19. incident on the bus

1.6K 312 6
                                    

Junny hari ini makin gak mood daripada kemarin, gimana enggak sih? kalian bayangin aja nih, kemarin dia kesandung, kakinya lecet dan Jungwon malah marahin dia, bayangin aja tuh

dan lagi, Jungwon bukannya tolongin gitu, di gendong atau di bantu jalan gitu, tapi dia malah jalan ninggalin Junny

katanya , "udah gede gausah manja, jalan sendiri."

'huh sumpah, ngeselinnya gak ilang ilang tu cowok!' batin Junny

"Junny, udah bangun belum nak???"

tok tok tok

"udah mahh!"

"bagus, cepet keluar, ayo sarapan bareng, pumpung ayah kamu belum berangkat"

"iyaaa."

Junny buang nafas, coba buat hilangin mood buruknya pagi pagi gini dan segera keluar kamar buat sarapan.

"pagi mah, yah." sapanya ke kedua orang tua nya

"pagi juga Junny, ayo cepet duduk, itu udah mamah siapin sarapannya buat kamu"

junny ngangguk aja, segera makan makanan yang ada di depannya perlahan.

"Junny" panggil ayah Junny, Junny menatap ayahnya "kenapa yah?"

"ayah sama mamah kamu mau pergi keluar kota, ada kerjaan yang harus di beresin disana dan ayah butuh mamah kamu buat ikut, cuma buat 3 hari, kamu gapapa di tinggal sendirian kan?"

Junny mengerutkan dahinya, "kenapa tiba-tiba??"

"panggilan kerjanya juga baru dikasih tau semalem Jun, jadi ayah kamu baru kasih tau sekarang, kan semalem kamu pulang langsung ke kamar, tanpa nyapa mamah sama ayah"

benar juga, kemarin saking kesalnya Junny tidak memperdulikan sekelilingnya.

"tapi tetep aja dong, masa Junny dirumah sendirian? Junny kan gabisa masak.."

"kan bisa delivery? mamah sama ayah janji kalau urusan disana udah selesai bakal langsung pulang kok, ya? Junny kan berani, masa ditinggal 3 hari aja takut?"

"atau kamu mamah titipin dirumah Jungwon aja gimana?" sambung mamah junny

jelas aja junny langsung menggeleng gaduh, dia lebih baik sendirian daripada harus tinggal serumah dengan Jungwon, yang ada nanti ketenangan Junny di renggut sama cowok nyebelin itu.

"oke! junny di rumah aja. tapi janji ya? kalau udah selesai langsung pulang?"

"iyaa, janji."

Junny menghela nafasnya lesu, "yaudah kalau gitu junny mau berangkat dulu, mamah sama ayah nanti hati hati dijalan ya?"

mamah dan ayah Junny mengangguk, "iya, kamu juga jaga diri baik baik ya? kalau ada apa apa langsung hubungi ayah atau mamah." ucap ayahnya

Junny lalu beranjak untuk mencium pipi kedua orang tuanya sebelum meninggalkan meja makan dan berjalan keluar rumah, gadis itu sedikit terkejut saat membuka pintu rumahnya

"pagi.."

itu Jungwon.

Junny menghela nafasnya lagi, tidak berminat membalas sapaan Jungwon karena dia masih terlalu kesal dengan cowok itu.

"cie, ngambek sama gue ya, lo?" goda Jungwon sambil berjalan di samping Junny

gadis itu masih diam, tapi tampaknya itu malah membuat Jungwon semakin ingin mengganggu Junny.

"lo tau gak? lo kalau ngambek jadi makin jelek"

Junny menatap Jungwon sinis, "bisa diem gak?" ucapnya ketus

Jungwon menggeleng, "gabisa, kan gue punya mulut."

"bacot banget. ngapain sih?"

"apanya? gue gak ngapa ngapain tuh?"

junny berdecak, "lo ngapain ngikutin gue?"

