ON GOING----
Jay benci kemampuannya. Ia benci melihat takdir buruk seseorang dalam mimpinya.
Jay ingin mati tanpa penyesalan, begitupun hidup dalam tahap penyelesaian.
Ia bahkan tidak mengerti kenapa mimpinya bisa berubah seiring berjalannya waktu...
Gengster-nim bisa tidak jika kita selesaikan masalah ini dengan sistem kekeluargaan?!
; Maaf, tapi kita bukan keluarga.
Maksudnya?!
; Ya, kita itu musuh bukan keluarga.
Ya Tuhan, jika dia sudah berkeluarga, sementara engkau belum memberikanku jodoh, tolong jomblokanlah dia dan teman-temannya saja.
-------------Doyoung Adipati.
..dreamplan loading....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jay berada di tempat itu lagi. Tempat yang sama.
Jay miris melihat Doyoung yang kini sudah babak belur habis-habisan dihajar oleh para gengster bayaran. Dia tidak tahu mengapa hatinya yang tadinya sedingin es batu kini merasa panas saat melihat Doyoung sudah terkulai tak bertenaga. Matanya memerah, dan terus-terusan memanggil nama Jay seakan minta untuk di selamatkan.
Lawan.. lawan.. Elah.. Lawan..
Jay terus-terusan berbisik pada dirinya sendiri seakan memberi isyarat agar tubuhnya seraya bergerak sesuai perintahnya untuk membalas para gengster itu. Namun tiba-tiba, saat menyaksikan semua itu, lutut Jay mulai lemas. Dia buru-buru berjongkok untuk mengimbangi tubuhnya agar tidak jatuh. Tidak hanya itu, setelah berdiam diri selama beberapa menit, dia merasa pusing dan membuyarkan seluruh pandangannya.
Tak ada pilihan selain mengusahakan yang terbaik untuk dirinya agar tetap tersadar. Baiknya, tak selang beberapa lama penglihatannya kembali normal dan tubuhnya mendadak terasa sehat. Sangat sehat. Namun dia merasa ada yang janggal. Karenanya, dia menyadari bagian tubuhnya yang tadinya kurus dalam sekejap sudah berubah menjadi kekar. Dia merasa seolah seluruh panca indera-nya menjadi lebih tajam. Dia bahkan mampu meninjau kelemahan dari sang lawan yang terus-terusan memukul Doyoung.
Jay merasa sangat marah melihat temannya di pukuli, lalu tanpa sengaja jaring laba-laba keluar begitu saja dari tangannya menembak ke arah para gengster. Jay terkejut sekaligus terkesan. Dengan kekuatan itu, Jay bisa mengobrak-abrik semuanya termasuk para gengster yang dia lempar keluar gedung. Bahkan dia merasa mampu untuk melemparnya ke planet mars. Tanpa hitungan menit Jay mampu mengalahkan para gengster itu. Kemenangan itu masih membuatnya penasaran, dia pun berusaha melakukan berbagai atraksi dan bersikeras bahwa berkat gigitan laba-laba hasil rekayasa genetika tempo hari lalu bisa mengubahnya menjadi spider----
-----"Om ngapain petakilan?"
Dalam sekejap, bayangan itu musnah. Jay baru sadar bahwa yang barusan itu hanya halusinasinya saja. Dia tidak habis pikir bahwa dirinya membayangkan jadi spiderman hanya karena melihat accesorist spiderman di dashboard mobil milik Doyoung.
