01. Sial

2K 174 1
                                    

nctdream

"Ingat untuk jangan ada yang berpencar, anak-anak. Tetap bersama dan tertib dalam barisan."

Ssaem yoora dari tadi hanya bicara saja tanpa memeriksa kami memang benar sudah ada dalam barisan atau tidak. Guru muda itu bahkan menempatkanku di barisan paling belakang karena aku adalah ketua panita camping tahun ini.

Padahal aku takut berada di barisan paling belakang yang tanpa ada lampu penerang.

Semoga saja aku tidak terpisah di tegah jalan.

***

Sial. Lain kali ingatkan aku untuk tidak berfikir hal buruk jika sedang mendaki bukit di tengah hutan.

Aku hilang!. Aku benar-benar terpisah dari rombongan.

Padahal aku sudah izin ingin buang air kecil sebentar dan meminta untuk di tunggu beberapa menit saja.

Hyonji kurang ajar! Pasti anak itu sengaja menyuruh ssaem yoorin melanjutkan perjalanan setelah berbohong bahwa aku sudah menyelesaikan urusanku.

Anak iblis itu pasti puas karena sudah membuatku hilang!.

Kenapa hyonji? Karena anak itu membenciku hanya karena aku menempati posisi pertama di kelas tahun ini, lagi. Aku dan dia memang bersaing untuk mendapatkan nilai tinggi.

Lupakan prestasiku. Sekarang bagaimana aku bisa kembali ke rombongan?, sekarang sedang gerimis jalan menjadi licin dan curam. Pasti ssaem yoorin dan anak-anak yang lain sudah sampai di pos akhir dan sedang istirahat.

Semakin lama aku berfikir semakin deras juga hujan yang turun, aku benar membuang-buang waktu untuk memikirkan bagaimana caraku kembali ke rombongan.

Coba saja dari awal aku menurut untuk ikut menghafalkan rute jalan, pasti aku bisa langsung menyusul ke pos berikutnya.

Tunggu dulu, bekas jejak kaki mereka masih lumayan terlihat di tanah, ini keberuntunganku. Aku akan mengikuti jejak kaki ini yang kemungkinan besar masih bisa bertahan walaupun diguyur hujan, aku hanya perlu berhati-hati dalam melangkah agar tidak tergelincir dan berakhir kehilangan nyawa di dasar jurang yang ada di sampingku itu.

"Aku pasti akan membalasmu kwon hyonji!!."

***

"Pesawat kehilangan kendali!."

"Pesawat kehilangan kendali!."

"Pesawat kehilangan kendali!."

"Pesawat kehilangan kendali!."

"Diamlah sistem bodoh!." Ucap laki laki berambut coklat, yang terlihat gelisah.

"Kau yang diam bodoh!, ini semua tidak akan terjadi jika kau tetap mengemudikan di jalur yang kita tentukan dari awal!." Ucap sosok berambut blonde.

"Kalian berdua jangan membuat suasana bertambah buruk. Tolong cari jalan keluar juga." Lerai salah satu dari mereka, yang sepertinya adalah leader?.

"Apanya yang di cari?. Sebentar lagi pesawat ini jatuh!, sistem bilang bahwa benda ini kehilangan kendali karena di sambar petir. Gara gara haechan!, kubilang apa? jangan terlalu penasaran dengan bumi!."

"Jeno!. Kendalikan dirimu!."

"Pesawat akan jatuh dalam-"

"3."

"Sialan!."

"2."

"Pasang sabuk pengaman dan cari pegangan!, lindungi kepala kalian!."

"1."

BRAKK..

***

"Astaga!. Suara apa itu?."

Yang benar saja!, aku bahkan baru berjalan 4 langkah dan dikejutkan oleh suara asing itu. Tanpa senter ataupun alat penerangan aku berjalan dengan rasa penuh penasaran ke asal suara itu.

Dengan insting aku tiba di tempat itu, lebih tepatnya bagian pepohonan yang sudah rusak karena tertimpa benda yang berukuran besar.

"UFO?." Pekikku tidak bisa bergerak melihat benda yang bahkan masih di pertanyakan ada atau tidaknya.

Tapi lihatlah, benda berbentuk bulat, terbuat dari besi, berukuran besar, dan terlihat sangat canggih ini ada di hadapan mataku!. Ingin aku mendekat dan menyentuhnya tapi kakiku menolak keras bahkan aku sudah duduk di tanah karena shock melihat benda ini.

Sial!. Setelah melihat UFO asli aku tidak akan kenapa-kenapa kan?.

***

"Haechan buka pintunya, semua asap ini seperti mengharapkan kematianku."

"Mati saja renjun, lagipula kami bisa menghidupkanmu kembali." Ucap alien bernama haechan itu.

"Jangan membuatku marah lagi!. Kuperingatkan kau!." Ucap renjun menekan perutnya sambil meringis sakit.

Melupakan pertengkaran dari renjun dan haechan, mark sebagai leader mengerti keadaan renjun dan segera menekan tombol untuk membuka pintu pesawat mereka.

Cahaya terlihat dari dalam, sebuah tangga keluar diikuti mark sambil memapah renjun yang ternyata terluka.

"1."

"2."

"3."

"4."

"5."

"6."

"7."

Ucap seorang gadis menghitung banyaknya alien yang keluar dari benda yang dia yakini UFO itu.

Tidak berani keluar dari tempat persembunyiannya, gadis ber name tag Han Mirae, gadis yang terpisah dari rombongannya memperhatikan ke tujuh alien itu dengan seksama.

Mereka bertengkar?.

"Tidak ada cara lain lagi. Kita bertujuh harus berbaur di antara manusia agar tidak membuat keributan di masa depan."

"Tutupi identitas asli kita dengan rapat, kita harus bertahan di bumi dalam waktu yang tidak di tentukan sampai pesawat kita bisa berfungsi kembali."

"ALIEN?."

Atensi sosok yang diduga alien itu menatap mirae yang menutup mulutnya terkejut menatap mereka.

Ke tujuh alien itu menatap mirae dengan tatapan datar tanpa ekspresi tapi rambut mereka yang berdiri seolah sedang berkomunikasi satu sama lain, seperti berdiskusi apa yang harus mereka lakukan pada seorang gadis manusia yang mengetahui identitas asli mereka.

"Triple shit!. Dasar mulut tidak tahu kondisi." Runtuk mirae.



























Ⓗⓔⓛⓛⓞ ⓕⓤⓣⓤⓡⓔ
nctdream

to be c o n t i n u e d

story by :
©crackyourcookies

Hello Future [NCT Dream]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang