Part 18

29 1 0
                                    

Tap tap tap

Suara langkah kaki Zaigham terdengar di koridor, beberapa siswi pun menoleh karena lelaki itu sedang membuka kancing seragam sekolah dan memperlihatkan kaus warna putih yang dia pakai sebagai dalaman.

Saat sampai di ruang kelas Killa, dia langsung membuka pintunya dan berjalan menemui perempuan yang sedang duduk menggunakan earphone dan memejamkan mata.

Tok tok tok

“Heh!” ucap Zaigham setelah mengetuk meja Killa

Merasakan pergerakan, Killa membuka mata dan menatap Zaigham dengan datar.

“Apa?” Killa

Zaigham melemparkan laporan itu ke atas meja Killa, dengan wajah kesal dia mengusap wajahnya dan menghela nafas.

“Itu laporan observasi nya, gue udah buat dua. Kalau ditanya sama bokap lo jangan sangkut pautin gue lagi. Semua udah selesai.” ucap Zaigham sembari memukul meja dan keluar dari kelas.

Semua orang bingung dengan apa yang mereka lihat sekarang, apa yang Zaigham dan Killa lakukan? Kenapa Zaigham marah?

“Ini apaan Kil? Lo joki tugas? Emang ada tugas laporan?” tanya Alin

“Bukan joki, itu emang hukuman buat dia karena ngeyel” ucap Killa, dia rolling eyes dan memasang kembali earphone ke telinganya sembari menutup mata.

“Ngeyel apaan? Yee... ceritain dulu Kil” ucap Shelva

Alin dan Shelva membuka laporan itu, kemudian mereka membaca judul dan melihat semuanya.

“Waah... gila! Ini sih beneran joki tugas. Rapi gini, kok bikin laporan observasi ya? Kita kan udah lewat pelajaran ini” Alin

“Makanya kita harus tanya sama orang ini” Shelva

“Nanti aja di interogasi bestie..” Alin

“Oke bestai” Shelva

• • •

Di jam olahraga, Killa dan teman kelasnya bermain voli. Mereka akan melakukan penilain service atas dan bawah. Saat sedang mencoba service, bola yang Killa pukul melambung jauh hingga mengenai seorang lelaki yang sedang dijemur dibawah tiang bendera alias di hukum.

Tidak sendiri, dia juga bersama dengan kedua temannya. Killa berlari dan mengambil bola yang ada di depan lelaki itu, namun dengan sengaja Zaigham langsung menginjak bola itu dan dia giring untuk mendekat ke kakinya.

“Mau ambil?” tanya Zaigham

“Gak, mau gue jual.” Jawab Killa

“Ini kan fasilitas sekolah, masa cari cuan sendiri. Lagian gak boleh” Zaigham

“Ck, berisik. Sini bolanya” Killa

Zaigham beralih mengambil bola itu dan dia mainkan di tangannya seperti bola basket.

“Lo ngapain si? Gak liat gue mau penilaian?” Killa

“Iya terus?” Zaigham

Killa merebut bola itu namun Zaigham malah melempar jauh bolanya. Karena kesal, Killa menginjak kaki Zaigham hingga lelaki itu mengaduh kesakitan.

“Terima tu” Killa

Zaigham menahan lengan Killa, kemudian dia tersenyum tipis sambil memiringkan kepala menatap wajah Killa yang sedang serius ditambah kepanasan.

“Kalau di lihat-lihat lo cakep juga Kil, mau jadi pacar gue gak?” Zaigham

Killa menghentakkan tangannya hingga genggaman Zaigham terlepas, kemudian dia berdiri tegak di depan Zaigham.

Friendly Boy & Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang