Fourteen

1.4K 112 4
                                    

Jungkook membuka kedua matanya, ia melihat jam di sebelahnya ternyata masih jam 5 pagi. Jungkook duduk mengumpulkan seluruh nyawanya. Pandangannya tertuju pada sosok bodyguardnya. Taehyung duduk tertidur di kursi itu. Jungkook kasihan melihatnya tidur seperti itu. Jungkook menghampirinya. Wajah Taehyung terlihat damai sekali saat ia tidur seperti ini. Jungkook mengusap pipinya dan tersenyum tulus.

"Astaga, sebegitu kah kamu menjaga aku. Sampai-sampai untuk istirahat saja kamu tidak mengubah posisimu.." lirihnya.

Jungkook kaget ketika telapak tangannya dicium oleh Taehyung yang masih memejamkan matanya.

"Ketika genting begini, mana mungkin aku membiarkan tugasku, Kookie.." Taehyung membuka matanya dan tersenyum.

Jungkook berdecak kesal. Tetap saja, walaupun mereka sudah berada ditempat aman. Taehyung tidak bisa meninggalkan pekerjaannya sementara musuh terus bergerak diluar sana. Taehyung menyadari kedua pria itu belum muncul juga. Sebenarnya Taehyung tidak tahu kemana mereka pergi. Mereka hanya menyuruhnya untuk menjaga Jungkook itu saja. Dan perihal penjelasan siapa Jungkook sebenarnya masih ada di benaknya.

"Kookie, aku masih penasaran dengan dirimu. Sipa dirimu dan mengapa sifat aslimu berubah saat ibumu pulang ke rumah tuhan??" Jungkook hanya diam.

Jungkook duduk di pangkuannya, hendak memberikan ciuman tapi ditahan oleh Taehyung.

"Jeon Jungkook, aku sedang serius. Jangan alihkan pembicaraan ini.." Sanggah Taehyung yang dapat tatapan datar dari Jungkook.

"Aku akan jelaskan, tetapi sambil kita bercinta.." binalnya langsung mencium kasar bibir Taehyung.

Taehyung pasrah dan membalas lumutannya. Jungkook dengan agresif membuka pakaian Taehyung dan melempar kesembarang arah. Taehyung terangsang ketika Jungkook memberikan kecupan-kecupan manis di tengkuknya.

"Argh.. Jungkook jangan keras-keras gigitnya.." Taehyung bisa merasakan Jungkook tersenyum nakal disana.

"Ini tanda bahwa kamu milikku seorang.." ujarnya lalu mengecup kissmark yang ia buat.

Kini Taehyung yang mulai membuka kaos yang dikenakan Jungkook dan mencium setiap inci tubuh indah milik sang kekasih. Jungkook mendorong  kepalanya agar memperdalam ciuman dan hisapan dari Taehyung.

.

Backstory

Pada masa orientasi Mahasiswa baru Columbia University, New York.

Jungkook menatap malas ke arah jendela mobil. Harusnya ia merasa senang karena ini pertama kalinya ia bersekolah layaknya anak pada umumnya. Tentu saja ayahnya ingin ia belajar menjadi seperti dirinya mengambil bussines management and accounting tentu saja itu yang diambilnya.

"Miss Jeon, kita sudah sampai.." ujar Nam-Dong. Hanya di balas helaan nafas berat dari Jungkook.

"Miss, aku tahu ini sangat berat teta—"

"Tolong jangan berusaha bersimpatik dengan saya.." dinginnya.

Nam Dong tersenyum tipis, ia merasa kasihan dengan puteri semata wayang Tuan Jeon. Sudah 3 bulan terakhir Jungkook bersikap seperti ini. Yoongi dan Seokjin terus membujuknya tapi yang ada malah mendapat makian dan berujung pertengkaran hebat.

"Aku harap kamu belajar yang baik Jungkook, jangan kecewakan ayahmu karena ia berkerja keras untuk keluarganya.." nasihat Nam Dong.

"Huh, You sound like him, old man. Bahkan aku begitu jijik mendengarnya, and for the record dia bekerja untuk kepentingannya sendiri.." muak Jungkook keluar dari mobil tak lupa membanting dengan keras.

Pretty Woman [VKOOK] •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang