31. Pilihan

370 86 24
                                    

nctdream

"Aku tidak tahu."

Lagi-lagi mirae hanya bisa menjawab dengan kata itu di semua pertanyaan yang dilemparkan taeyong padanya.

"Tapi kau sama sekali tidak terpengarah alat penghapus memori yang sudah aku aktifkan. Seharusnya kau tertidur sama seperti temanmu itu." Jelas taeyong mengusap mukanya frustasi.

"Jadi hyonji hanya tertidur?." Tanya mirae yang dibalas anggukan oleh semua alien yang ada di depannya.

"Apa kau bagian dari kami?." Tanya taeyong lagi.

Mirae menghela nafasnya lelah.

"Sudah kubilang aku tidak tahu. Mungkin alat kalian yang rusak, aku manusia bukan bagian dari kalian." Ujar mirae menjelaskan.

"Tapi bagaimana bisa noona mempunyai kalung ini?." Ucap chenle mengangkat kalung mirae yang di serahkan padanya.

Taeyong menyeringit, "Bukankah itu kalung punya jisung?."

Jisung menggeleng, "Punyaku masih kupakai." Jawab jisung memperlihatkan kalungnya.

Taeyong tersentak, lalu merebut kalung yang di perlihatkan oleh chenle, dirinya mengamati kaluang itu sebelum berujar.

"Ini kalung yang aku tiru untuk kuberikan pada jisung."

"Kalung ini punya pemimpin neo terdahulu. Karena bentuknya yang cantik aku membuat pasangannya."

"Karena sudah hilang setelah beliau meninggal. Aku bahkan tidak pernah melihatnya secara langsung. Kalung milik jisung juga aku buat berdasarkan gambarnya saja."

"Tapi kalung itu diberikan langsung oleh ibuku sebelum dia meninggal." Ujar mirae sebelum alien alien didepannya berpikir buruk.

Taeyong menghela nafas, "Itulah masalahnya. Bagaiaman bisa ibumu mempunyai kalung berbandul batu neozen yang hanya bisa di dapat dari planet kami." Taeyong menatap mirae dengan pandangan tajam.

Taeyong mendekati mirae, mengambil tangan gadis itu memegang telunjuknya lalu tanpa aba aba menggoresnya sedikit dengan pecahan kaca dari bandul kalung yang masih dipegangnya.

Mirae merintih saat merasakan perih pada jarinya.

Sedetik kemudian taeyong tersenyum puas.

"Kau bagian dari kami, jangan menyangkalnya lagi."

Taeyong mengangkat jari gadis itu memperlihatkan pada teman-temannya bahwa darah yang keluar dari situ berwarna biru sama seperti mereka.

Hal itu membuat mereka semua kaget, termasuk mirae sendiri.

"I-ini, k-kenapa darahku berubah warna?."

Taeyong menyeringit lagi, "Apa maksudmu?."

"Ini pasti salah. Darahku berwarna merah layaknya manusia, tapi ini—?" Mirae menatap cairan yang keluar dari jarinya dengan tidak percaya.

"Aku bersumpah darahku itu berwarna merah." Tegas mirae melepaskan tangannya yang digenggam oleh taeyong.

Jaemin menatap wajah mirae dan jarinya yang terluka secara bergantian, alien itu merasa bingung.

Sambil menggaruk pipinya jaemin berujar, "Dia tidak berbohong, waktu kami masak bersama mirae pernah terluka dan darahnya memang merah bahkan aku sendiri yang mengobatinya."

Haechan mengangguk karena juga pernah melihat gadis itu terluka beberapa kali selama dream tinggal dirumahnya.

Di baris tengah kun terlihat memutar otak mengurai beberapa kemungkinann yang terjadi pada gadis itu secara medis ala planet neo.

Hello Future [NCT Dream]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang