Pralogue; The Idiots

973 102 39
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Hari Senin. Hari yang terkenal dengan penuh kutukan. Hari dimana gerbang sekolah ditutup lebih awal karena tepat jam tujuh pas para siswa harus wajib mengikuti pelaksanaan upacara bendera.

Namun berbeda situasinya sekarang, saat sekelompok siswa perempuan yang sedang berbaris rapih nan khidmad malah dibuat heboh karena sesuatu yang begitu menakjubkan. Bukan karena sekolah diliburkan, atau mungkin pemberitahuan bahwa guru akan mengadakan rapat--dengan begitu siswa senang karena banyak kegiatan KBM yang kosong, dan tentunya juga bukan karena pengumuman UNBK akan segera dihapuskan. Sungguh mustahil.

Mereka meneriakkan sesuatu yang kemudian diakhiri oleh standing ovation pada detik-detik sebelum upacara berakhir. Tak banyak yang tahu, tapi yang pasti tanpa perlu menoleh sedikitpun hanya guru bagian kesiswaan lah yang hafal siapa dalang dibalik pembuat onar kali ini jika bukan, Nana dan Injun.

Mereka itu ibarat si kembar siam dari Negeri melayu. Tak hanya itu, orang bilang mereka itu sepaket. Tak terpisahkan. Saking tidak bisa dipisahkannya mereka sering bikin guru migrain karena tingkat kebobrokannya yang sudah menjadi trending topic di kalangan para siswa, contohnya saat ini.

Nana tidak datang lewat gerbang, melainkan lewat pagar pembatas sekolah yang terhubung langsung di lapangan sekolah--tempat upacara berlangsung. Tak lupa juga Injun yang menyusul dibelakangnya dengan mengenakan seragam pramuka yang dikeluarkan separuh, membuat guru BK yang melihatnya hanya mampu menggelengkan kepalanya.

Injun melompat turun, tapi gagal karena celananya malah nyangkut di kawat duri di bagian atas pagar pembatas. Nana yang langsung peka terhadap Injun hanya mampu menghela nafasnya. "Etdah gak guna amat punya makhluk satu!"

Injun menarik celananya. "Bentar ini celana gue nyangkut anjir."

Nana menepok jidatnya, sebelum akhirnya memutuskan untuk membantu Injun. "Duh elah copot aja dah celananya, ribet amat. Gesper lo nih ngelibet di kawatnya, gunting aja ya?"

"Ehh jangan celana gue kendor anjir!" Injun spontan menggeplak kepala Nana.

Jangan tanyakan bagaimana keduanya bisa berteman sedekat itu. Dulu, saat pertama kali mereka menjadi 'Siba' alias Siswa Baru di sekolah ini, mereka terkenal dengan sebutan the kriminalitas. Ya, Nana dan Injun memang datang dari SMP yang sama lalu memilih mendaftar di SMA yang ternyata juga sama.

Lantas apa yang terjadi?

Pada hari Orientasi pertama, mereka datang ke sekolah ini dengan memakai seragam yang bisa disebut brutal--seragam yang penuh tanda tangan siswa wanita, tak lupa celana yang di pensil dengan penuh robekan sana-sini yang ditambal dengan plester luka. Jangan lupakan rantai yang dibiarkan teruntai dari gesper menuju kantung celana yang membuat penampilan mereka terlihat semakin nyentrik diantara siswa lainnya.

The Dreamplan | NCT DREAM ft. JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang