#37. Kesibukan

564 63 0
                                    

Sibuk mengibaskan kerah baju, aku mulai meminta kipas angin kecil kepada staf, musim panas kali ini terasa begitu menyengat, bahkan ruang yang sudah memiliki pendingin ini tetap membuatku gerah.

"Apa yang akan kita lakukan besok Joon?" Aku yang telah mendapatkan kipas kecil, duduk merebahkan diri disofa sambil melihat ke arah RM.

"Tak ada Hyung, besok kosong. Lusa kita ada syuting lagi" RM mulai memeriksa jadwal kegiatan kami di ponselnya saat aku bertanya.

"Hyung, kau pulang ke apartemen malam ini ? bolehkah aku ikut ?" Jimin yang tiba-tiba datang duduk nyempil disofa.

"Tidak boleh, kaukan punya apartemen sendiri" Menyingkirkan mochi besar ini karena aku semakin gerah.

"Tidur didrom saja Jimin, aku berjanji tidak akan menganggumu" RM yang tertawa mulai menepuk-nepuk punggung Jimin, karena kasihan telah aku dorong jatuh.

"Kau memang tidak Hyung, tapi V, JK dan Hobi Hyung tidak akan melepaskanku" Terlihat Jimin mulai memasang wajah cemberut dan itu menjadi hiburan tersendiri untukku.

Disaat sela-sela waktu kosong aku memang selalu menyempatkan pulang ke apartemenku hanya untuk beristriahat walau hanya sehari, itu karena kadang aku butuh waktu sendiri atau cuma sekedar mencari ketenangan.

Tidak jauh berbeda dengan Jimin, aku suka menghabiskan jadwal kosongku dengan tidur, tapi berbeda dengan mochi itu, aku masih bisa dihubungi bila ada sesuatu, sedangkan dia bila sudah tidur tidak akan mendengar apapun.

"Hyuuung aku mohon, aku ikut pulang denganmu saja yaaa" Jimin masih mencoba memohon kepadaku yang sudah setengah ngantuk.

"Tidak, jangan ganggu aku" Aku tetap menjawab tegas walau mataku sudah mulai terpejam.

"Hei Jimin, aku berjanji tidak akan menganggu tidurmu besok" aku mendengar Jhope yang mulai menenangkan Jimin yang cemberut.

"Apa kau berjanji Hyung ?"

"Aku janji, ayo kita kesana jangan ganggu Suga Hyung" Mendengar Jhope membantuku aku hanya tersenyum senang dan mulai tertidur.

Jhope pasti sadar alasanku tidak mengizinkan Jimin ikut karena dia tau aku memiliki teman wanita yang sering berkunjung ke apartemenku.

Prov : Luciana

Aku tertunduk lemas diatas meja kerjaku, ini adalah musim panas pertamaku di Korea, dan sungguh membuatku frustasi karena kegerahan. Kepalaku bangkit dari atas meja saat sesatu yang dingin terasa di punggungku.

"Yaaa !!! kau membuatku kaget" aku berteriak kesal karena ulah Yojin yang tiba-tiba datang.

"Noona, kau sudah seperti kukang, padahal pekerjaan kita banyak" Yojin meletakan sebuah minuman boba dingin yang mengiurkan.

"Aku lebih baik lembur dari pada bekerja dicuaca panas begini" bergegas meminum minuman segar itu, diriku mulai kembali segar dan terasa hidup.

"Walau lembur, kau harus tetap datang ke kantor pagi hari Luci" Sora datang kemejaku dan mengambil minuman miliknya yang juga dibawakan Yojin.

"Aku tidak menyangka musim panas disini mengerikan, aku bahkan sudah memakai baju yang paling tipis" Sibuk meminum boba aku bersandar kekursi dan duduk santai.

Yojin tiba-tiba melepas blezernya dan melempar kearahku. "Terlalu tipis Noona, kau ini tidak sadar kita sedang dikantor" Muka Yojin tampak memerah, dia mulai mengalihkan pandanganya kearah jendela.

Benar saja, aku baru sadar tubuhku sudah mulai basah karena keringat, ditambah kemeja tipis yang aku gunakan mulai menerawang memperlihatkan bagian dalam tubuhku, buru2 aku mengenakan blezern yang diberikan Yojin.

"Yaa ampun, lihatlah muka adik kecilmu memerah Luci, dia seperti habis melihat sesuatu"  Sora yang jahil mulai mengoda Yojin yang malu karena tidak sengaja melihatku.

Walaupun aku dengan terang-terangan menolak Yojin, tapi pria muda ini masih menjadi teman baikku, bersama Sora kami bertiga sudah semakin akrab walau kedua temanku ini masih sering bertengkar untuk hal-hal kecil.

Ting...
"Apa aku boleh mampir nanti malam ?"
"Besok jadwalku kosong"

"Terserahmu Oppa"

"Baiklah aku akan datang"

"Oke"

Tidak terasa sudah 3 bulan berlalu sejak kedatangan Geno ke Korea, dimana aku mengalami puncak kegalauan yang sungguh menyebalkan, dan sejak saat itu segalanya berubah.

Aku lebih memilih untuk menyibukan diri dengan pekerjaanku. Sedangkan Yoongi, kalian pasti tau dia memiliki jadwal yang sangat padat, dengan rilisnya dua singel full inggris, grub mereka semakin terkenal dan dipuja-puja dunia.

"Luci, apa nanti kau mau nonton bersama acara the tonight show with Jimmy ?, bintang tamunya BTS" Sora terlihat sangat antusias.

"Tidak bisa, Yoogi Oppa akan berkunjung malam ini" cepat-cepat aku menolak ajakan Sora.

"Noona, seperti apa rupa temanmu itu, setiap bertemu dia selalu menggunakan topi dan masker" Yojin melihatku curiga karena begitu penasaran.

"Betul, temanmu misterius sekali, sudah seperti artis  papan atas saja" Sora berdecik kesal, karena aku menolak ajakanya dan juga setuju dengan perkataan Yojin.

"Dia memang artis besar Sora, terlebih lagi dia salah satu member grub yang kau idolakan" aku hanya menatap Sora sambil menjawabnya didalam hati.

Sampai saat ini baik Yojin yang sudah pernah beberapa kali bertemu maupun Sora masih belum mengetahui identitas Yoogi Oppa, aku harus terus menyembunyikanya dengan baik, terlebih lagi ternyata Sora adalah seorang ARMY yang sangat mengidolakan Jimin.

Awalnya aku hanya penasaran, seberapa sibuknya sih pria pucat itu hingga mulai menggali informasi tentang dia dan grubnya di internet, tapi saat aku sedang mengali informasi tidak sengaja Sora melihat ke arah komputerku, dan jelas dia langsung kegirangan senang karena menganggap kami memiliki idola yang sama.

Tidak tanggung-tanggung ternyata Sora merupakan salah satu member ARMY yang cukup aktif, dan alasan dia bekerja disini adalah ingin berada sedekat mungkin dengan lingkungan idola, walau akhirnya setiap project yang berhubungan dengan BTS tidak akan dia terima karena senior Park mengetahui Sora adalah seorang fans.

***

Seperti biasa aku pulang mengunakan bus, tidak ada lagi Yojin yang selalu memaksa untuk mengantarku pulang, walau dia terlihat masih memiliki perasaan terhadapku, dia telah berjanji untuk menjaga sikapnya.

Ting...
"Sudah pulang kerja ?"

"Sudah"
"aku sedang menunggu bus"

"Sendiri ?"

"Iyah"
"Sora dijemput pacarnya"

"Aku dipromosikan"
"Mulai bulan depan aku bekerja di kantor pusat di Singapur"

"Selamat, aku bangga mendengarnya"

"Aku sedikit kecewa"
"Mereka memiliki kantor cabang di Korea"

"Bukankah dikantor pusat lebih baik ?"

"tapi disana tidak ada kau Luci"

"Cukup Geno"
"Jangan terus jadikan aku alasan"

"Aku merindukanmu"

Aku menghela nafasku panjang, memilih untuk tidak lanjut membalas pesan dari Geno, dan kebetulan juga bus yang menuju kearah aparemenku telah tiba, jadi bergegas aku masukan kembali ponsel kedalam tas dan mengantri naik keatas bus.

Nugu-seyo ? || Suga BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang