PROLOG

216 55 3
                                    

Happy Reading

Tandai jika ada typo

***

Malam ini Zio akan berkunjung ke rumah Zellie. Karena Zellie berencana ingin mengenalkan Zio ke orangtuanya sekaligus dinner bareng.

Sesampainya di depan rumah Zellie, lalu dia menghubungi Zellie. Tak lama Zellie keluar, dan dia mengajak Tian masuk ke ruang keluarga.

"Duduk dulu aku panggilin ayah bunda," ucap Zellie sambil berjalan ke arah lantai dua.

Tidak lama setelah Zio duduk, muncul lah Zellie beserta ayah dan bundanya dari arah tangga. Dan Zio yang semula menunduk pun langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat kearah tersebut.

"Oh ternyata kamu pacar anak saya," ucap Tuan Radex yang baru saja menginjakkan kakinya di anak tangga terakhir. Radex Chenoa Quiester atau kerap di panggil Radex itu merupakan ayah dari Zellie.

"Apa ya yang anak saya liat dari diri kamu, tidak ada istimewa-istimewanya bukan. Setau saya kamu hanya ketua geng motor berandalan yang suka tawuran dan mabuk-mabukan," lanjut tuan Radex.

Sontak ucapan tersebut membuat tangan Zio terkepal karna dia merasa dirinya dan geng Sillent Boom terhina. Ingin sekali dirinya memukul wajah santai milik tuan Radex, jika saja dia tidak ingat jika orang tersebut adalah ayah dari orang yang dia sayangi.

"Anda salah mengartikan keberadaan geng kami tuan Radex. Geng kami tidak pernah mencari keributan jika tidak ada yang mengusik," jelas Zio.

"Saya tidak butuh penjelasan mu, saya minta kamu jauhi anak saya, saya tidak merestui hubungan kalian sekarang lebih baik kamu pulang saja," ucap tuan Radex.

***

Malam hari ketika eric di perjalanan pulang dari kantor dia dihadang preman. Preman itu lalu mengetuk-ngetuk kaca mobil.

"Tuan Radex keluarlah dari mobilmu," ucap Preman dengan santai.

Radex sangat panik namun dia berusaha menutupi kepanikannya. Preman itu terus mengetuk kaca mobil membuat Eric mau tak mau harus keluar mobil.

"Serahkan harta benda dan juga dokumen penting yang anda punya," pinta preman.

"Saya gak bakal menyerahkan kepada anda," jawab Radex.

Preman itu marah dia langsung menghajar Eric, awalnya Eric mampu mengatasi namun lama-lama tenaganya habis. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang membantu dia. Pemuda itu dengan mudah mengalahkan para preman.

Preman-preman itu tumbang di tangan pemuda, mereka lalu melarikan diri. Pemuda itu lantas membuka helm yang di kenakan.

"Terima kasih kamu sudah bantu om," ucap Radex.

Pemuda itu menoleh ke arah Radex "Sama-sama om, lain kali jangan lewat di jalan sepi sendirian. Saya permisi dulu."

"Ternyata yang bantu saya tadi adalah dia," batin Radex.

***
Siapa ya yang bantu Tuan Radex?

Jangan lupa vote and komen.

See you.

Double ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang