Part 23

36 3 0
                                    

ZAIGHAM POV

Saat dikelas, aku mendengar beberapa anak lelaki meledek Niko karena mengintip isi hpnya.

Dari yang aku dengar, Niko berencana untuk menyatakan cinta pada Killa hari ini. Ojak juga sempat meledek Niko walaupun saat itu dia juga melirik aku yang sedang duduk di kursi.

Sebenarnya aku tidak ingin tahu lebih dalam soal rencana Niko, namun hati ini terus mengatakan bahwa aku harus mengikuti mereka agar tahu hasil akhirnya.

Hasil akhir yang aku sendiri tidak tahu akan membuat aku sakit hati atau bahkan membuatku senang.

Pulang sekolah aku mengikuti Killa dan Niko, mereka masuk kedalam perpustakaan kota yag besar dan cukup ramai sore ini.

Dengan menggunakan masker dan topi aku mengikuti mereka berdua sembari menggunakan jaket.

Penyamaranku memang tidak sempurna namun, aku paham jika mereka tidak akan melihatku jika sedang asyik berdua seperti saat ini.

Aku langsung naik ke lantai 2 perpustakaan dan berdiri disamping pilar besar sembari bersandar dan bersedekap.

Mataku tidak lepas dari sepasang wanita dan lelaki yang sedang berbicara dibawah sana.

Niko mulai meninggalkan Killa, aku yakin maksud Niko itu seperti memecahkan teka-teki.

Killa sibuk wara-wiri dan mencari petunjuk didalam memo pada tangannya. Aku hanya menatap Killa yang sedang menjelajahi perpustakaan tanpa dia ketahui.

(Kenapa Niko nyusahin Killa? Bisa kan langsung ngomong atau pake konsep lain? Kalau kayak gini kasian Killa udah cape, kesel juga nanti) batinku sembari terus menatap Killa dari lantai 2 masih dengan posisi yang sama.

Masih terus berlanjut hingga aku memesan minuman dan meminumnya sembari duduk dipinggir pembatas kaca.

"Kenapa konsepnya kayak gitu? Cape-capein cewek lo" gumam ku

(Tapi, kalau dilihat-lihat Killa gak kayak marah ya. Dia malah keliatan enjoy tuh, jangan-jangan ini berakhir bahagia? Gue pasrah aja sih sekarang) batinku.

Sembari menatap Killa yang wara-wiri aku seketika berpikir bagaimana rasanya menjadi Niko. Melihat senyuman Killa, bisa mengetahui bagaimana sifat periang dari Killa.

Kalau dipikir-pikir Niko menang banyak daripada diriku, aku yang semula mendekati Killa hanya karena game truth or dare harus berakhir galau seperti ini hanya karena orang yang aku dekati malah dekat dengan orang lain.

Kalau dibilang kapok, aku juga kapok. Wajah dan ekspresi ayah Killa terlihat seram, itulah alasan aku tidak berani berhadapan dengan ayahnya.

Aku takut ditanya macam-macam apalagi seputar ilmu pengetahuan, kalau fisik aku masih bisa yakin karena aku ini masih suka olahraga fisik.

Aku pun berfikir, apakah Niko melewati apa yang aku lewati? Apakah Niko juga di wawancarai oleh ayah Killa seperti diriku?

Jika iya, bagaimana caranya dia bisa lolos? Trik seperti apa yang Niko gunakan agar lulus dari ujian ayah Killa? Aku juga ingin mencobanya.

Killa memang kasar, dia juga jutek dan cuek ditambah dia wanita yang membuat diriku penasaran.

Semenjak aku masuk tim basket IMBAKSA dan menjadi kapten nya, banyak wanita yang mendekatiku secara blak-blakan. Hingga pada awal-awal aku sedang populer 1 bangku itu penuh dengan wanita hingga temanku terpaksa bergeser.

Mereka memang wanita yang agresif, aku tidak tahu kenapa mereka bisa sampai seperti itu padaku. Saat aku tanya, mereka hanya bisa menjawab kalau aku ganteng. Iya, mereka suka wajah dan fisikku yang bagus.

Friendly Boy & Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang