*8 bulan telah berlaku*
Banyak hal yang berubah sejak terjadinya pandemi, bahkan juga mempengaruhi jadwal ujianku yang diundur begitu lama, untuk saja selama itu aku memiliki Yoon hingga bisa terus berlatih.
Dalam 3 hari aku akan melaksanakan ujian TOPIK II , bukan kegelisahan ujian yang aku rasakan, tapi kegelisahan karena sakali lagi temanku Yoon tiba-tiba menghilang begitu saja.
Sejak akhir bukan oktober aku sudah tidak berkomunikasi dengan pria Korea yang pernah datang mengunjunginya itu, temanku itu seperti menghilang begitu saja tanpa kabar apapun.
Bahkan yang membuatku semakin jengkel karena beberapa kali saat aku mencoba menelfon, pria itu langsung mereject nya tanpa memberi penjelasan apapun sesudahnya.
"Kusut banget mukanya kayak belum disetrika" Octa yang sedang main mobile game mulai memandangiku yang mulai rewel.
"Tau ah, ngak jelas !!" Aku yang bete hanya mendengus kesal sambil meminum es lemon tea ditanganya.
"Kau bertengkar dengan pacarmu ?" Octa meletakan ponselnya dan mulai siap dengan mode mendengarkan.
"Enggak, hubungan kami seperti biasa, har-mo-nis"
"Trus kau kesal kenapa ?"
"Yoon mengabaikanku, sudah lebih dari 1 minggu"
"Pria Korea itu ?"
"Iyaaa" Aku mulai menghela nafas panjang setelahnya.
Octa yang awalnya berada didepanku langsung pindah duduk disamping, membelai kepalaku lembut dan menyandarkanya ke pundaknya.
"Sudahlah, apa yang kau harapkan dari pria itu, kau kan sudah memilikiku disini"
"Aku hanya merasa kehilangan teman latihan, kau taukan aku akan ujian" Aku mulai mencoba mencari alasan untuk Octa.
"Mmmm.... iya" jawab Octa pelan.
Octa adalah pria penyabar, dia selalu mendengarkan setiap keluh kesahku walau itu mungkin bisa saja menyakitinya, berbeda dengan usianya yang lebih muda sikapnya jauh lebih dewasa dibandingkan diriku.
Prov : Yoongi ( Di Korea )
Kembali sibuk dengan rutinitas, hari ini aku dan para member sedang berlatih dance untuk mempersiapkan promosi album terbaru kami.
Braaaak....
Aku terpelesat dan terjatuh saat latihan, awalnya member lain tertawa melihatku tapi mereka mulai berkerumun setelah aku tidak juga bangkit untuk melanjutkan sesi latihan kami."Hyung kau baik-baik saja ?" Jimin yang pertama kali datang langsung terlihat panik.
"Aah... au.. bahuku sakit sekali" aku meringis kesakitan sambil memegang bahuku yang sakit dengan tangan yang satunya.
Semua orang menjadi panik sibuk mencari solusi tentang kondisiku, hingga akhirnya aku dibawa kerumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.
"Yoongi, kau harus segera menjalani operasi" Geum Jae kakak laki-lakiku langsung datang setelah dihubungi oleh perusahaan.
"Apa tidak bisa diberi obat atau suntikan seperti biasanya hyung ?" Aku yang sedang terbaring lemah mencoba menanyakan solusi lain.
"Tidak, apa kau mau tidak bisa tampil dipanggung lagi ?" Bak sambaran petir disiang bolong kata-kata dari saudaraku itu sukses membuatku terdiam.
Bahuku memang sudah cidera sejak sebelum grub kami debut, tapi selama ini aku masih bisa mengatasinya dengan rutin terapi dan suntikan.
"Hyung, kami baru saja akan melakukan promosi album terbaru" aku berkata sedih sambil memikirkan segala persiapan yang kami lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nugu-seyo ? || Suga BTS
Fiksi Penggemar"Hallo Luci" Sebuah suara yang begitu familiar terdengar di ujung sana, aku bahkan melihat kembali nomer yang tertera dilayar ponsel, memastikan itu adalah nomer indo. "Yoon, apa itu kau ?" aku memastikan lagi apakah seseorang yang sedang menelfonk...