PART 4

54 34 4
                                    

HAPPY READING

***

"BANG!"

Merasa terpanggil anggota inti Sillent Boom lantas menoleh ke belakang.

"Manggil kita?" tanya Arrick memastikan.

"Iya bang," ucap adik kelas itu.

"Kenapa?" timpal Aiden.

"Gini bang gua mau ngasih tau sesuatu sama kalian."

"Kalau mau ngasih tau jangan setengah-setengah kasih tau secara detail," Sean angkat bicara.

"Jadi gini bang tadi kan gua habis dari gudang belakang sekolah naruh barang bekas, terus pas mau balik gua gak sengaja denger omongan seseorang yang kayaknya dia mata-mata geng kalian," jelas adik kelas itu panggil aja Rendi.

Sillent Boom geng yang terkenal karena keganasannya di pertarungan. Anggota Sillent Boom sudah tersebar dimana-mana. Jadi jangan salah jika mereka yang baru saja masuk sekolah sudah di kenal oleh adik kelas, kakak kelas ataupun teman sebayanya.

Ucapan Rendi sukses membuat Zio marah. Tangan cowok itu mengepal kuat, rahangnya mengeras. Emosi cowok itu ingin meledak saat itu juga, saat mendengar ada yang menjadi penghianat di Sillent Boom.

"Rei seret dia dan bawa ke markas, dan lu tunjukin ke Rei siapa penghianatnya," ucap Zio sambil menunjuk Rendi.

"Iya bang."

"Gua ikut!" seru Arrick.

"Yo gua ikut ya? Gedek gua liat penghianat rasanya pengen gua gebukin."

Zio berdehem mengizinkan Arrick ikut. Lantas Rei, Arrick, dan Rendi meninggalkan area parkiran.

"Cabut kita ke markas sekarang," titah Zio.

Anggota inti Sillent Boom langsung menaiki motor masing-masing.

***

Markas Sillent Boom

Setibanya Zio dan anggota inti di Markas, anggota lain yang berada di dalam markas perlahan keluar.

"Semuanya ke lapangan belakang," Titah Zio tak mau terbantahkan.

Anggota Sillent Boom langsung bergegas ke lapangan belakang markas.

"El tunggu Rei sama Arrick di sini, dan lu Aiden telfon Natzel suruh cepet datang ke markas," ujar Zio

"Yang lain ikut gua ke lapangan belakang."

Setelah beberapa saat mereka menunggu akhirnya, Vito Leo, dan Rendi pun datang dengan Vito yang membonceng sang penghianat. Mereka turun dari motor lalu menghampiri Daniel.

"Bawa dia ke lapangan belakang markas, yang lain udah nunggu di sana," ucap Daniel.

Rei mengangguk, dia lalu menyeret si penghianat untuk di bawa ke lapangan belakang markas.

Di sana seluruh anggota Sillent Boom sudah berkumpul. Rei membawa sang penghianat ke depan kerumunan, sampai di depan semua anggota Sillent Boom, Rei pun langsung menghempas kan sang penghianat di depan semua anggota sillent boom.

Melihat sang penghianat sudah ada di depan mereka, anggota inti Sillent Boom langsung murka.

"APA MAKSUD LO JADI PENGHIANAT?!" murka Vian saat dia melihat sang penghianat tersebut.

Bagaimana dia tidak murka? Orang yang dia anggap seperti adik dia sendiri kini menjadi penghianat. Orang yang selama ini dia percayai kini menjadi penghianat yang di benci semua orang.

Double ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang