Agustus 2021
"Haaap...haaap... lagiii!!!"
"Teruus...kanan"
"Kurang power!!"
"Ulang! Ya! Ya! Bagus!"
"Oke!!!"
"Good job" suara pelatih memberi pujian.
"Aaaaaaah" teriak Lisa melepaskan lelahnya, yang baru saja berlatih Thai boxing.
Ada suara tepuk tangan dari lelaki yang dari tadi berdiri mengamati disamping arena latihan.
"Good job, Edel!" Mingyu memberi pujian sambil mendekat pada Lisa yang sudah langsung merebah di arena.
"Iya, Lisa banyak kemajuan" tambah pelatihnya.
"Berikutnya kita tambah gerakan baru ya, Lisa"
"Baiklah" jawab wanita itu masih terengah.
Mingyu sudah lebih dulu berlatih tadi. Dan ia juga sudah jauh lebih pro. Sedangkan Lisa baru memulai cabang ini sekitar sebulan yang lalu. Makanya, Mingyu terus mengamatinya saat berlatih bersama pelatih private mereka itu.
" Yuk! " Mingyu mengulurkan tangannya pada Lisa untuk membantunya bangun. Wanita itu segera meraihnya lalu dengan mudah Mingyu menariknya.
Lisa yang sudah berdiri, langsung menyandar pada dada Mingyu, ia masih mengatur nafas walaupun sudah mulai teratur.
"Masih lelah?" lelaki itu menepuk pelan kepala wanita yang masih bersandar pasrah dan lelah di dadanya.
"Ha'aah"
"Luar biasa latihan hari ini"Mingyu tertawa dengan masih memeluk.
"Mingyu, Lisa, aku tinggal ya. Mau ganti baju dulu"
"Ya pelatih" jawab keduanya.
"Terimakasih untuk hari ini" ucap Lisa agak lemah, energinya terkuras.
"Ya, terimakasih juga"
"Sudah teratur nafasnya?"
"Ni minum dulu!" pinta Mingyu ketika merasakan nafas Lisa sudah semakin teratur, ia menyodorkan botol minum yang sudah terbuka.
Lisa meneguknya.
" Sudah" menyerahkan kembali botol minum itu.
Mingyu segera mengangkat Lisa yang juga memang sudah reflek mengangkat kedua tangannya, bersiap digendong Mingyu.
Terlihat jelas jika hal itu sering dilakukan keduanya meski tanpa ada meminta.
"Kalau terlalu lelah, nanti perginya kita ganti lain waktu saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bicara Sekali Lagi
FanfictionTak ada kesempatan berbicara kembali setelah kejadian yang membubarkan segalanya. Meski saat kesempatan itu datang pada akhirnya, tidak juga ada bicara atau mungkin memang keduanya sudah apatis hingga merasa semua akan sia-sia. Haruskah mereka bic...