PART 1

118 51 21
                                    

Happy Reading

Tandai jika ada typo

***

Cahaya matahari masuk ke celah gorden, namun itu tidak membuat gadis yang sedang bergulung dengan selimut ini mau mebuka mata. Padahal ini sudah menunjukkan jam setengah 7.

"Astaga Zellie kamu belum bangun juga."

Jeslyn terkejut melihat Zellie yang masih belum bangun. Tadi dia menunggu Zellie di ruang makan, namun sampai jam setengah 7 Zellie belum turun. Maka dari itu dia mendatangi anaknya.

"Hoaam, apasih bun masih pagi juga," jawab Zellie.

"Pagi dari mana ini udah setengah 7 Zellie, bangun kalo gak bangun bunda potong uang jajan kamu."

Mendengar uang jajannya menjadi taruhan Zellie langsung berlari ke kamar mandi. Jeslyn geleng-geleng melihat kelakuan anaknya, dia lalu turun melanjutkan pekerjaan rumahnya yang tertunda.

Zellie keluar kamar mandi sudah lengkap dengan seragamnya, dia merapikan rambutnya tak lupa memoles sedikit wajahnya. Kemudian dia langsung mengambil tasnya lalu memasukkan buku yang ada di atas meja. Setelah itu dia langsung turun kebawah.

"Bun, Zellie berangkat dulu udah telat banget ini, nanti Zellie sarapan di kantin aja Assalamualaikum," pamit Zellie kepada sang bunda tercinta.

Zellie langsung berlari ke luar rumah. "Waalaikumsalam, hati-hati," teriak Jeslyn dari dalam rumah.

***

Dua puluh menit di perjalanan akhirnya Zellie sampai di depan gerbang, namun gerbang sudah tertutup rapat.  Zellie melihat ada satpam di pos langsung menghampiri.

"Pak tolong bukain gerbangnya dong," pinta Zellie.

"Loh neng Zellie teh baru datang. Aduh maaf atuh neng bapak enggak bisa bukain pagarnya kan neng Zellie udah telat," ucap satpam tersebut yang biasa di panggil pak Jajang.

"Ya ampun pak kan saya telat nya baru sepuluh menit pak, jadi bisa kali dibukain," ucap Zellie memaksa agar pak Jajang mau membukakan pagar sekolah.

"Aduh sekali lagi bapak minta maaf neng. Bapak enggak bisa bukain, kan peraturannya sudah ada neng. Lagian teh ayahnya neng Zellie pernah bilang ke saya kalau neng Zellie telat jangan mau bukain neng Zellie agar. Kecuali bapak ibu guru yang nyuruh," balas pak Jajang.

"Ya udah deh pak," akhirnya Zellie menyerah untuk membujuk pak Jajang. Dan dia pun memilih untuk memainkan ponselnya sambil menunggu bapak/ibu guru datang.

Tak lama terdengar suara dentuman motor, membuat Zellie mengalihkan antesi dia dari hpnya.

"Wait wait kok di sekolah gua ada anak geng motor sih, setau gua kan di sini enggak ada anak motor" ucap Zellie di dalam hatinya.

Citttt suara......

"Misi pak, tolong bukain pagarnya," Ucap seorang pria dengan setengah berteriak.

"Maaf aden-aden ini siapa ya?" jawab pak Jajang sekaligus bertanya.

"Kami murid baru disini pak,"
balas salah satu teman pria yang tadi.

"Oh jadi dia murid baru yang dimaksud ayah" ucap Zellie di dalam hatinya.

"Oh aden semua teh murid baru yang di maksud pak Bondan,tapi kalau boleh tau aden-aden semua kenapa bisa terlambat ya. Bukan nya ini hari pertama kalian disini, seharusnya datang lebih awal," ucap pak Jajang sekaligus bertanya lagi.

"Aduh maaf pak tadi kami ada problem sedikit jadi kami terlambat," ucap salah satu pria yang ada di sana.

"Oh seperti itu, ya sudah kalau begitu mari masuk," ucap pak Jajang sembari membuka pintu gerbang dengan perlahan.

Double ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang