RUMAH PERTAMA
🌆
pagi baru pak arkan disambut oleh tumit zidan yang menghantam perut atletisnya.
kaboom!
rasanya kacau ketika pak arkan harus terpaksa bangun karna sesuatu yang paling ga etis. kaki zidan.
pak arkan gosok kedua matanya sembari menunggu korneanya terbiasa oleh cahaya yang masuk. dia singkirin kaki zidan dari atas perut sebelum memposisikan badannya menghadap zidan.
zidan didepannya lebih mirip bayi dibanding anak remaja. pak arkan sampai lupa gimana terkadang zidan suka menguji kesabarannya. matanya terpejam dengan bulu mata panjang nan lentik, posisi tidur yang tengkurap berantakan, pipi gembilnya yang tertekan, belum lagi mulutnya terbuka menimbulkan dengkuran halus bikin pak arkan gak bisa nahan kikikan kecilnya.
bibir pulm zidan yang terbuka rupanya punya daya tarik tersendiri bagi pak arkan. terlalu menggoda dan menggemaskan secara bersamaan.
kadang pak arkan heran, kok bisa bibir softie gitu ngeluarin kalimat ketus yang bikin pedes?
same, aku juga gak tau.
tau sih kalau sama pak arkan masih ada etika walau akhir-akhir ini kayaknya lebih banyak ga beretikanya. tapi bukan berarti pak arkan gak tau kalau zidan diluar dari hubungan antar guru-siswa nya itu gimana intonasi bicaranya. lebih banyak sinis, ngomel, nyindir dsb.
tapi serius sih, mau dilihat dari gimana buruknya zidan, yang namanya udah ada rasa ya tetep aja mempesona. gitudeh zidan dimata pak arkan.
"hey, wake up boy" dicubit kecil pipi zidan oleh pak arkan. kian beberapa detik, zidan masih enggan menunjukan tanda-tanda orang bangun, justru dengkurannya makin terdengar jengkel.
lagi-lagi pak arkan terkikik. bisa dibilang ini pemandangan baru bagi pak arkan, paginya lebih berasa istimewa karna ada zidan disampingnya sedang mendengkur dan susah dibangunin. seenggaknya, pagi ini pak arkan gak perlu khawatir zidan kenapa-napa.
"zidan kamu tuh manusia gak usah bertingkah kayak kebo deh! mau saya siram kamu?"
zidan balas dengan dengkuran.
pak arkan gak pernah ngira ternyata gini keselnya bangunin anak remaja, mau diancam pake kalimat juga gak mempan kalau belum dikasih tindakan.
ditariknya kedua lengan zidan sampai kepalanya terangkat dan nubruk dada pak arkan, tapi tetep, zidan gak bangun.
pak arkan berdecak kesal, dia beneran bakal bawa zidan kekamar mandi terus diguyur kalau aja pak arkan gak punya hati nurani.
akhirnya pak arkan ambil cara pintasnya, digendongnya tubuh zidan dengan kaki yang menggantung. kepalanya sengaja diletakan diatas bahu kokohnya dan langsung saja pak arkan bawa ke wastafel dapur. masih dengan zidan yang tidur digendongannya, pak arkan nyalain keran wastafel dengan satu tangan, dibasahin permukaan tangannya itu dan sengaja di usap-usap ke wajah zidan.
"banguun!"
zidan jelas terganggu karna basah diwajahnya, dia buka matanya perlahan dan langsung kayak lah kok?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝙗𝙖𝙥𝙖𝙠 𝙛𝙞𝙨𝙞𝙠𝙖 ┊ 𝙢𝙖𝙧𝙠𝙨𝙪𝙣𝙜 𝙖𝙪
Fanficzidan itu engga kayak remaja pada umumnya. masa SMA nya tergolong biasa-biasa aja. ga pernah tertarik buat pacaran atau nyari pacar, setauku dia juga ga pernah menyukai seseorang dalam hal yang romantis. tapi pak arkan, guru fisika sekaligus tim ke...