MISSION

1.2K 72 3
                                    

~~***~~


(FLASHBACK)

"Aku tahu jika kau juga mencintaianya Jeon, tapi aku tidak akan menyerah begitu saja untukmu," Jimin bicara sambil sesekali menenggak anggurnya.

"Begitupun aku, aku takkan menyerah," jawab Jeongguk dengan menekankan kata 'tidak'.

Kedua orang tampan menawan itu sejatinya sudah mabuk, namun mereka masih bisa mengendalikan pikiran mereka. Berdebat soal cinta.

"Ck... bukankah saat di Coffee Shoop kau bilang jika kau tak tertarik padanya?" tanya Jimin.

"Itu dulu, dan aku akan memulai persaingan denganmu," Tuan muda Jeon sudah pasti dengan perasaannya.

Choi Jimin menarik napasnya dengan begitu dalam. "Kau tahu kan jika aku sudah pernah tidur dengannya?" tanya Jimin, Jimin berharap jika mendengar itu Jeongguk akan berhenti dan menyerah saja.

"Itu hanya sebuah kecelakaan, bukan atas dasar suka sama suka." Jeongguk meremehkan.

"Tapi aku bisa mengulangnya atas dasar suka sama suka." Jimin tersenyum miring.

"Brengsek kau, Choi Jimin." Sebuah tinju melayang ke wajah Jimin yang mabuk, kemudian berulang hingga wajahnya melebam.

Bukannya seorang Choi Jimin tak ingin membalasnya. Meskipun ia adalah mafia besar, ia juga masih punya hati, ia tak kan bisa menyakiti orang orang yang dekat dengannya, ia akan berusaha menahan sakit yang ia dapat dengan menahan emosinya, jika saja Jeongguk bukan sahabatnya sejak kecil, mungkin pria bermanik hazel itu akan habis di tangannya.

"Sudahlah, tak ada gunanya melakukan hal ini." Jeongguk melepaskan genggamannya pada kerah baju Choi Jimin, membuat lelaki berwajah sekai itu tersungkur ke lantai club yang dingin. Setelah Itu, Jeongguk pergi meninggalkan Jimin yang masih terduduk di lantai, memeganggi ujung bibirnya yang terluka.

Pun Jimin akhirnya keluar dari tempat hiburan malam itu, ia sedikit sempoyongan menuju mobil yang ia sewa.

Melihat Jimin keluar dari tempat kotor itu, Jeongguk memutuskan untuk mengikutinya hingga ke hotel tempat Jimin menginap, mencoba mencari tahu apa yang akan Jimin lakukan setelahnya. Namun, apa yang ia lihat? Ia melihat bagaimana Choi Jimin berada dalam pelukan Hana, kemudian masuk bersama ke dalam kamar yang sama. Melihat itu, semua tiba-tiba yang muncul dan terngiang-ngiang di kepala Jeongguk adalah kalimat Jimin saat di club tadi.

Mungkinkah Choi Jimin dan Hana melakukan sesuatu atas dasar suka sama suka?

(FLASHBACK END)

***


Laju mobil yang dikendalikan oleh pria tampan bermarga Jeon itu masih melaju kencang di atas kecepatan 120, kemudian Jeongguk menepikan mobilnya untuk menerima sebuah panggilan yang masuk.

"Paman, apa paman sudah bertemu dengan princess Lee?" tanya Jeon Heera pada paman tampannya itu, melalu panggilan telepon di antara mereka.

"Sudah," jawab Jeongguk tak bersemangat.

"Lalu? Apa paman bicara banyak dengannya? Atau paman sudah mengutarakan perasaan paman padanya?" Jeon  Heera terlalu penasaran atas apa yang Jeongguk Lakukan, ia sangat setuju jika pamannya itu bisa bersama dengan Hana. Namun, semua itu tak semudah yang dibayangkan oleh Heera, ia tak tahu betapa peliknya masalah yang harus dilewati demi mendapat kan cinta Hana.

"Tidak." Begitu singkat jawaban yang keluar dari mulut seorang Tuan muda Jeon.

"Apa paman sedang lelah? Sepertinya paman sedang tak bersemangat? Ya sudah, kalau begitu aku matikan saja teleponnya." Jeon Heera memutuskan sambungan telepon antara ia dan pamannya.

STILL LOVING YOU  [TAMAT - REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang