Lemme breath, gengs! Baru saja sarapan, eh udah rame aja! Next chapter kalo udh 150+ comments, ya!!!
Dua hari berlalu, selama itu Joanna hanya banyak diam dan tidak pernah menyahuti ketika diganggu Rachel saat bertemu. Begitu juga dengan ponsel Jeffrey yang tidak kunjung diterima sejak hari itu. Karena Joanna memang merasa ponsel itu cukup berlebihan jika diberikan padanya yang hanya seorang pembantu.
"Barang-barangmu sudah semua, Jo?"
Joanna mengangguk singkat, lalu menatap Kenna dan Selena yang kini tengah menarik koper masing-masing keluar kamar. Karena hari ini mereka akan kembali ke Jakarta sebab para anak orang kaya ibu kota sudah pulang pada beberapa jam sebelumnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu minggu berlalu. Selama itu pula Jeffrey tidak kunjung berhenti mengikuti ke manapun Joanna pergi. Entah itu bekerja, belanja ke pasar bahkan hingga ke rumah sakit untuk menjenguk ibunya yang sedang koma. Karena Joanna memang hanya memiliki Liana, ibunya yang sejak lima tahun terkahir koma karena kecelakaan tunggal yang menewaskan ayahnya.
Itu juga yang menyebabkan Joanna berhenti kuliah dan memutuskan untuk merawat ibunya. Karena hanya Liana keluarga yang dimiliki sekarang. Sehingga fokus Joanna hanya untuk mencari uang guna kesembuhan ibunya saja. Tidak heran jika Joanna hanya memakai barang-barang uang dan seadanya. Bahkan tidak bisa foya-foya dan makan enak karena 90% gajinya digunakan untuk membayar biaya rumah sakit ibunya yang tentu saja tidak murah.
Jeffrey yang memang sejak awal sudah memiliki ketertarikan pada Joanna, tentu saja semakin iba. Terlebih setelah tahu banyak hal tentangnya. Hingga timbul rasa ingin melindungi Joanna yang hidup begitu menyedihkan di matanya.
Namun, Jeffrey masih bimbang akan perasaannya sendiri. Atau lebih tepatnya, gengsi mengakui jika dia menyukai wanita yang jauh dari standar yang telah ditetapkan selama ini. Itu sebabnya dia hanya menjadi pengamat dan tidak berani mendekat barang sejengkal kaki.
Hari ini Joanna cukup sibuk, karena masih belum menemukan pekerjaan baru. Sehingga dia harus kerja serabutan agar tetap mendapat pemasukan di hari itu. Seperti sekarang, sejak pagi hingga siang Joanna kerja mencuci piring di restoran sushi dekat lampu merah. Siang hingga malam, Joanna ikut Selena dan Kenna kerja untuk membersihkan unit apartemen orang menggunakan aplikasi G Clean dan G Wash.
Sebenarnya Joanna bisa saja ikut mencari konsumen sendiri. Namun karena masih belum membeli ponsel, Joanna harus ikut Selena ataupun Kenna yang memang selalu mengabari jika mendapat pekerjaan seperti ini.
5. 30 PM
Matahari hampir tenggelam dan Jeffrey masih setia menunggu Joanna keluar dari gedung aparatemen bersama kedua temannya. Namun, tiba-tiba saja ponselnya bergetar pertanda ada panggilan datang dan mengusir acara melamunnya.
"Halo? Ada apa, Ma?"
Kamu di mana? Pulang! Papa marah karena seminggu ini kamu tidak mau datang ke perusahaan dan keluyuran tidak jelas di jalan!