Part 13 - Temani

225 41 45
                                    

Desember 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Desember 2023

"Besok pagi jadwalnya tidak berubah kan Pak Han?"

"Ya Tuan muda"

"Masih sama seperti kemarin"

"Asisten Tuan besar tadi juga menelponku, katanya Tuan lusa jadi kembali kesini"

"Oh, begitu. Baiklah"

"Ayahku akan ada jadwal disini atau hanya berlibur?"

"Ada jadwal tapi tidak banyak, katanya ia ingin merayakan libur Natalnya disini"

"Berarti kosongkan jadwalku lusa malam, Pak Han. Aku akan menemuinya"

"Baiklah"

"Sepi sekali jalanan malam ini" ucap Mingyu yang duduk di sisi belakang kendaraan berukuran besar tersebut.

"Tuan muda yang pulang terlalu larut hari" tawa kecil Pak Han terdengar dari sisi depan, asisten yang setia menemaninya hari ini karena segala pertemuan bisnisnya memang baru saja selesai.

"Iya, benar"

"Kita yang pulang terlalu larut"

"Tapi hasil pertemuannya juga sesuai harapan, Tuan muda"

"Ehmm" Mingyu mengangguk sambil terus menikmati jalanan luar yang lengang dan terlihat dingin.

Mobil yang di isi oleh Mingyu dan Pak Han tersebut tampaknya diikuti satu mobil dibelakangnya seperti sedang melakukan kawalan setelah perundingan bisnis dalam jamuan makan malam tadi. Pak Han yang menyetir mobilnya hari ini, lelaki itu bukanlah supirnya melainkan asisten pribadinya. Hanya saja sejak awal Mingyu lebih nyaman berpergian sendiri atau hanya bersama Pak Han, ia tidak suka berlebihan. Namun ada kalanya ia harus mengikuti prosedur seperti untuk pertemuan atau acara  resmi.

Pak Han terus  berkemudi dengan baik meski jalan yang lengang. Mingyu mulai bersandar menutup pelupuknya sebentar, ia tampak sangat lelah setelah hari yang sangat panjang hari ini. Perjalanan menuju ke rumahnya pun masih ada beberapa menit lagi.






"Tuan muda!" panggil Pak Han tiba-tiba dengan pelan dan terdengar cukup ragu.

Mingyu yang belum terlelap membuka matanya mengarah pada asistennya itu.



"Itu!!" Pak Han memperlambat kemudinya lalu dengan sopan ia menunjuk apa yang ia lihat dipinggir jalan diluar sana, cukup berjarak memang, tapi dapat dilihat dengan  jelas.

Mingyu melihat arah tunjuk dan pandang itu, Mingyu diam mengamati.


Ada Lisa yang sedang duduk sendiri di halte pinggir jalan, seperti melamun dan tak berniat beranjak. Ia memakai coat tebalnya namun tetap saja seolah ia sedang menantang dingin di malam selarut ini, duduk diam disana seorang diri.

Bicara Sekali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang