14. Populer²

413 86 4
                                    

nctdream

"Siswa han mirae kelas 11 A-2 segera menuju ke ruang guru sekarang."

Mirae yang asik mengerjakan tugasnya mengerutkan dahi bingung. Untuk apa dia di panggil ke ruang guru?. Walaupun memang biasanya para guru akan meminta bantuannya mengenai kegiatan sekolah mereka pasti akan langsung menemuinya tidak perlu ada panggilan seperti ini apalagi di jam mengajar masih berlangsung.

Tidak berlama lama dia izin kepada guru yang mengajar dan pergi ke ruang guru.

***

"Ada apa ssaem?." Tanya mirae kepada wali kelasnya.

"Oh. Mirae sudah datang?, kami ingin rapat hari ini dan kamu juga harus ikut serta." Kata ssaem yoorin.

Raut wajah itu, mirae mengerti ada sesuatu yang tidak beres saat ini.

Dia dan para guru yang lain serta kepala sekolah menuju ruang rapat, disana proyektor LCD juga sudah menyala.

Mirae duduk di sebelah wali kelasnya itu diam tidak bersuara. Banyak guru yang lain yang meliriknya sembunyi sembunyi.

"Selamat siang, saya terpaksa mengumpulkan kalian semua dan membuat acara mengajar kalian terhambat karena ada sebuah postingan yang sedang hangat di sebuah akun." Ucap kepala sekolah.

Postingan?, apa itu menyangkut pada dream? Batin mirae.

Layar proyektor di depan segera menampilkan sebuah foto berlatar jalanan seoul dan beberapa remaja pria dan satu remaja perempuan yang terlihat berjalan bersama sama.

Mirae gugup. Itu dirinya dan anggota dream yang lain. Mirae juga merasakan di tatap oleh banyak mata di ruangan tersebut saat gambar itu muncul.

Gambar selanjutnya terlihat dia dan dream masuk ke pekarangan rumah.

Dan yang menyita perhatian. Sebuah keterangan di postingan tersebut.

Ini gila, aku berpapasan dengan ke tujuh remaja yang sedang populer belakangan ini, tapi yang lebih gila aku dan temanku melihat mereka masuk ke satu rumah dengan seorang perempuan.

Isi keterangan di postingan itu.

"Siswa han mirae, itu kamu kan? Bisa jelaskan mereka itu siapa?."

Mirae tidak bisa berbicara. Dia dilema, di satu sisi jika dia mengatakan kalau mereka adalah sepupunya itu tidak mungkin, karena bukan rahasia lagi jika dirinya sebatang kara. Mengatakan jika teman pun mereka tidak akan percaya. Keterangan yang di tambahkan di postingan tersebut sudah sangat menunjuk bahwa dirinya adalah gadis tidak benar. Hal yang pertama di dengar adalah kebenaran. Itu adalah kepercayaan masyarakat, tidak mudah membela dirinya saat ini.

Tapi yang pasti mirae harus bisa menjelaskan dan merahasiakan identitas anggota dream sekaligus.

Seluruh guru di ruang tersebut terlihat menunggu mirae berbicara. Mengharapkan kejujuran agar bisa menyelamatkan anak berprestasi ini dari gunjingan dunia maya.

***

"Selamat menikmati." Ucap haechan, dia seperti biasa melayani para pelanggan yang tiap hatinya meningkat.

Dirasa sudah mengantarkan pesanan haechan bergabung dengan jisung dan chenle berdiri di sebelah meja kasir.

"Pesanan meja nomor satu siap." Ucap mark menekan bel, dan jisung langsung mengantarkan makanan tersebut ke meja nomor satu.

Bel di pintu berbunyi, dengan cekatan haechan menyambut pelanggan baru mereka dan mengantarkan ke meja yang kosong.

"Saya akan mencatat pesanan anda." Ucap haechan sambil memegang buku catatan kecil.

"Pancake satu, es serut rasa strawberry satu. Kau apa?." Pesan gadis berambut hitam. Mendengar bukan hanya dia yang memesan haechan menolehkan mukanya se sebelah kanan.

