Part 16 - Agenda

244 38 33
                                    

Mau next chapter update minggu ini? Vote dulu buat yg belum vote😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mau next chapter update minggu ini? Vote dulu buat yg belum vote😉

Desember 2021

Seorang lelaki berjalan dengan agak cepat menghampiri seseorang yang sudah menunggunya sejak tadi.

"Lamaaaaaa"

"Hahaaa"

Lelaki dengan lapisan pakaiannya yang tebal itu mendekat pada wanita yang menunggu didepan pintu lobby sebuah gedung perkantoran. Lelaki itu tertawa mendengar keluh wanita itu lalu mencium pelipis kanannya. Ia memakaikan satu coat lagi yang ia bawa pada wanitanya yang sedikit cemberut ditengah angin dingin diawal Desember.

"Yuk!" setelah rapi coat itu ia pakaikan, lelaki bernama Mingyu itu menggenggam tangan Lisa lalu membawanya menuju mobil.



"Selamat malam, Nona Lisa"

"Selamat malam, Pak Han" sapa Lisa ketika memasuki mobil berbeda yang ternyata telah disetir oleh Pak Han.


"Kenapa menunggu diluar?"

"Sudah bolak-balik keluar masuk dari tadi, kamu lamaaa"

"Hahaa"

"Katanya mau masak sama-sama tapi malah kemalaman"

"Iyaaaa anak kucing Edel, kita tetap masak ya" lelaki yang tetap penuh senyum itu menjepit kedua pipi wanita itu sehingga bibirnya menjadi seperti bebek.

"Gyuuu!!"

"Woaah kenapa jadi mirip anak bebek bukan anak kucing"

"Gyuuu, kesaaal ih. Sanaaa!!" Lisa duduk menjauh dari lelakinya itu.

"Hahahaa"



"Edel...Edel...siniiii!" Mingyu memanggilnya seperti memanggil anak kucing.

Pak Han hanya tersenyum melihat tingkah keduanya dibelakang.

Mingyu lantas menarik wanita itu, mendudukkan keatas pangkuannya, memeluknya gemas seperti gemas pada seekor anak kucing lucu.

"Gemaaaaas!!" ia cium beberapa sisi wajah itu berulang lalu berakhir di kepala.

"Duduk diam disini!!" pinta Mingyu, Lisa diam saja dalam rengkuhan gemas dan pangkuan itu.

"Duduk diam disini!!" pinta Mingyu, Lisa diam saja dalam rengkuhan gemas dan pangkuan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bicara Sekali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang