17. berantem

1.5K 301 4
                                    

kelas berlangsung seperti biasanya, junny dan jungwon juga jarang bercakap saat kelas berlangsung, mungkin percakapan mereka hanya sebatas meminjam penghapus/menanyakan tulisan yang kurang jelas di papan tulis

wajar saja, lagian mereka kan cuma pura pura pacaran.. mereka sedikit sulit untuk membiasakan diri.

"istirahat nanti gue mau ke kelas Daniel, lo mau ikut apa enggak?"

Jungwon menoleh, menatap Junny yang masih setia berhantian memperhatikan papan tulis dan bukunya.

"kok ke kelas Daniel? gak-gak, lo nanti ke kantin sama gue aja."

Junny mengerutkan dahinya, "kok ngatur? gue ke kelas Daniel kan udah sering juga!" ketus Junny

"ya sekarang kan lo pacar gue, masa lo bareng sama Daniel? nanti kalau ada yang curiga gimana?" Jungwon berbisik

Junny menghela nafas, benar juga apa yang di katakan Jungwon barusan.. tapi masa iya kalau pacaran gak boleh ketemu sama temen? lagipula Daniel dan dirinya kan hanya teman? Junny yakin teman temannya yang lain, bahkan warga sekolah tau itu, kalau Daniel adalah teman Junny.

Dia melirik Jungwon, laki-laki itu masih setia menatapnya, seakan berharap kalau dirinya mau mendengakan perkataan Jungwon barusan.

"ke kantin sama gue ya?" ucap Jungwon lagi

Junny berdecak, sedikit kesal tapi tidak apalah. Junny berharap semoga saja nanti dia bisa tetap bertemu dengan Daniel di kantin, "oke, gue ke kantin bareng lo."

***

Junny benar benar tidak jadi ke kelas Daniel kali ini, setelah bel istirahat berbunyi tangannya langsung di tarik oleh Jungwon untuk ke kantin

ya itupun aslinya karena ada Jihan yang tiba-tiba datang ke kelas sih, jadi Jungwon berniat semakin membuat gadis itu marah padanya, agar Jihan menjauhinya.

"lo nyariin siapa sih?" tegur Jungwon kepada Junny yang sedari tadi terus melihat ke sekeliling kantin, seperti sedang mencari sesuatu.

"Daniel." katanya tanpa mengalihkan pandangannya sama sekali.

kriett

kalau sekarang, atensi keduanya dipaksa terarah pada orang yang tiba-tiba datang dengan membawa bangku ke tengah tengah mereka, tanpa permisi.

Junny heran, "lo ngapain disini? gak liat apa ini meja buat dua orang doang?" ucapnya dengan nada ketus

tapi bukannya menjawab pertanyaan Junny, gadis itu malah memutar kursinya menghadap pada Jungwon

menyebalkan. Junny rasanya ingin sekali menjambak rambut gadis ini.

"Jungwon udah makan? ih kok ini makanannya masih utuh?? Jungwon mau jihan suapin gak? Jihan suapin aja ya?"

ya, gadis tadi itu Jihan.

"lo ngapain sih?" tanya Jungwon heran

alih alih menjawab, lagi lagi Jihan tidak memperdulikan pertanyaan itu, malah menyendok makanan di piring Jungwon dan bergerak ingin menyuapi Jungwon

"ayo buka mulutnya dong, ini makanannya mau masuk, aaaa"

brakk!

"ck! junny lo ngapain sih?! liat nih! makanannya jadi berceceran di baju Jungwon tauk!"

"elo yang apa apaan, main nyelonong duduk disini tanpa permisi, dan lagi, lo tuh gak berhak suapin Jungwon tau gak?!"

Jihan berdiri menantang, Junny pun sama, berdiri lalu bertatapan sinis dengan Jihan

sedangkan Jungwon yang baru selesai membersihkan makanan yang tadi jatuh di bajunya karena Jihan tadi kaget Junny tiba-tiba menggebrak meja, dia memperhatikan sekitar, dan mereka sekarang sedang menjadi sorotan banyak orang

"hei hei! jangan berantem disini, kalian gak malu apa di liatin banyak orang??" ujar Jungwon berusaha memisahkan Jihan dan Junny yang masih saling tatap dengan sinisnya.

"dia yang mulai duluan! ngapain sih gebrak meja segala? lo cewek apa preman?!"

"maksud lo apa?!"

"kamu juga won, kenapa kamu bareng sama cewek ini sih?? aku kan tadi udah ajak kamu, harusnya kamu sama aku aja, gak sama cewek jadi jadian ini" ucap Jihan sembari melirik Junny

Jungwon tampak risih, ingin melepaskan tangan Jihan yang menggandeng dirinya dengan paksa namun Jihan terus menggandeng dirinya lagi

Junny mengepalkan tangannya, cukup tersulut emosi karena perkataan dari mulut jihan barusan, dan juga atas perlakuannya kepada Jungwon. maksudnya apa? Junny benar-benar ingin menampar mulut itu sekarang juga

kalau saja dia tidak punya malu seperti Jihan, mungkin ia sudah daritadi menampar gadis itu.

"dasar cewek gatel!" celetuk Junny tiba-tiba, tidak terlalu keras namun cukup jelas terdengar di telinga Jihan

Jungwon pun ikut menatap Junny, terlihat di mata gadis itu kalau dia benar benar sedang emosi.

Jihan terkekeh, "lo ngatain diri sendiri? bagus deh, kalau udah sadar."

gadis ini benar-benar.. Junny sudah tidak tahan lagi.

"Jungwon pacar gue!"

Jihan sedikit kaget, "gausah ngaco! mana mungkin Jungwon mau sama lo?!"

"dia emang pacar gue."

tbc

chairmate ; jungwon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang