Aku kembali kepenginapan diantar oleh Yoon, menggenggam sebuah bungkusan ayam goreng yang akan aku berikan nanti kepada kedua temanku, Yoon langsung pergi setelah aku memasukin pintu rumah.
"Luci kau baru pulang ? apa tadi kau tersesat ?" Alexa langsung menghampiriku yang baru masuk dan sedang melepaskan sepatu.
"Tidak Mba, aku hanya keasikan jalan-jalan tadi" Aku masuk dan memberikan bungkusan ayam yang aku bawa kepada Alexa.
"Apa ini?" Alexa memeriksanya sambil mengikutiku berjalan kedalam rumah.
"Ayam goreang, temanku merekomendasikan itu untuk makan malam" Aku langsung merebahkan diriku di sofa yang berada diruang tengah.
"Teman ? apa kau sudah memiliki teman disni Luci ?" Cindy yang baru keluar dari kamar mandi langsung menghampiriku di sofa.
"Apa kalian ingat pria yang dua hari lalu menolongku ?" Aku menatap Alexa dan Cindy yang masi berdiri didepanku.
"Apa kau bertemu dengannya lagi ?" Cindy yang mengingat ceritaku langsung melayangkan pertanyaan.
"Iyah, dan hari ini dia menemaniku jalan-jalan" aku mulai menjelaskan kepada dua temanku yang begitu penasaran.
"Siapa namanya ?" Alexa membuka bungkusan ayam diatas meja dan mulai mengintrogasiku.
"Yoon" Aku ikut mengambil potongan paha ayam goreng dan mulai memakanya.
"Hanya itu ? bukankah orang Korea mempunya 3 suku kata dinamanya" Cindy yang juga ikut makan mulai berkomentar.
"Kami hanya saling memperkenalkan nama panggilan, untuk apa juga aku mengetahui nama lengkapnya" Aku yang mulai sibuk makan fokus dengan ayam gorengku.
"Mana kau mau kepo dengan social medianya Luci, apa pria itu ganteng" Alexa mulai menggodaku dengan menepuk-nepuk punggungku lembut.
Aku hanya tersenyum mendengar setiap komentar lucu yang dikatakan kedua temanku, setelah membicarakan teman baru aku juga menceritakan kemana saja aku pergi seharian kepada mereka.
kring.... kring....
Sebuah telvon video masuk diponselku, muncul sebuah foto seorang pria yang langsung membuatku tersenyum saat melihatnya.Namanya Geno, dia pacarku yang sedang bekerja di Jakarta, kami sudah berpacaran hampir sekitar 5 tahun lamanya dan sebagian besar kami menjalani hubungan ldr. Geno adalah pria dewasa yang hangat, dalam hubungan kami bisa dihitung dengan dua tangan seberapa banyak kami bertengkar.
Hubunganku dan Geno dimata publik adalah hubungan diharapkan semua orang, kami jarang bertengkar dan juga saling mengalah saat mulai berbeda pendapat, dia adalah pria sabar dan penuh perhitungan, kadang aku heran kenapa pria itu betah berpacaran begitu lama denganku.
Pasalnya aku adalah wanita yang cukup pecicilan dan mempunya banyak teman pria, walau aku tetap bisa menjaga jarak dari hubungan pertemanan antara pria, tidak jarang juga aku mulai bermain api dibelakang Geno, dan aku sangat ahli untuk menutupinya.
"Apa kau menceritakan tentang pria bernama Yoon itu pada pacarmu Luci ? Cindy langsung bertanya setelah aku selesai melakukan video call dengan Geno.
"Iyah, dia kawatir tapi juga senang saat tau aku jalan tidak sendirian" Aku kembali duduk dan melanjutkan makan.
"Apa pacarmu itu tidak punya firasat, kau bisa saja menjalin hubungan dengan pria disini" Alexa menatapku sambil mengerutkan keningnya.
"Entah lah mba. yang penting kan aku berkata jujur" Aku menaikan kedua pundaku sambil menjawab Alexa.
"Aku yakin pacarmu tau kelakuanmu Luci, dia hanya diam dan menunggu untuk meledak" Cindy mulai menakut-nakutiku dengan perkataanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nugu-seyo ? || Suga BTS
Fiksi Penggemar"Hallo Luci" Sebuah suara yang begitu familiar terdengar di ujung sana, aku bahkan melihat kembali nomer yang tertera dilayar ponsel, memastikan itu adalah nomer indo. "Yoon, apa itu kau ?" aku memastikan lagi apakah seseorang yang sedang menelfonk...