Next chapter diupdate kalo udah rame, ya!!!
Joanna langsung mundur perlahan ketika Jeffrey mulai berjalan mendekat padanya. Dengan raut sedih, senang atau bahkan tercengang. Karena Joanna tidak lagi fokus menatap wajahnya sebab sibuk menghindar.
"Mau ke mana?"
Tanya Jeffrey sembari menarik tangan kanan Joanna, karena si pemilik badan sedang berusaha bersembunyi di dalam kerumunan. Dengan rambut sebahu yang sudah menutupi wajah. Berbeda dengan dulu yang masih berambut panjang dan selalu dikunci kuda.
Joanna menjadi pusat perhatian sekarang, terlebih Iren yang saat ini tengah menatapnya penuh tanya. Sekaligus takjub juga karena teman baiknya dikenal oleh orang kaya. Apalagi sekelas Jeffrey Iskandar si calon pewaris tunggal Sandi dan Jessica Iskandar.
Karena tidak kunjung mendapat jawaban, Jeffrey langsung menarik tangan Joanna. Hingga tubuh mereka bertabrakan, namun masih terhalang oleh masing-masing pelampung yang telah dipakai sekarang. Membuat Jessica berteriak untuk menginterupsi acara reunian mereka.
"JEFFREY!"
Joanna langsung menjauhkan badan, lalu melihat sekeliling yang mulai menatap remeh padanya.
"Silahkan lakukan apa yang akan kamu kerjakan!"
Ucap Joanna sembari menatap ruang nahkoda, membuat Jeffrey bimbang karena dia juga ingin melepas rindu dengan Joanna. Padahal, dia sempat bersumpah ingin balas dendam dengan menjadi versi terbaik dari dirinya agar Joanna menyesal. Namun, justru Jeffrey yang kalah karena luluh hanya karena tiba-tiba dipertemukan dengan Joanna untuk yang pertama kali setelah tiga tahun lamanya.
"Tunggu di sini!"
Setelah berkata demikian, Jeffrey langsung berlari menuju ruang nahkoda. Lalu bertanya akan apa yang terjadi sebenarnya. Kemudian merencanakan solusi terbaik untuk mengatasi masalah yang terjadi sekarang.
Cukup lama, hampir 15 menit setelah nahkoda menyarankan agar para penumpang diminta berdiri di tengah-tengah kapal dan tidak dipinggiran. Karena takut jika mereka akan tersapu ombak besar jika datang.
Setelah nahkoda menghimbau demikian menggunakan pengeras suara, Jeffrey langsung mencari keberadaan Joanna di tempat semula. Namun sayang, dia sudah tidak ada.
"Mama dan Papa ke tengah sekarang, aku mau mencari Rachel dan kedua orang tuanya."
Sandi dan Jessica mengangguk singkat. Lalu menatap Jeffrey yang mulai menjauhkan badan. Berjalan mengitari kapal tanpa ada rasa takut sama sekali. Bahkan kedua kakinya masih menapak tegak meskipun kapal sudah bergoyang kencang saat ini.
Setelah berjalan cukup lama, Jeffrey akhirnya menemukan Joanna. Dia sedang berdiri di tengah-tengah orang-orang berseragam yang sama dengannya. Dengan raut pucat seperti biasa. Entah sakit apa yang sedang disembunyikan selama ini pada orang-orang.
"Merapat! Jangan dekat-dekat di tepi kapal!"
Pekik Jeffrey kencang sekali, membuat Joanna lagi-lagi menoleh dan menatapnya kali ini. Mereka bertatapan cukup lama. Hingga Joanna terdorong keluar dari kerumunan karena orang-orang semakin ketakutan dan berlomba-lomba ingin berada di tengah.
Hingga seperti ini akhirnya. Jeffrey menarik Joanna ketika orang-orang mendorongnya. Membuat tubuh mereka kembali berdekatan tanpa ada yang menginterupsi seperti sebelumnya. Karena orang-orang sibuk untuk menyelamatkan diri sekarang.
"I miss you."
Bisik Jeffrey sembari memeluk Joanna, saat ini mereka sedang berhadapan dengan masing-masing tubuh yang sudah memakai pelampung sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILVER SPOON [END]
RomanceSilver spoon meaning is someone was born with privilege and wealth. They didn't have to work for it, and it was given unconditionally.