Desember 2023
"Besok pagi jadwalnya tidak berubah kan Pak Han?"
"Ya Tuan muda"
"Masih sama seperti kemarin"
"Asisten Tuan besar tadi juga menelponku, katanya Tuan lusa jadi kembali kesini"
"Oh, begitu. Baiklah"
"Ayahku akan ada jadwal disini atau hanya berlibur?"
"Ada jadwal tapi tidak banyak, katanya ia ingin merayakan libur Natalnya disini"
"Berarti kosongkan jadwalku lusa malam, Pak Han. Aku akan menemuinya"
"Baiklah"
"Sepi sekali jalanan malam ini" ucap Mingyu yang duduk di sisi belakang kendaraan berukuran besar tersebut.
"Tuan muda yang pulang terlalu larut hari" tawa kecil Pak Han terdengar dari sisi depan, asisten yang setia menemaninya hari ini karena segala pertemuan bisnisnya memang baru saja selesai.
"Iya, benar"
"Kita yang pulang terlalu larut"
"Tapi hasil pertemuannya juga sesuai harapan, Tuan muda"
"Ehmm" Mingyu mengangguk sambil terus menikmati jalanan luar yang lengang dan terlihat dingin.
Mobil yang di isi oleh Mingyu dan Pak Han tersebut tampaknya diikuti satu mobil dibelakangnya seperti sedang melakukan kawalan setelah perundingan bisnis dalam jamuan makan malam tadi. Pak Han yang menyetir mobilnya hari ini, lelaki itu bukanlah supirnya melainkan asisten pribadinya. Hanya saja sejak awal Mingyu lebih nyaman berpergian sendiri atau hanya bersama Pak Han, ia tidak suka berlebihan. Namun ada kalanya ia harus mengikuti prosedur seperti untuk pertemuan atau acara resmi.
Pak Han terus berkemudi dengan baik meski jalan yang lengang. Mingyu mulai bersandar menutup pelupuknya sebentar, ia tampak sangat lelah setelah hari yang sangat panjang hari ini. Perjalanan menuju ke rumahnya pun masih ada beberapa menit lagi.
"Tuan muda!" panggil Pak Han tiba-tiba dengan pelan dan terdengar cukup ragu.
Mingyu yang belum terlelap membuka matanya mengarah pada asistennya itu.
"Itu!!" Pak Han memperlambat kemudinya lalu dengan sopan ia menunjuk apa yang ia lihat dipinggir jalan diluar sana, cukup berjarak memang, tapi dapat dilihat dengan jelas.
Mingyu melihat arah tunjuk dan pandang itu, Mingyu diam mengamati.
Ada Lisa yang sedang duduk sendiri di halte pinggir jalan, seperti melamun dan tak berniat beranjak. Ia memakai coat tebalnya namun tetap saja seolah ia sedang menantang dingin di malam selarut ini, duduk diam disana seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bicara Sekali Lagi
FanfictionTak ada kesempatan berbicara kembali setelah kejadian yang membubarkan segalanya. Meski saat kesempatan itu datang pada akhirnya, tidak juga ada bicara atau mungkin memang keduanya sudah apatis hingga merasa semua akan sia-sia. Haruskah mereka bic...