seven

41 32 21
                                    

°°°
Happy reading
°°°

"Air," Abel menghampiri Air yang sedang duduk dikelasnya-XI MIPA 2. Air mendongak saat namanya dipanggil.

"Kamu beneran ngelakuin itu, didepan aku?" Tanyanya.

"Harus aku lakuin lagi, biar kamu percaya?" Tantangnya.

Abel tidak habis pikir dengan jalan pikiran Air yang jelas jelas masih menjadi pacarnya. Iya. Air masih pacar Abel. Karena dari mereka belum mengucap kata putus.

Tidak ingin berdebat lebih panjang lagi, Air beranjak dari tempatnya. Saat dia berjalan keluar, Abel mengejarnya lalu memeluknya dari belakang.

Air membeku ditempat, pelukan yang dirasa cukup hangat itu membuatnya merasa kasihan. Tidak ingin merasa jatuh lagi, Air melepas pelukan itu, lalu pergi keluar kelas.

Abel tidak menyangka jika Air akan menolak pelukannya. Dia mengepal tangannya dengan kuat. Dia juga keluar kelas, untuk mencari seseorang.

"Gue mau ngomong sama Lo!" Suara Abel membuat orang yang dituju menoleh.

"Gue?" Tanya Angel dengan ragu.

Abel membawa Angel ke taman sekolah. Di sana juga banyak anak anak lain yang sedang berlalu lalang.

"Lo sebenernya siapa?" Tanya Abel, to the point.

"Angel," jawabnya juga langsung ke inti.

"Lo sebenernya siapa? Sampai sampai Air ngelakuin itu didepan gue, pacarnya sendiri!" Tanya ulang Abel lebih diperjelas.

"Status gue belum ada sama Air," jawabnya, "Wait, tapi waktu gue sama Air di perpustakaan, dia bilang kalo dia mau gue jadi temennya," lanjutnya dengan sombong.

"Dia bilang kalo dia butuh temen kayak gue, sambil senyum tahu ngomong nya," ucapan Angel benar benar membuat Abel emosi.

"Lo pikir Lo pantes kayak gitu?!" Abel meninggikan suaranya, membuat orang didekat menoleh bertanya tanya.

"Air memang pacar Lo, tapi Lo pernah berpikir nggak, kalo Air itu beneran cinta sama Lo?" Tanya Angel sekedar untuk memancing emosi Abel.

"What?" Abel mencerna ucapan Angel.

Angel tersenyum, "Kalo Air beneran suka sama gue, itu hak dia. Lo nggak bisa apa apa!" Finalnya.

***

Angel kini sedang mengumpat dalam hati. Dia juga sedang kerepotan membawa buku tulis teman teman sekelasnya.

Ini semua gara gara Air. Semuanya.

Saat hendak membuka pintu mobil, dengan tidak sengaja semua buku yang berada di tangan kirinya jatuh berserakan. Angel mengeluh.

Angel berjongkok untuk mengambilnya.

"Ceroboh!" Suara itu membuat Angel mendongak kaget.

Angel tidak henti menatap wajah milik laki laki yang tengah membantunya membereskan buku-buku.

Jentikan jari cowok itu membuatnya kembali fokus, "Makasih," ucapnya.

"Kalo butuh bantuan, bilang aja," tawarnya membuat Angel salah tingkah.

"Gue sebenernya bisa sendiri," ucapnya menguatkan diri.

"Manusia, makhluk sosial,"

Look Back [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang