True Family

950 72 2
                                    

~~***~~


Di depan pintu kamar milik Choi Jimin.

"Malam ini kau akan tidur dikamarku, dan aku akan tidur disebelah." Choi Jimin menunjuk arah pintu kamar yang satunya lagi. "Masuklah lalu istirahat!"

"Baiklah." Hana masuk ke dalam kamarnya, kemudian menutup pintu begitu saja.

Hana memperhatikan seluruh interior yang ada di kamar itu, nuansanya tak berbeda jauh dengan kamar yang ia sebut kamar gelap, setidaknya kamar yang ia tempati malam ini tidak menimbulkan trauma baginya.

Hana heran kenapa Choi Jimin begitu menyukai sesuatu dengan warna yang gelap? Segelap itukah hidupnya?

Meletakkan tas branded miliknya ke atas sofa yang menyambung di ujung ranjang, kemudian ia merebahkan tubuhnya di atas sofa itu pula.

Rasa lelah habis berlatih tadi mulai mengerayangi seluruh tubuh Hana, mulai dari ujung kepala hingga ke ujung kakinya, dan membuainya untuk memejamkan mata kemudian terlelap.

Beberapa jam kemudian, tepatnya di tengah malam, Hana terbangun karena ia merasa sangat gerah, sekujur tubuhnya berkeringat, ia lupa sebelum tidur tadi ia tidak membersihkan diri terlebih dahulu.

Dengan mata yang masih sedikit terpejam, gadis itu berjalan menuju ke kamar mandi yang ada di kamar tersebut, untuk mandi sebentar, sekadar membersihkan tubuh yang berkeringat, siapa thau setelah selesai mandi ia bisa melanjutkan tidurnya dengan nyenyak.

Kucuran air dingin dari shower yang lebih tinggi dari puncak kepala membasahi tubuhnya, setelah merasa cukup, ia mematikan keran air, berjalan menuju loker-loker kecil yang berisi handuk bersih milik Choi Jimin, ia memilih handuk bergaya kimono untuk ia pakai menutupi tubuhnya, dan satu helai handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

Begitu selesai menggunakan handuk, Hana keluar dari kamar mandi, beruntung di kamar milik Jimin ada hairdryer, sehingga ia bisa menggunakannya untuk mengeringkan rambut. Sebenarnya baru kali ini Hana menggunakan barang-barang milik orang lain tampa izin. Tapu, apa mau dikata ia membutuhkannya, toh Choi Jimin tidak akan marah jika ia menggunakan barang barangnya.

Selesai mengeringkan rambut, Hana membaringkan tubuhya yang masih menggunakan handuk.

***

(Lee Ha Na Part)

Kubaringkan tubuhku yang lelah dan masih menggunakan handuk mandi ke atas ranjang King Size milik Choi Jimin yang berbalut badcover abu polos.

Belum juga mataku terpejam, tiba-tiba aku tidak sengaja mendengar suara-suara aneh dari kamar sebelah, suara itu terdengar seperti suara erangan seseorang. Ya, aku tidak mungkin salah dengar, suara itu adalah suara Choi Jimin dan satu lagi suaranya terdengar seperti suara seorang wanita.

Apa benar Choi Jimin membawa wanita ke kamarnya? Apa yang mereka lakukan? Apa yang dimaksud oleh Choi Jimin tadi adalah....

Tak kusangka ternyata ia benar-benar membawa wanita ke dalam kamarnya, tadi kupikir itu hanya bualan belaka. Sial, seharusnya Choi Jimin membuat kamarnya menjadi ruang yang kedap suara, bukankah dia banyak uang? Bagaimana bisa ia merasa begitu santai di saat seperti itu? Apa ia tidak malu jika orang lain mendengarkan mereka?

Persetan dengan apa yang kudengar, aku kembali mencoba memejamkan kembali mataku. Tapi, sialnya aku tidak bisa tertidur lagi gara-gara itu. Sudah dini hari mereka masih saja berisik, dasar pria mesum.

***


(Author Part)

AKHHHH... TOLONGGGG...

STILL LOVING YOU  [TAMAT - REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang