Seventh Chapter

264 37 11
                                    

Namanya juga hidup,
Pasti banyak cobaan.

Kalo banyak cucian,
Itu namanya laundry bossque.

--------------Najevan Langkara.

--------------Najevan Langkara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga tiba saatnya.

Akupun melihat.

Cintaku yang khianat.

Cintaku berkhianat.

Aku terjatuh.

Dan tak bisa bangkit lagi.

Aku tenggelam.

Dalam lautan luka dalam.

Aku tersesat.

Dan tak tahu arah jalan pulang.

Aku tanpamu.

Butiran....

"Hoi buaya garing! Buruan atuh! Kaluar ti angkot ge make nyieun puisi sagala!" Teriak Echan dari luar angkot dengan aksen sundanya yang kental. [Cepetan dong! Keluar angkot pake bikin puisi segala!]

"Yeuh.. Bentar atuh londok buntung! Ini teh lagu bukan puisi!" Injun sendiri hanya menarik nafas kesal sembari mengeluarkan dua lembar uang dua ribu rupiah.

"Yang bener itu buaya buntung sama londok garing." Sambung mamang angkot yang ikut menimpali mereka berdua.

"Terserah saya atuh mang. Kan mulut-mulut saya." Sekiranya begitu ucapan mereka berdua secara bersamaan, membuat mereka sendiri yang mendengarnya takjub. Ralat. Bahkan mamang angkot yang menjadi saksi bisu keduanya hampir saja dibuat standing applause jika saja posisi bokongnya sedang tidak menempel pada kursi kemudi.

Oh ya, hari ini mereka ditugaskan belanja keperluan sehari-hari oleh Jay dengan tim mereka masing-masing. Tim Injun-Echan berpisah dengan Nana-Jeno di persimpangan lampu merah. Mengingat kejadian sejam yang lalu, mereka benar-benar berjalan kaki selama tiga puluh menit. Begitupun perihal Jay yang meninggalkan mereka semua di pinggir jalan memang bukan main-main adanya. Tapi beruntung, mereka sampai di mall dengan selamat sampai tujuan yes-yes-yes. Yah meski, sedikit telat lima menit, itupun gara-gara ulah Injun dan Nana yang sempat mampir beli siomay di deket pangkalan ojek yang lagi-lagi siomaynya dibayar cash oleh Jeno seharga lima puluh ribu.

Sekarang pukul lima sore. Echan dan Injun kebagian tugas membeli aneka home care pembersih dan pewangi. Maka dari itu, Om Jay menyuruh mereka untuk belanja yang tertulis dalam list di mall. Seharusnya begitu. Jika saja Injun tidak memberi ide untuk belanja di agen grosiran terdekat. Katanya sih, supaya lebih hemat, dan lagi sisa uangnya bisa dipake buat beli jajan sebagai upahnya.

The Dreamplan | NCT DREAM ft. JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang