4 atau 5 chap lagi, book ini bakal END ya. Dan sekarang saatnya puncak konflik. Ya sebenarnya ga berat-berat amat. Ada lah receh nya dikit gitu biar jangan tegang-tegang amat yakan.
Oke lanjut.
Puluhan sinar laser berwarna-warni membuat 4 pasang mata orang dewasa itu silau. Ya mereka adalah Heeseung, Jay, Jake, dan Sunghoon.
4 Super Hero Diamond Land.
Jadi, bagaimana bisa mereka secara ajaib menjadi pahlawan di kota yang sebagian orang yang tidak mengetahuinya, pasti menyebutnya kota antah berantah. Karena tidak ada yang tau kecuali penghuni kota itu sendiri.
Begini ceritanya.
Flashback
12 tahun yang lalu
Empat remaja yang beranjak dewasa di tempat itu sedang kepayahan dalam mengurus bayi. Ya itu adalah bayi-bayi mereka. Anak kandung mereka. Hanya orang saja yang memiliki bayi. Yang satunya membantu ketiga remaja itu untuk mengurus bayi-bayi tersebut juga.
Ketiga remaja itu yang saat itu dalam masa labil sehingga membuat kesalahan yaitu membuat gadis hamil diluar nikah. Ketiganya memiliki nasib yang hampir sama. Ditinggal wanita yang melahirkan anak mereka karena alasan ekonomi yang tidak jelas kedepannya. Yang satu sudah menikah tapi ditinggal begitu anaknya lahir. Yang kedua, sudah menikah juga tapi ditinggal istri karena saat itu dia masih miskin dan saat itu anaknya baru 1 bulan. Dan yang ketiga, karena kenakalan remaja dia menghamili seorang gadis dan akhirnya menikah dengan gadis itu, tapi dia langsung ditinggalkan begitu anaknya lahir. Miris memang.
Ketiga pemuda itu dibantu satu pemuda lainnya mengurus tiga orang bayi bersama-sama dan saling menopang satu sama lain. Tak jarang satu dari 4 orang itu merasa terpuruk dan hampir menyerah dengan hidup. Tapi berkat motivasi satu sama lain akhirnya mereka bangkit dan perlahan-lahan mulai membangun usaha dari kecil.
"Hoon! Tolongin dulu! Ponakan Lo nangis tu gendong dulu! Ini ada telepon dari perusahaan!"
Iya. Dia Jay. Si karyawan workaholic yang gila kerja dengan alasan demi anaknya.
"Tapi itu anak lo bang. Kasihan dia butuh papanya bukan Om nya."
Jay melemparkan asal kertas-kertas di tangannya dan lari menuju anaknya yang masih beberapa bulan, yang menangis keras di gedongan pamannya. Sebenarnya tidak tega. Tapi mau bagaimana lagi tuntutan pekerjaannya begitu keras membuatnya harus ekstra.
Jay kemudian menimang-nimang anaknya Sunoo yang langsung tenang dalam hitungan detik begitu berada dalam dekapan papanya. Memang itulah yang bayi butuhkan.
Sunghoon memandang Jay sendu, "Bang, gue bukannya mau ngelarang lo kerja. Gue paham beratnya posisi lo saat ini. Tapi tolong, lihat ke anak lo. Anak Lo butuh papa. Lo nggak kasihan, Sunoo udah nggak punya mama, dia nggak dapat perhatian dari papanya. Lo tega?"
Jay terdiam. Sunghoon benar adanya. Dia memang salah. Sering dia menitipkan anaknya dan tidak memperhatikan anaknya demi bekerja. Tapi kembali lagi itu demi anaknya. Yang harus disalahkan adalah situasi yang membuatnya harus berada di posisi yang sulit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Papa | Enhypen (✓)
FanfictionAyah tu emang ngeselin, tapi Ayah will always my best Hero - Ni-Ki Meskipun Papa kayak Ibu-ibu rese, tapi Papa tetap jadi Papa kesayangan aku. Oh iya sama Om Hoon juga baik deh suka traktir jajan - Sunoo Walaupun Daddy suka bikin kepala Uwon pening...