"ohh.. gapapa sih, pengen aja jalan bareng, emang gak boleh? kan gue pacar lo." ucap Jungwon

"pacar pura pura."

"yang penting pacar kan?"

junny menghela nafasnya, Jungwon ini benar-benar.. apa dia gak ngerasa bersalah gitu sama junny? gak mau minta maaf atau apa gitu? Junny rasanya ingin menendang cowok ini sekarang juga

sudah tau junny masih marah, tapi Jungwon malah mengajaknya bercanda.

dengan perasaan kesal yang masih menyelimuti, Junny berusaha sebisa mungkin untuk tidak menanggapi segala ocehan Jungwon yang masih terus mengikuti dirinya, bahkan sampai di  dalam bus, Jungwon terus berada di dekat Junny

menatap muka kesal Junny sepertinya menjadi hal yang menarik untuk Jungwon saat ini.

"pstt!"

Junny melirik Jungwon sebentar, dengan tatapan tanpa minat, "apa?"

Jungwon menunjuk orang yang berdiri di samping Junny dengan bahasa isyaratnya, Junny juga ikut melihat orang di sampingnya itu

seorang laki-laki kantoran, umurnya mungkin sekitar 36 tahun an. tapi apa yang salah?

"kenapa?" bisik Junny pada Jungwon

"hati hati, mukanya kayak mencurigakan, lo jangan jauh-jauh dari gue"

Junny makin bingung, mencurigakan apa maksud Jungwon? orang di sampingnya tampak biasa saja..

ah tunggu sebentar..

"ah!" Junny kaget, Jungwon di sampingnya juga ikut kaget menatap Junny dengan cemas karena Junny terlihat memejamkan matanya dan kelihatan tidak nyaman

Jungwon memperhatikan Junny seksama, matanya tiba-tiba memanas saat mengetahui apa yang Junny barusaja alami, tangannya menarik Junny, mereka bertukar tempat

Bugh!

semua orang di bus itu kaget, Jungwon tiba-tiba memukul laki-laki yang tadi berada di samping Junny, begitupun Junny yang setelahnya ambruk  

"ada apa ya? kok tiba-tiba mukul saya?? kamu kurang ajar banget jadi anak muda!"

"bapak yang apa apaan! gak tau malu banget! bapak gak liat ini temen saya sampai kayak gini??"

Jungwon benar-benar emosi, tapi sekarang yang penting itu Junny.

dia menghampiri Junny yang masih terduduk dilantai bus

"are you okay?" tanyanya pada Junny, tidak menjawab, Jungwon bisa merasakan kalau badan junny bergetar

"hey, jangan nangis, gue ada disini"

Jungwon meneluk Junny, menatap marah pada laki-laki yang tadi memperlakukan Junny dengan tidak senonoh, demi apapun, Jungwon ingin sekali memukul laki-laki itu lagi, tapi Junny sekarang lebih membutuhkan pelukannya

tidak lama bus yang mereka tumpangi berhenti, Jungwon membantu Junny turun, gadis itu sudah tidak menangis, tapi badannya masih lemas gara-gara kejadian tadi. seumur hidupnya, Junny tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti itu, ini kali pertama dan Junny sangat kaget.

"lo bisa jalan? mau gue gendong?"

junny menggeleng, "hiks.. g-gue takut won"

"hey, jangan nangis lagi dong, gue ada disini, gue bakal jagain lo, maafin gue ya? gue tadi gak becus jagain lo" ucap Jungwon, dia memeluk Junny lagi, mengusap punggung junny untuk menenangkam gadis itu

dilihatnya sekeliling yang sudah lumayan ramai, Jungwon fikir kalau mereka masuk sekolah sekarang hanya akan membuat orang yang melihat Junny bertanya-tanya, Junny juga tampak masih sangat takut..

"kita bolos aja yuk?"

tbc.

chairmate ; jungwon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang