twenty-one

28 11 14
                                    

°°°
Happy reading
°°°

Dengan langkah santai, Angel melewati koridor dengan mulut yang tengah mengunyah sandwich buatan ibunya. Kedua tangannya kini benar benar penuh, tangan kanan yang memegang sandwich dan tangan kiri yang memegang kotak bekal.

Tepat di persimpangan koridor, muncul Meta dan teman temannya yang langsung menghadang Angel. "Kenapa?"

"Gue cuman kangen sama Lo. Kenapa, nggak boleh?"

Angel yakin, perbincangan ini tidak penting baginya. Saat ia hendak melangkah melewati Meta dan teman temannya, dengan sengaja Meta merebut sandwich lalu membuangnya ke lantai.

"Maaf ya Angel, sengaja!" Ucap Meta dengan tawa puasnya lalu pergi. Angel hanya menghela napasnya. Dia harus benar benar sabar dengan sikap Meta.

Angel menekuk lututnya, berjongkok untuk memungut sandwich itu. Saat itu pula, seorang berdiri tepat didepannya. "Kenapa orang orang selalu berdiri didepan gue saat gue lagi ada di bawah mereka?" Batinnya sebelum mendongak, melihat siapa orang itu.

Siapa sangka, ternyata laki laki itu ikut berjongkok. Menempatkan wajahnya tepat didepan wajah Angel hingga berjarak beberapa cm. Hanya beberapa detik mereka saling menatap. Jantung Angel sekarang benar benar berdetak tidak beraturan saat laki laki itu tersenyum padanya.

"Kenapa?" Mereka berdiri bersamaan.

"Sandwich Lo udah kotor," ucapnya dengan mengulurkan tangan yang menggenggam sebuah roti.

Saat Angel ingin menerima roti itu, laki laki itu menarik laki lengannya, "Kalo lagi makan, duduk!"

"Gue bukan anak kecil lagi, gue tahu mana yang benar mana yang salah,"

"Terus kenapa harus ada orang yang bilang?"

Angel melangkah maju, mendekat pada orang yang tengah berbincang dengannya, "Karena gue butuh perhatian Lo!" Ucapnya lirih. Mereka diam saling menatap.

"Kenapa Lo butuh perhatian dari gue?" Tanya laki laki itu mengintrogasi.

"Karena..." Angel menggantung kalimatnya, "Gue tahu kalau Lo sebenarnya tahu jawabannya," lanjutnya.

"Belajar yang baik," itu ucapan terakhir Angel sebelum dia pergi dari hadapan laki laki yang dia kenal itu.

Bel masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Kelas XI MIPA 4 yang tadinya masih gaduh seketika senyap. Melihat Gema si ketua OSIS datang menghampiri tempat duduk Meta, "Dipanggil sama guru BK juga guru matematika!" Ucapnya memberitahu.


Meta berdecak, "Gue nggak punya masalah aja mereka masih manggil gue. Males banget, diwakili Lo aja deh!"

"Lo yang temui atau orang tua Lo?"

Mendengar kata orang tua yang keluar dari mulut Gema, Meta langsung berdiri, "Penting banget sampai bawa bawa orang tua?" Gema tidak menjawab, dia hanya mengangkat bahunya tidak tahu lalu pergi keluar kelas. Dan dengan terpaksa pula Meta menemui panggilan kedua guru itu.

•••

Waktu istirahat sudah dimulai dua menit yang lalu. Dengan berjalan sendiri, Angel menuju kantin. Saat sampai, dia langsung mengambil makanan disana. Di kantin SMA Bunga Bangsa memang sudah menyediakan makanan gratis setiap hari. Mereka hanya perlu menunjukan kartu identitas mereka untuk dapat jatah makan siang mereka.

Setelah mendapatnya, Angel mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk yan masih kosong. Langkahnya terhenti ketika melihat Meta dkk menghalangi jalannya. Meta menatapnya dengan tatapan tajam. "Berani juga Lo ngadu ke guru!" Ucapnya dengan nada tinggi. Ada beberapa pasang mata yang melihatnya. Angel tidak menjawab, dia hanya menatap Meta dengan tatapan bertanya tanya.

Karena geram, dengan sengaja Meta menumpahkan piring yang berada di tangan Angel. Dengan mulut terbuka karena kaget, Angel melihat bajunya yang sudah ternodai oleh makanannya. Belum puas, dengan sengaja juga meta mendorong Angel sampai tersungkur ke lantai.

Angel memejamkan matanya, apa yang baru saja ia lakukan sampai Meta berbuat seperti itu. Saat Angel mendongak, saat itu juga Meta melempar telur hingga pecah ke kepalanya. Angel sempat merintih sakit di bagian kepalanya yang terkena pecahan telur itu.

Tidak cukup satu telur, meta hendak melemparkan lagi. Melihat Meta yang sudah siap siap ingin melempar, dengan cepat Angel mengangkat tangannya untuk melindungi kepalanya. "Prince?" Suara Meta yang memanggil nama Prince membuat Angel kembali mendongak. Disana dia melihat Prince yang tangah menahan tangan Meta yang sedang menggenggam telur. "Cukup!" Tegasnya pada Meta.

Merasa jika genggam Prince semakin kuat, Meta mencoba memberontak, "Prince lepas!" Bukannya melepas, Prince justru menggenggamnya lebih kuat lagi sampai telur yang masih digenggam pun pecah ditangan Meta. Prince tersenyum ke arah Meta yang tengah melihat tangannya yang sudah penuh dengan isian telur itu.

Prince mendekat ke arah Angel untuk membantunya berdiri. Setelah Angel berdiri, dengan perlahan cewek itu mendekati Meta. Angel tersenyum kearahnya sebelum akhirnya dengan kuat dia menarik rambut Meta lalu mendorongnya hingga tersungkur.

Impresif! Ada beberapa anak anak yang melihat bertepuk tangan melihat balasan dari Angel. Selain mendorong Meta, dengan sengaja pula Angel menumpahkan jus yang dia ambil dari tangan anak lain. "Adil!" Teriaknya lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.

SEEYOUNEXT

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Look Back [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang