#44. Kencan

646 65 0
                                    

Aku mulai tersadar saat matahari sore menembus sela-sela jendela menerangi wajahku, saat membuka mata pelan aku yang baru saja bangun masih sedikit bingung, tapi mulai sadar saat menyadari sebuah lengan putih melingkar diperutku.

Dengan pelan aku membalikan tubuhku menghadap pria pucat yang masih tertidur, menatap lekat wajah tidurnya dipadukan dengan rambut berwarna silver membuat pria tampan ini seperti sebuah boneka.

"Nanti wajahku bolong" Ternyata pria dihadapanku ini sudah bangun walau masih memejamkan matanya.

"Wajah ini kini milikku" membelai wajah pria yang kini menjadi kekasihku, jari-jariku mulai membelai pelan saat melewati lekukan bibirnya kering.

"Bukankah aku pernah mengatakan kepadamu, kalau imanku sangat lemah" Yoogi Oppa mengengam tangan yang membelai wajahnya dan mendekatkan kebibirnya sambil mengecup pelan.

"Tapi imanku sangat kuat Oppa" aku tersenyum saat Yoogi Oppa mulai membuka matanya dan menatapku manja.

"Kemarilah, aku butuh mengisi energiku" Yoogi Oppa menarik tubuhku kepelukanya, membenamkan wajahku didadanya yang berlapis kaos hitam tipis, aku menikmati pelukanya karena suka dengan aroma tubuh pria ini.

"Oppa" setelah beberapa saat aku mengangat wajahku keatas melihat kearah Yoogi Oppa "Ayo kita jalan-jalan malam, aku bosan diapartemen"

"Kau mau jalan-jalan kemana ?" Yoogi Oppa mulai membelai rambutku pelan sambil terus memeluk erat tubuhku.

"Terserah, sungai han atau sekedar berkeliling gangnam juga boleh" aku yang mulai sesak mencoba melepaskan diri dari pria yang tubuhnya semakin sehat ini.

"Baiklah, tapi kau harus membantuku menganti warna rambut dengan cat non permanen" Pria ini akhirnya merengangkan pelukanya dan menatap kebarahku.

"Laksanakan" bersorak gembira aku langsung bersemangat dan bangkit dari kasur, tapi Yoogi Oppa malah menarikku kembali hingga tubuhku menindih tubuhnya.

"Energiku belum penuh" Tanpa aba-aba Yoogi Oppa menarik tengkuk leherku kearahnya dan mulai menciumku, jelas tidak penolakan karena aku juga menyukainya.

Setelah pulang syuting aku dan Oppa makan bersama setelah itu pulang ke apartemenya, kami tertidur begitu saja setelah sibuk saling mengoda, keadaan syuting hari ini sungguh mengesankan, Yoogi Oppa bernyanyi sangat aneh saat ronde karaoke.

Prov : Yoongi

Aku berjalan santai sambil bergandengan tangan dengan gadis yang mulai berlari kecil karena langkah yang lebih kecil daripada langkahku ditepi sungai han, aku mengenakan pakaian serba hitam lengkap dengan kupluk dan masker.

Hal positif dari pandemi yang aku rasakan adalah, kewajiban seluruh orang untuk menggunakan masker saat kekuar rumah, hingga kini keberadaanku tidak akan terlalu mencolok di area publik.

"Oppa, berjalanlah lebih pelan" Luci mengerutu kesal karena langkahku yang sangat cepat.

"Salahkan kakimu yang pendek itu" Hanya bisa tertawa karena melihat ekspresi matanya yang kesal

"Kakiku pendek karena badanku kecil, porposi badanku ini ideal Oppa" Luci menahan langkahnya dan melepas tanganku.

"Tadi kau yang minta jalan-jalan, kenapa berhenti" Aku kembali berbalik dan menjemput kembali tangan mungil gadis ini.

"Kau berjalan sangat cepat, kakiku sakit" Luci mulai berjongkok dan melayangkan protes

"Apa kau ingin aku mengendongmu ?" aku berjongkok dihadapanya.

"Apa itu boleh ?"

"Boleh, tapi jangan salahkan aku bila kau menjadi pusat perhatian orang"

"Kalau aku jadi pusat perhatian, orang2 akan tau siapa Oppa" Luci langsung melanjutkan kata-kataku dengan tepat.

Nugu-seyo ? || Suga BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang