu anak ketus itu ada didalam rumah.
Aku memutuskan menelfon Killa, karena tidak mau kehilangan banyak tenaga karena berteriak berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendly Boy & Cool Girl
Novela JuvenilCowo cuek dan cewe friendly sudah biasa? kalau cowo friendly dan cewe pendiam, sudah biasa? kalau ini adalah cerita tentang cewe cuek dan cowo friendly, ditambah kedua orang tua si cewek strict parents sedangkan yang laki-laki masih masuk kategori p...