¥18¥

1.2K 146 15
                                    

√Author POV

Matamu menatap cemas sesuatu yang kau pegang.

"Mazui..."

Di toilet kampusmu kau membawa benda yang agak laknat :v//plak

"Doushiyo..."

Sudah ada 5 benda yang sama kau pegang di atas penutup air toilet duduk(?)

Perasaanmu campur aduk kini.

Entah harus bagaimana kau menanggapi hal ini.

"Rasanya dulu...aku senang tapi sekarang..."

Bingung.

Senang.

Takut.

Perasaan yang todka karuan kau rasakan.

Campur aduk macam es campur :v

Sudah lama kau mendekam di toilet kampus sejak jam terakhir kuliahmu selesai siang ini.

"Pulang dulu..."

Buru-buru kau masukkan semua benda itu ke tasmu dan keluar dari bilik toilet.

Cuci tangan baru keluar dari sana.

Dari toilet jangan lupa cuci tangan ya gaes :v

Kau menghindari tatapan orang-orang yang lalu lalang melewatimu.

Mungkin beda situasi dengan yang dulu dan sekarang.

Jika dulu kau tidak lagi bersekolah sekarag bersekolah lagi dan masih menyandang status mahasiswa baru.

Hal ini akan berbeda jadinya.

Baru masuk masa harus cuti setahun?

"Oh! [Y/n]-chan!"

Kau tidak menghiraukan sapaan riang Miwa temanmu dari jauh.

"Lho? Bukan ya? Aku yakin itu dia"

Prioritasmu sekarang adalah pulang ke apartemenmu.

Jalanmu terkesan terburu-buru.

Beberapa orang melihatmu dengan tatapan heran.

Sedikit berlari sampai beberapa kali tidak sengaja menyenggol bahu orang.

Duk!

"Oi, jalan hati-hati"

Sampai tanpa sadar menabrak seseorang.

"Hm? Sepertinya--"

"HUWAAAAAAA!", tangismu pecah dan sangat keras.

"O-oi! Jangan nangis!"

Beberapa mata yang melihatnya mulai salah paham.

"Hah, mendokuse!"

Pria itu mengangkat tubuhmu seperri karung beras.

Tangismu tambah kencang.

"Urusai onna! Jangan buat salah paham! Aku belum melakukan apapun!"

Pria itu membawamu ke tempat yang tidak jadi pusat perhatian.

Tadinya kau memukul-mukulnya tapi sekarang tidak.

Dia menurunkanmu di sebuah bangku taman.

Meninggalkanmu sebentar untuk membeli minuman di vending machine.

"Nih minum", suruhnya.

"Nih minum", suruhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Step Mother is My loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang