Hari ini tepat tgl 9 Agustus aku menyelesaikan pendidikan magisterku, butuh waktu 6 bulan lebih untuk aku menyelesaikanya, dan hari ini aku telah menyelesaikan sidang akhir dengan sempurna.
"Aku luluuus" Aku bersorak kecil ketika keluar dari ruang sidang, mendapati beberapa orang telah menungguku didepan ruangan.
"Selamat Luci, akhirnya kau menyusul juga, kita akan wisuda bersama nanti akhir tahun" Alexa langsung datang menghapiri dan memelukku.
Alexa memang sudah lebih dulu lulus bulan lalu, tapi kami sepakat akan mengikuti wisuda bersama awal tahun depan bersama.
"Akhirnya kau lulus juga Luci" Bergantian dengan Alexa, Cindy juga menghampiri dan memeluk diriku.
Aku melihat Octa dan beberapa temanya juga telah datang membawakan buket yang penuh dengan camilan, melepas pelukan Cindy aku berlari kecil menuju Octa.
"Selamat Luci, kau sudah resmi menyandang gelar master" Octa tersenyum sambil memberikan buket yang telah dibawanya, dan teman-temanya ikut menyelamatiku.
Buat yang penasaran, warna rambutku sudah luntur dan aku juga mewarnai sendiri dengan warna choklat netral sebelum sidang akhirku, aku tidak mau penampilanku akan mempengaruhi penilaian dosen saat sidang nanti.
Kami semua duduk di lobi lantai satu sambil menukmati camilan yang dibawa teman-temanku dan Octa, aku dengan antusian menceritakan pengalaman menyeramkan saat sidang berlangsung.
Sebelum itu aku juga sudah mengirim pesan kepada Geno dan juga Yoon tentang kabar kelulusan beserta beberapa foto, tapi tidak satupun dari mereka yang membalas pesanku.
Sedang asik bercengkrama, aku yang saat itu duduk disebelah Octa terkejut melihat sosok yang tidak terduga datang menghampiri kami membawa bungkusan makanan dikedua tanganya.
"Ayang ... ?" aku langsung berdiri menghampiri Geno yang tiba-tiba muncul.
"Selamat atas kelulusanmu sayang, aku membawakan kudapan untuk dimakan bersama teman-temanmu" Geno mengangkat bingkisan besar yang berisi beberapa kotak pizza dan juga donat.
Semua orang dibelakangku bersorak, Cindy dan Alexa langsung menghampiriku dan mengambil bingkisan ditangan Geno, setelah itu Geno merangkulku dan ikut duduk bersama di sofa.
Semua orang pasti menganggap lucu situasi saat itu, di mana aku kembali duduk di sebelah Octa dan ada Geno pacarku yang duduk disisi satunya, aku memperkenalkan Octa sebagai junior, dan itu sukses membuat semua orang disana menahan tawa.
Untungnya tak ada satupun dari temanku yang cepu, Octa juga bersikap sewajarnya walau sesekali melirik sambil tersenyum nakal kearahku, dan moment itu sukses membuatku sedikit salah tingkah karena ulahku sendiri.
Geno pergi hari itu juga karena harus pergi ke Surabaya untuk urusan pekerjaan, ternyata dia sengaja menyempatkan waktu mampir ke Yogya untuk ikut merayakan kelulusankanku walau datang agak terlambat, tapi kehadiranya benar-benar menjadi sebuah kejutan.
***
Kembali kekosan setelah seharian merayakan kelulusanku, aku membaringkan tubuhku dikasur tanpa melepaskan tas coklat kecil yang melingkari tubuhku, memandang langit-langit putih tanpa memikirkan apapun.
"Apa yang harus aku lakukan setelah ini" Bergumam kepada diri sendiri aku memejamkan mataku.
Tidak benar-benar tertidur tapi suara panggilan masuk cukup membuat aku kaget dan bergegas mangambil ponsel yang masih berada didalam tas kecilku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nugu-seyo ? || Suga BTS
Fanfiction"Hallo Luci" Sebuah suara yang begitu familiar terdengar di ujung sana, aku bahkan melihat kembali nomer yang tertera dilayar ponsel, memastikan itu adalah nomer indo. "Yoon, apa itu kau ?" aku memastikan lagi apakah seseorang yang sedang menelfonk...