PART 8

11 2 0
                                    

Happy Reading

***

Alkeyzha Shirley Lynelee, mantan tunangan Zio. Dulunya hubungan mereka baik-baik saja. Tetapi semenjak adanya suatu kebohongan membuat hubungan keduanya renggang.

Zio yang merasa di permainkan dan di bohongin pun langsung memilih untuk memutuskan hubungan pertunangan mereka.

Setelah berhasil mengusir Keyzha, kini Zio berada di markasnya. Lebih tepatnya markas sillent boom.

Setelah dia pikir-pikir mungkin disini dia bisa mengistirahatkan tubuh dan fikirannya. Namun semua itu sirna akibat kelakuan trio somplak. Siapa lagi kalau bukan Rei, Aiden, dan Arrick.

Bagaiman tidak? Markas yang semulanya tertata rapi kini sudah berantakan seperti kapal pecah. Membuat Zio yang semulanya pusing kini menjadi tambah pusing.

"Huft," helaan napas berat itu keluar dari mulut sang ketua yang sedari tadi memperhatikan apa yang teman-temannya perbuat.

"Bang bang," cicit salah satu anggota Sillent Boom yg bernama Remon sambil menunjuk kearah sang ketua yang mulai memperlihatkan aura yang berbeda.

"HAH APAAN!" Teriak Aiden dengan sangat-sangat tidak mengerti situasi.

"I-itu b-belakang l-lo," tunjuk Remon kepada Zio.

"Hah apaan," sambung Rei saat dia melihat Remon terlihat seperti orang yang ketakutan dan gugup.

Akhirnya dengan serempak mereka bertiga menoleh ke arah belakang. Dan BOM terlihat lah wajah sang sahabat yang mulai menyeramkan.

"Beresin!" Lirih Zio namun terkesan tajam dan menyeramkan.

"Eh," Rei yang duluan tersadar pun langsung membersihkan kekacauan yang ia dan temannya perbuat.

Sedangkan kedua sobat gesrek nya masih diam terbengong.

Bugh

Sebuah benda menimpa tepat pada kepala Aiden dan Arrick. Sedangkan sang pelaku mengisyaratkan mereka untuk segera membersihkan semuanya sebelum macan mengamuk.

"Hah," Akhirnya mereka berdua tersadar dan membereskan semuanya dengan sedikit takut dan gugup.

***

Saat ini Zellie dkk sedang berada di rumah Celly. Sepulang sekolah tadi Celly meminta mereka main ke rumahnya, sekalian menginap karena besok hari libur.

"Cel, lu ada hubungan sama si Natzel?, deket banget kayaknya sampe gua harus nebeng sama di kutub karena lu pulang bareng sama Natzel."

Celly yang sedang memakai masker sontak menatap ke arah Zellie. "Dih ga! Tadi juga gua kepaksa, ogah banget gua punya hubungan sama tuh anak."

"Ngaku aja kali Cel, gapapa juga kalau kalian punya hubungan, kita sebagai sahabat lu ngedukung."

"Tuh si Esya aja setuju, lagian kayaknya si Natzel baik walau sikapnya yang agak sengklek," ucap Zellie.

"Sekarang ngomong enggak, tapi gak tau kedepannya kan? Siapa tau besok kalian beneran ada hubungan," sahut Zura.

"Apa sih kalian, ngapain juga ngomongin tuh cowok, kita gak ada hubungan dan kayaknya juga gak bakal ada hubungan," sewot Celly.

"Kita lihat aja nanti, kalo beneran kalian ada hubungan gua sorakin lu karena kena sama omongan sendiri," sahut Laurent.

"Dari pada ngomongin gua sama si Natzel, mending lu aja Zel. Kan lu tadi balik bareng tuh sama temen si Natzel."

Ucapan Celly membuat Zura, Laurent, dan Esya yang semula sibuk dengan kegiatan perawatan wajahnya, mengalihkan pandangan mereka ke Celly dan Zellie.

"Nah iya tuh gimana Zel, soalnya itu si kutub yang ngajak lu duluan, mana kekeh lagi ngajaknya." ucap Zur dengan penasaran.

Double ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang