Prolog

2.4K 139 3
                                    

Menikmati segelas rameyon sambil sibuk membalikkan halaman komik yang berada didepanku, sesekali melihat kesekitar mencari sosok yang sudah sangat aku rindukan.

"Kenapa pria itu belum tiba juga, aku bahkan sudah hampir menghabiskan 1 cup rameyon" Mendengis kesal mataku kembali tertuju pada komik One Piece yang sedang aku baca.

Sekitar 30 menit kemudian atau tepatnya setelah  komik ketiga telah selesai aku baca dan 2 cup rameyon telah ludes, seorang pria yang mengunakan kupluk hitam beserta masker muncul dihadapanku.

"Lihatlah, pipi itu terlihat semakin besar setiap hari"   Pria itu langsung duduk dan mencubi pipiku geram.

"Kenapa kau lama sekali ?, aku sudah hampir lumutan disini" Menepis tangan pria itu dari pipiku aku mulai mengomel menatapnya tajam.

"Ada kesalahan teknis tadi, kami harus mengulang syuting beberapa kali" Mengabaikanku yang mulai ngambek, dia mengeluarkan beberapa bungkus masmelow dari kantong jaketnya.

"Apa ini tanda permintaan maaf ?"  aku melihat masmelow warna warni yang kini terletak di atas meja.

"Aku memungutnya saat syuting, sepertinya itu salah satu propety" Pria itu langsung memalingkan wajahnya dan menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Dasar pria menyebalkan" Walau aku kesal tapi aku tidak bisa menahan rasa bahagiaku saat bertemu dengan kekasihku menyebalkan ini.

Berpacaran dengan seorang artis memang bukanlah sesuatu yang gampang, apa lagi pria itu memiliki ribuan fans diseluruh belahan dunia, aku selalu merinding setiap membayangkan bila seluruh fans itu tau bahwa aku berpacaran dengan idol mereka.

"Kami akhirnya akan mengadakan konser offline di LA, akhir tahun" Pria itu mulai bercerita setelah sibuk menghindari pukulanku.

"Itu bagus, bukankah kau merindukanya ?" Aku sibuk memilih masmelow rasa apa yang harus aku makan lebih dulu.

"Apa kau akan cuti dan ikut bersamaku ?" Dia menatapku dengan tatapan penuh harapan.

"Akan aku pikirkan nanti" aku melihatnya sekilas dan setelah itu mengabaikannya.

"Yaaaa" Dia tiba-tiba berteriak, membuat seisi ruangan menatap ke arah kami.

"Jangan berteriak, kau bisa mengganggu orang lain" Aku mencubit pinggangnya sambil minta maaf kepada orang-orang yang memperhatikan kami.

"Apa hal seperti itu harus dipikirkan dua kali, ini konser offline pertamaku setelah 2 tahun pandemi" Berbicara sedikit pelan dia mulai mengomel ditelingaku.

"Itu kan masih 2 bulan lagi, aku juga memiliki pekerjaan" Aku menatap pria ini kesal sambil membulatkan kedua mataku.

Seperti itulah hubungan kami, pria yang sama sekali tidak romantis bertemu dengan wanita jahil dan tukang gambek, kali ini aku memang sengaja membuatnya kesal karena telah membuatku menunggu kehadiranya terlalu lama.

Nugu-seyo ? || Suga BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang