LOST

956 79 12
                                    

~~***~~

Kim Eunseo dan sepupunya Seokjin sedang menunggu kepulangan Jeon Heera dan Taehyung ke galeri, semakin lama Eunseo semakin kesal saja rasanya, sepupunya--Kim Taehyung benar-benar tak ingat waktu sepertinya. Berulang-ulang ia mengembus napas dengan kesal, membuat Seokjin terkekeh melihatnya.

"Heuffff. Aku tahu memang menyenangkan sekali bagi Kak Taehyung bisa berduaan dengan wanita cantik, tapi apa dia lupa sekarang sudah hampir tengah malam?" Eunseo melihat pada jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 23.25 waktu setempat. Benar-benar sudah malam. Mengesalkan.

"Sebentar lagi mereka pasti akan kembali," ucap Seokjin yang berdiri dari posisi duduknya. Eunseo sampai terpesona melihat ketampanan sepupunya yang semakin bertambah kala sinar lampu pada langit-langit galeri menyinari wajah rupawan itu. Kenapa ia baru sadar sekarang kalau sepupunya Seokjin ternyata tak kalah tampan dengan Taehyung, apalagi wajahnya semakin terlihat dewasa, sangat berbeda dengan yang Eunseo lihat beberapa tahun lalu.

"Jangan memandangiku seperti itu, Bocah mesum. Apa kau mulai mewarisi kecabulan kakakmu, eoh?" celetuk Seokjin melihat sepupunya yang sedang melongo memperhatikan dirinya degan ekspresi wajah yang nakal.

"Hah. Eoh, Kakak bilang apa barusan?" Eunseo jadi salah tingkah sendiri.

"Yak, kenapa kau menatapku dengan wajah nakal seperti itu? Jangan bilang kau sedang berpikiran liar?" tebak Seokjin sambil menunjuk-nujuk wajah Eunseo.

Eun Seo sebenarnya tidak berpikiran liar tentang sepupunya. Ia hanya begitu terpesona melihat tingkat ketampanan seorang Seokjin yang menurutnya semakin bertambah. Tak hanya itu, ia juga makin terpesona melihat tubuh Seokjin yang menurutnya juga semakin atletis dengan bahu yang lebar. Lihatlah betapa menawannya lelaki itu saat menggunakan setelan kemeja berwarna gelap yang menempel sempurna ditubuhnya. Ditambah lagi dengan potongan rambutnya yang rapi.

Sebuah jitakan dari tangan Seokjin mengenai kepala Eunseo, membuat gadis itu meringis dibuatnya.

"Argh, 이게 뭐야? /Apa-apaan ini? Kenapa kakak menjitak kepalaku?" Eunseo sengaja memanyunkan bibirnya, dan tangannya mengelus kepala yang terkena jitakan. Hal tersebut sukses membuat Seokjin semakin gemas.

"Haish. Dasar Bocah mesum. Benar-benar Namjoon menurunkan semua sifatnya kepada gadis ini," Seokjin menggerutu. "Kau mau coklat hangat tidak?" Tiba-tiba saja Seokjin menawarkan coklat hangat pada Eunseo dan tentu saja gadis itu mau. Itu ide yang bagus.

"Mau beli di mana?"

"Bikin sendiri."

"Memangnya galeri ini ada dapurnya juga?"

"Tentu saja, 바보 /bodoh. Mau ikut ke dapur tidak?" tawar Seokjin.

"Aku ikut." Eunseo bangkit, kemudian ia melingkarkan kedua lengannya pada pinggang Seokjin dengan begitu manja.

"Lepaskan!" Seokjin berusaha melepas tangan Eunseo di pinggangnya.

"아니 /tidak." Eunseo menggeleng manja. Ia masih begitu rindu pada kakak sepupunya.

"Yasudah, tapi awas kau macam-macam." Lelaki jangkung itu memberi sebuah peringatan.

Mereka berdua sedang berada di sebuah dapur khusus yang Taehyung bangun di galerinya. Dapur dengan nuansa putih dan silver benar-benar begitu terlihat rapih dan bersih.

Di sana juga terdapat beberapa pajangan photo di salah satu sudut dindingnya.

Eunseo terlihat begitu serius memandangi setiap photo yang terpajang, ada beberapa photo masa kecil mereka di sana, membuatnya tak bisa untuk tak tersenyum ketika ingatannya membawa ia pada masa itu. Mereka yang yang sedang bermain air pantai dengan pelampung karakter kepala bebek.

STILL LOVING YOU  [TAMAT - REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang