2/2

1K 191 129
                                    


Joanna lari terpogoh ketika mendatangi hotel tempat Helena bekerja. Dengan wajah yang sudah memucat dan keringat yang telah membasahi wajah. Karena takut jika Helena kehilangan pekerjaan karena dirinya. Meskipun sebenarnya, Helena yang memaksa Joanna untuk menggantikan bekerja karena ada urusan keluarga.

"Dia bilang mau membuatku dipecat. Bagaimana, Jo? Kamu tidak apa-apa kalau masuk sendiri? Aku takut sekali, aku sangat butuh pekerjaan ini."

Joanna diam sejenak dan mulai memantapkan hati, lalu mengetuk pintu kamar Jeffrey dua kali.

Ceklek...

Pintu terbuka, Jeffrey datang dan memasang wajah garang. Membuat Joanna hanya bisa menunduk dalam dan tidak berani menatap wajahnya. Karena tahu jika dirinya memang bersalah sekarang.

"MASUK!"

"Maaf, Tuan. Saya di luar saja. Tolong maafkan kesalahan saya dan teman saya, Tuan. Kami tidak bermaksud untuk membohongi anda. Tolong jangan buat Helena dipecat, Tuan. Dia sangat butuh pekerjaan ini sekarang."

Jeffrey langsung membuka pintu kamar lebar-lebar, menatap Joanna dan Helena bergantian.

Helena sedang memakai seragam housekeeper, sedangkan Joanna memakai kemeja kotak-kotak dan jeans hitam. Dipadukan dengan sneakers yang telah usang. Membuat Jeffrey iba dan tidak jadi melaporkan hal ini pada si pengelola.

"Sudah tahu miskin, tapi banyak tingkah! Pergi kalian! Beruntung suasana hatiku sedang baik sekarang! Kalau tidak, kalian berdua akan kutuntut atas tuduhan penipuan!"

Blammm...

Pintu kamar ditutup dengan kasar, membuat Joanna mengerjapkan mata karena sedikit terkena terpaan angin di depan wajah.

"Terima kasih, Jo. Maaf karena telah banyak merepotakanmu."

"Tidak apa-apa. Tapi, lain kali aku tidak mau menggantikanmu lagi. Lebih baik izin daripada seperti ini. Orang kaya memang seram sekali. Kamu harus hati-hati, jangan mau kalau diminta untuk memijat lagi."

"Hah? Kamu disuruh memijat juga?"

"Iya, dia memaksa. Aku juga diberi tips lumayan. Ini, sudah kubagi dua. Aku mau pulang sekarang. Dah!"

Helena mulai manatap punggung Joanna yang mulai menghilang dari dibalik pintu belakang. Karena jika lewat depan, sudah pasti Joanna tidak akan bisa masuk karena penampilannya yang tidak meyakinkan.

"GILA!"

Pekik Helena ketika melihat isi amplop putih yang baru saja Joanna berikan. Karena di sana, ada 35 lembar uang seratus ribuan. Di mana setiap satu hari, Joanna mendapat tips satu juta oleh Jeffrey. Membuat Helena langsung mendial nomor Joanna lagi, guna bertanya yang lebih spesifik tentang apa yang telah dilakukan bersama tamu ini.

"Apa yang kamu lakukan dengannya!? Kamu tidur dengannya? Tidak? Syukurlah! Tapi ini banyak sekali. Paling tinggi, aku hanya dapat tips satu juta dalam satu minggu. Kamu serius tidak---"

Serius! Hanya memijat saja. Rugi lah kalau hanya dapat tujuh juta jika aku memberikan lebih dari pijatan!

Helena terkekeh pelan, lalu mematikan sambungan setelah tungkai kakinya tiba di loker tempat menyimpan tas. Karena sejak tadi dia sudah berjalan pelan meninggalkan lantai tempat kamar Jeffrey berada.

 Karena sejak tadi dia sudah berjalan pelan meninggalkan lantai tempat kamar Jeffrey berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SILVER SPOON [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang