Happy Reading
***
Saat ini Zellie belum menyadari jika dia berada di gendongan Zio.
Beberapa menit kemudian dia tersadar.
"Eh turunin gua, turunin," ucap Zellie meronta-ronta di dalam gendongan Zio.
"Diem, atau gue lempar," ucap Zio dingin.
Tapi ucapan Zio tak membuat Zellie takut, namun membuat dia terus meronta-ronta hingga membuat Zio jengah.
Karena jengah dengan sikap Zellie yang terus meronta-ronta akhirnya Zio memilih menurunkan Zellie.
"AKHHH," Teriak Zell saat Zio menurun kan dia dengan kasar.
"Kalo mau nurunin gua bilang-bilang dong jangan kayak gini, badan gua sakit semua anjir."
"Salah sendiri."
"Gak niat bantuin mending gak usah!"
Zio menatap datar Zellie. "Kalo gua gak niat udah dari tadi lu gua biarin."
"Udah diem nurut ama gua sekerang lu pulang gimana?" tanya Zio.
"Tadi gua berangkat bareng Celly naik mobil, tapi sekarang Celly mana bisa nyetir orang dia juga jatuh," cicit Zellie.
Zio mengedarkan padangan mencari seseorang, setelah menemukan orang itu dia pun bersuara.
"Mana kunci mobil lu, biar gua yang bawa mobilnya," ucap Zio ketika melihat Celly dan Natzel yang berjalan menghampiri mereka.
Celly membuka tasnya lalu memberikan kunci mobilnya ke Zio.
Zio menatap Natzel. "Nat telfon Arrick suruh bawa motor gua ke rumah, gua mau nganter mereka," ucap Zio sambil memandang Zellie dan Celly.
"Oke."
Zio kembali menggendong Zellie, Natzel sudah berjalan duluan sambil memapah Celly. Mereka berjalan ke arah mobil Celly.
Zio menurunkan Zellie di tempat duduk samping kemudi, dia kemudian membukakan pintu mobil dan membantu Zellie masuk, sedangkan Celly duduk di jok belakang di bantu Natzel.
Zellie dan Celly sudah masuk mobil kini giliran Zio berpamitan ke Natzel. Zio dan Natzel berpamitan ala laki-laki. Setelah itu Zio berlari kecil memutari mobil, lalu masuk di jok kemudi. Tanpa lama-lama Zio langsung meninggalkan Taman.
Melihat Zio sudah pergi, Natzel mengambil hp nya ingin menelfon Arrick. Tiba-tiba saja ada yang meneriaki namanya.
"BANG NATZEL TEGA BANGET LU NINGGALIN GUA!"
Natzel menutup telinganya, suara adiknya sangat keras mengakibatkan telinganya sakit.
"Apa sih Lyn, ngapain teriak-teriak?" bingung Natzel.
"Lagian lu kok baru nyampe di parkiran, dari tadi lu kemana aja?"
Natzel menatap bingung adiknya, perasaan tadi adiknya berada di sampingnya kenapa sekarang baru sampai? Seharusnya kan waktu dia sampai sang adik juga sampai.
"Gak penting gua dari mana sekarng kita pulang ayok," ucap Alyn sambil menggandeng tangan Natzel.
***
Kondisi di dalam mobil saat ini hening, bagaimana tidak? Sedari tadi Zellie maupun Celly merasa takut kepada Zio.
Saat beberapa menit hening akhirnya Zio memilih untuk membuka suara.
"Rumah lo di mana," ucap Zio dengan nada khas miliknya, dingin bin datar.
"Kompleks permata indah no 13," balas Zellie dengan pelan nyaris tak terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Z
Teen FictionLIARA VERS Zio dan Zellie sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta. Tapi keseharian mereka berbeda di antara pasangan lainnya. Jika pasangan yang lain malam minggu jalan-jalan tapi itu tidak berlaku buat Zio dan juga Zellie. Hubungan mereka tida...