Januari 2021
Suara hentakan gelas juga dentingannya tak henti terdengar di tempat ini. Musim ini masih sangat dingin diluar, membuat semakin banyak orang yang datang untuk mencari kehangatan di tempat seperti ini. Tempat yang penuh minuman penghangat tubuh dengan musik yang membuat tubuh ingin terus bergerak menghangat ditengah kerumunan yang sadar atau setengah sadar.
Dua lelaki yang terlihat semakin matang, melangkah dan bergabung pada club high class di tengah kota itu. Tampak mencari keberadaan seseorang yang sudah membuat janji dengan mereka untuk bertemu disana. Lambaian tangan seseorang dari kejauhan, membuat langkah keduanya terpusat pada satu arah.
"Hai sahabat lama. akhirnya ketemu juga kita"
"Sehat- sehat semua?"
"Sehat"
"Mantap"
"Duduk, yuk gabung!" lelaki itu adalah sahabat lama Mingyu dan Yugyeom bernama Seungkwan.
Sahabat lama mereka itu berada dikota yang berbeda namun sering juga bolak-balik ke Jepang untuk urusan pekerjaan. Hari ini lelaki itu, memang menghubungi Mingyu dan Yugyeom untuk berkumpul dan minum bersama, sudah lama mereka tidak mendengar cerita dan kabar satu sama lain.
Tidak hanya bertiga, ada juga teman lainnya dan teman Seungkwan yang baru Mingyu kenal di tempat ini, semua bergabung dalam obrolan demi obrolan yang terbatas topiknya.
"Kalian sudah dapat undangan pernikahan Jeonghan belum?" tanya Seungkwan pada Mingyu dan Yugyeom.
"Sudah beberapa hari lalu"
"Berarti nanti kita berkumpul lagi ya di acaranya, pastikan kalian datang"
"Semoga bisa, aku belum mengecek jadwalku"
"Eeeh ayolah, jangan sok sibuk ya kalian! No No Big No"
"Hahaaa" Yugyeom tertawa melihat respon sahabat lamanya yang masih saja sangat reaktif itu.
Gelas mereka sudah beradu beberapa kali dan diteguk banyak kali juga sejak tadi. Tak lama Yugyeom sedikit mendekat pada kuping Mingyu, mengingat suara musik disana tak main-main kencangnya.
"Hei, lihat!" tunjuk Yugyeom lewat arah matanya.
"Apa?" Mingyu melihat arah matanya namun belum menangkap maksud lelaki itu.
"Itu disana. Yang duduk" sekali lagi Yugyeom menunjuk dengan arah pandangnya.
Sekarang Mingyu menemukan apa yang dimaksud. Matanya menyipit dan concern pada sosok yang duduk disana.
"Benar dia kan?" tanya Yugyeom hanya untuk didengar oleh Mingyu.
"Emm" angguk lelaki itu dengan arah pandang yang tak berpindah dari sana sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bicara Sekali Lagi
FanfictionTak ada kesempatan berbicara kembali setelah kejadian yang membubarkan segalanya. Meski saat kesempatan itu datang pada akhirnya, tidak juga ada bicara atau mungkin memang keduanya sudah apatis hingga merasa semua akan sia-sia. Haruskah mereka bic...