8. karena mama

1.7K 332 9
                                    

bell pulang sekolah sudah berbunyi dari 2 menit yang lalu, semua murid bahkan beberapa guru juga sudah mulai meninggalkan sekolah.

sama halnya dengan junny yang saat ini sedang berjalan di koridor sekolah bersama daniel yang membawakan tas miliknya.

"lo seriusan gapapa ini jalan gini? lo udah gak pusing kan? gue gendong aja apa gimana?"

"gausah, udah sehat gue tuh, lagian gue gak lemah kalik."

daniel mengangguk sebagai respon, namun tetap memperhatikan langkah junny yang agak sempoyongan.

sebenarnya, junny memang masih sedikit pusing, badannya juga lemas tapi dia gak mau kalau di gendong sama daniel, gimapun juga ini masih di sekolah dan junny gak mau orang orang mikir yang enggak enggak antara dia dan daniel.

tapi ternyata niatnya untuk sok kuat di bantah dengan keadaan, junny oleng saat kakinya tidak sengaja tersandung kakinya sendiri, untungnya daniel cekatan dan langsung menangkap junny

"nah nahh, kan, dibilang kalau masih gak kuat jalan tuh bilang aja, gue gapapa kok gendong lo."

junny menggeleng, "gak, gue bisa jalan sendiri." masih kekeuh dengan pendirianya.

junny kembali berjalan mendahului Daniel, sambil megangi keningnya yang terasa sedikit pusing.

seperdetik setelahnya junny membelakakan matanya lebar saat tiba tiba ada tangan yang mengangkatnya.. ah lebih tepatnta menggendongnya.

"diem, gausah protes, gue lakuin ini atas perintah mamah lo." sanggah jungwon segera sebelum junny membuka mulutnya

"lo apaan sih? harus banget apa tiba tiba gitu hah? lo pikir gue gak kaget?!"

jungwon bodoamat dengan ucapan junny barusan, lebih memilih untuk menatap ke arah daniel.

"tas junny." ucapnya, dengan segera Daniel yang tadinya masih bengong langsung meletakan tas junny di atas tubuh junny yang di gendong jungwon.

"h-hati hati won bawa junny nya, dia masih lemes."

"gue tau."

setelahnya jungwon dan junny meninggalkan daniel di belakang, jungwon berjalan keluar sekolah, menuju ke arah sebuah taxi yang terparkir di depan gerbang.

junny yang sadar akan hal itu mendongak sedikit untuk menatap jungwon, tapi sayangnya saat itu juga ternyata jungwon tengah menatap ke arahnya.

pipinya mendadak memerah tanpa sebab, bahkan jantungan seakan berdetak 30× lebih cepat.

"ngapain liatin gue?"

junny membuang muka, "g-gak tuh, siapa yang liatin lo."

"pakek ngeles segala, bilang aja kalik kalau gue ganteng. udah dari lahir emang."

"pede. gue cuma mau tanya, ini lo pesen taxi? motor lo kemana emang?"

"motor gue ada di parkiran."

"terus?"

"gue pulang naik motor, lo naik taxi. ini yang mesen nyokap lo, dia tau kalau lo tadi pingsan."

"lo gak pulang bareng gue?"

jujur sebenarnya junny gak mau tanya gini tapi.. ah sudahlah..

jungwon menatap junny sekilas, langsung mengalihkan pandangannya lagi untuk membuka pintu taxi di depannya.

"berat juga lo ternyata, keliatannya aja kecil tapi bobotnya kayak karung beras."

junny membelakak, "MAKSUD LO?! LO NGATAIN GUE GEMUK?!"

chairmate ; jungwon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang