PART 2

87 43 0
                                    

Happy Reading

Tandai jika ada typo

***

Mereka akhirnya berpisah. Sean melanjutkan langkahnya menuju kelas sedangkan yang lainnya menuju lapangan.

"Hai neng cantik," sapa Aiden.

"Neng kita boleh kenalan nggak?" tanya Vian.

"Lu sapa sih, SKSD banget," sewot Zellie.

"Eh wait lu bukannya anak baru yang telat tadikan?" tanya Zellie menyadari sesuatu.

"Iya neng itu kita, jadi sekarang kita boleh kenalan?" ucap Aiden sambil mengulurkan tangan.

Zellie membalas uluran tangan dari Aiden. "Xeichyl Zellie panggil aja Zellie."

Vian pun ikut-ikut mengulurkan tangan. "Kenalin gua Vian, cowok paling kalem diantara mereka semua."

"Gua Arrick yang paling ganteng" ucap Arrick dengan PD nya.

"Idih sok ganteng masih juga gantengan Zio," sambar Natzel.

"Sirik mulu lu," ketus Arrick.

"Rei neng," ucap Rei sambil mengedipkan sebelah mata.

Tangan Zellie masih menggantun di udara, dia menatap bingung temen Aiden yang sedari tadi diam.

"Woi tuh cewek nungguin lu pada kagak mau kenalan?" tanya Aiden ke temannya.

"Daniel Altezzi Dixon terserah lu mau manggil apa."

"Zio" ucap Zio singkat padat dan jelas.

Selesai kenalan Zellie melanjutkan hukuman, dia membiarkan Zio dkk di situ. Dia pikir Zio dkk bakal pergi dengan sendirinya, namun nyatanya tidak.

Zio dkk malah berdiri di sampingnya sambil hormat. Awalnya Zellie membiarkan namun lama-lama mereka rusuh sendiri, dan itu membuat Zellie tidak nyaman.

"Kita udah kenalan, terus lo pada ngapain masih disitu mending lo pada pergi ganggu tau gak," ucap Zellie sambil mengibas-ngibaskan tangannya menyuruh Zio dkk semua pergi.

"Eh, neng cantik gak boleh gitu atuh sama babang yang tampan ini. Kita tuh disini pengen nemenin neng cantik jalanin hukumannya," Ucap Vian.

"Nah bener tuh kata si Vian, kita pengen nemenin neng Zellie jalanin hukumannya," Ucap Aiden.

"Dih bilang aja kalo lo pada gak mau belajar, makanya nyamperin gue, pake sok-sok bilang nemenin lagi," ucap Zellie sewot.

Sontak ucapan Zellie membuat Zio dkk (minus Zio, karna dia masih tetap mempertahankan muka datar dia)  menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Hehehehe, neng Zellie tau aja maksud kita," Ucap Rei dengan cengegesan.

"Sudah gue duga. Gue tau otak-otak lo pada tuh otak-otak anak bandel semua, pengennya bolos terus. Kalo gitu sekalian aja  lo semua gak usah sekolah," Sarkas Zellie kesal.

"Widih kalem neng kalem, jangan galak-galak atuh neng ntar cantiknya ilang loh," Ucap Aidem sambil mencolek dagu Zellie, namun langsung di tepis oleh Zellie.

"Apa-apaan sih lo, gak usah pegang-pegang najis njir," ucap Zellie kelewat kesal, sambil memukul-mukul belakang Aiden.

"Ampun neng amp--" ucapan Aidem terhenti saat dia mendengar suara bariton milik pak Budi.

"Ada apa ini? Kalian kenapa belum masuk kelas, saya kan menyuruh kalian untuk kembali ke kelas bukan malah ke sini," tanya pak Budi dengan keheranan.

"Ehm itu pak anu," ucap Aiden tidak jelas.

Double ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang