Happy Satnite, yg gabut silakan baca ya 😉
Agustus 2019
Udara musim panas masih membuat orang-orang menikmati berjalan-jalan dan juga berlibur. Hari ini Lisa berniat berjalan-jalan ingin hunting brand-brand favoritnya, sendiri. Hanya saja tadi ia keluar terburu-buru karena adiknya yang sudah berangkat tadi pagi ke stasiun kereta untuk keluar kota menelponnya. Si adik kerennya itu kadang memang cukup pelupa. Ia meninggalkan barang pentingnya tadi, hingga Lisa bergegas mengantarkannya sebelum kereta yang akan adiknya naiki berangkat.
Semua aman karena Lisa sampai tepat waktu, benar-benar di menit-menit kereta siap berangkat. Adiknya tertawa melihat Kakaknya itu berlari terburu-buru dengan heels-nya demi permintaan adiknya itu. Disisi lain ia juga bertermakasih dan mengelus punggung kakaknya yang nafasnya sudah putus-putus saking berlari tanpa jeda di detik-detik akhir.
"Thanks sista, bye"
"I love you from the train to the back"
teriak lelaki muda itu tersenyum lebar pada Lisa, melambaikan tangan cepat lalu berlari menaiki kereta yang sudah mulai berjalan pelan. Lisa juga membalas lambaian itu sekilas namun jelas terlihat ia masih mengatur ritme nafasnya yang belum normal.
Setelah bernafas tenang, Lisa meninggalkan stasiun itu untuk kembali pada rencananya hari ini. Ia berganti menaiki kereta bawah tanah menuju pusat kota. Lisa yang berbaju biru tanpa lengan itu duduk elegan melipat kaki jenjang dengan skinny jeans dan heels yang membalut kakinya itu. Sibuk mengotak-atik ponselnya sejak tadi bahkan memutar lagu yang ia dengarkan melalui earphone untuk menemani selama berada di kereta tersebut.
Ia sudah berada dipusat kota, mulai menyusuri trotoar menuju pada sebuah pusat perbelanjaan terbesar disana dengan banyak toko-toko brand ternama juga. Lisa menaiki eskalator menyusuri lantai demi lantai, lalu mulai berbelanja. Saat akan membayar make up brush yang ia beli di sebuah store, ia meraba isi tasnya. Yang ia temukan hanya kartu transportasi, kantong kecil berisi cokelat dan biskuit, kacamata, make up kit, ponsel, dan tisu. Dimana dompetnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bicara Sekali Lagi
FanfictionTak ada kesempatan berbicara kembali setelah kejadian yang membubarkan segalanya. Meski saat kesempatan itu datang pada akhirnya, tidak juga ada bicara atau mungkin memang keduanya sudah apatis hingga merasa semua akan sia-sia. Haruskah mereka bic...