"Satu hot latte, dan dua cupcake." Ujar gadis berambut peach.

Haechan mencatat pesanan mereka dengan rapi dan menulis nomor meja mereka juga.

"Pesanan akan saya antarkan dalam beberapa menit. Mohon ditunggu." Ucap haechan lalu pamit.

"Ini pesanan meja nomor 23."

Mark mendengus, kenapa banyak sekali yang memesan pancake dan cupcake?. Bahkan untuk pesanan meja yang lain dia belum selesai menyiapkannya.

"Biar aku bantu hyung." Ujar renjun yang menganggur.

Mark beruntung memiliki anggota unit sekaligus para adik yang perhatian padanya. Sebenarnya jika dilihat dirinyalah yang paling banyak masalah. Bahkan lima hari belakangan ini dia selalu susah tidur karena memikirkan banyak hal. Menjadi anggota tertua sekaligus leader adalah hal yang berat.

Mark memanggang pancake ke ke cetakan yang sudah kosong, renjun pun memasukkan adonan cupcake ke oven dan mengatur waktu.

Pekerjaan yang di lakukan bersama memang akan tidak terasa.

Hari sudah akan menjelang sore, cafe pun beberapa menit lagi akan ditutup, tersisa tiga pelanggan yang masih didalam.

Dua di antaranya sudah selesai dan membayar sebelum keluar.

"Ini kembaliannya, silahkan datang lagi." Ucap chenle memberikan kembalian dan tersenyum ramah sebagai formalitas.

"Lagi-lagi. Orang itu mengingatkanku pada laki-laki sialan beberapa minggu lalu." Ujar renjun melihat dua remaja masih asik duduk tidak menghiraukan jam.

"Haechan-ah, usir mereka." Bisik renjun saat menghampiri haechan.

Haechan melirik renjun di sebelahnya.

"Oke." Balas anak itu. Senang rasanya jika bisa di andalkan.

Dengan langkahnya yang lebar 15 langkah sudah menghantarkan anak itu ke meja nomor 23.

"Selamat siang. Apakah kalian menyukai menu kami?." Ucap haechan berbasa-basi dulu sebelum menyuruh mereka keluar.

"Ah iya, makanan dan minuman di sini sangat enak."

"Ah, kalian bisa mengunjungi cafe kami lagi besok, sekarang kami harus tutup." Haechan menatap keduanya dengan penuh harap agar cepat pergi dari cafe ini.

"Sudah mau tutup?. Maaf kalau begitu kami tidak tahu." Ujar gadis berambut peach.

Keduanya bangkit dari duduknya dan pergi menuju kasir hendak membayar.

"Ada yang ingin kami tanyakan, jika kalian tidak keneratan."

Chenle menatap bingung keduanya lalu beralih menatap anggota dream yang lain.

"Tanyakan saja." Balas jaemin yang kebetulan dekat dengan mereka.

"Eum, ini mengenai postingan kami di SNS, kemarin saat libur kalian membagikan ice cream dan kami menerimanya. Setelah sadar kalau kalian itu adalah orang yang bekerja di cafe dream kami mengikuti kalian."

Mata renjun menyipit tidak suka, berani sekali kedua gadis itu mengikuti mereka.

"Kami ingin bertanya siapa gadis yang bersama kalian kemarin?."

Bukankah ini kelewatan?, jadi kemarin mereka di ikuti sampai rumah?.

"Bukankah menguntit orang itu tidak sopan nona?." Jawab mark formal kepada mereka.

"Kami hanya penasaran siapa gadis yang bersama kalian. Itu saja jika kami sudah mendapatkan jawabannya kami akan berhenti mengikuti kalian dan memberikan klarifikasi di sosial media."

"Mereka mendesak kita menjawab pertanyaan. Apa yang harus kita lakukan?." Ucap haechan menggunakan telepati.

"Nyali mereka besar juga." Balas chenle tersenyum miring menatap gadis di depannya.























Ⓗⓔⓛⓛⓞ ⓕⓤⓣⓤⓡⓔ
nctdream

to be  c o n t i n u e d

story by :
©crackyourcookies

Hello Future [NCT Dream]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang