Malam itu, hujan turun cukup deras, bahkan kilat dan suara gemuruh yang menusuk ke dalam telinga, terdengar suara roda, ya suara yang berasal dari tempat tidur rumah sakit yang di dorong oleh dokter dan suster di sepanjang lorong menuju ke ruang operasi.
Hujan deras itu telah mengakibatkan kecelakaan besar pada seorang wanita hamil dan juga pengendara mobil yang sedang melaju dengan cepat.
Untung saja kecelakaan itu tidak memakan korban jiwa. Pengendara mobil itu terluka cukup parah, sedangkan wanita hamil itu mengalami pendarahan hebat serta bayinya terlahir prematur.
Isabel, nama dari wanita yang hamil itu, tidak ada yang mengetahui identitas wanita ini, bahkan kartu nama dan nomor ponsel orang yang dikenal tidak tertera di ponsel, namun terdapat satu nomor yang tidak diketahui, para perawat yang berjaga di resepsionis menelepon ke nomor itu, terdengar suara lelaki dari seberang sana.
“halo ?”
“Halo, kami dari pihak rumah sakit ingin mengabarkan bahwa pasien bernama Isabel telah mengalami kecelakaan, apakah anda keluarganya ?”
“APA !!??”
Telepon dimatikan secara sepihak oleh pria itu. Membuat perawat sedikit kebingungan.
15 menit kemudian, pria itu tiba disana, ia berlari ke arah resepsionis, bertanya pada perawat diamana Isabel berada.
Setelah mengetahui keberadaan Isabel, lelaki itu langsung ke ruang UGD.Dokter keluar ruangan dan bertanya
“apakah anda adalah suami nona ini ?”
“Yah saya suaminya”
“Maaf sebelumnya tuan, kami hanya bisa menyelamatkan salah satu dari keluarga anda, manakah yang akan anda selamatkan?”
Pria itu tampak bingung, ia tidak tau harus menyelamatkan siapa, ia memang menginginkan bayinya, tapi ia tidak mau kehilangan Isabel setelah berpikir cukup lama akhirnya ia memutuskan untuk menyelamatkan Isabel.
Ternyata Tuhan menyayangi keduanya, operasi berjalan lancar dan keduanya selamat, hanya saja karena bayinya belum cukup usia, maka terlahir secara prematur dan harus di tempatkan di inkubator.
Pada dasarnya, Isabel bukanlah istrinya. Lelaki ini adalah seorang Mafia yang sudah menodai Isabel hingga hamil.
*****
Isabel, wanita berusia 20 tahun, ia diperkosa seorang pembunuh berantai tahun lalu.Saat itu ia sedang pulang dari tempat les, karena sudah malam, Isabel tidak mau terlambat pulang, jadi ia melewati jalan yang hampir mirip seperti gang. Jalan yang gelap, lembab, dan seram, membuat semua orang yang melewati tempat itu akan merasa merinding.
Tanpa sengaja ia melihat seorang pria sedang melakukan aksi pembunuhan, pria itu berkali-kali menusuk orang yang ada di depannya. Isabel terkejut dan hanya bisa menutupi mulutnya tanpa menjerit atau meminta pertolongan.
Perlahan dirinya mundur ke belakang, namun ia tak sengaja menginjak botol kaleng yang ada di belakangnya, membuat lelaki itu menatapnya.
Seketika Isabel kabur dan lari, ia terus berlari hingga menuju ke jalan besar, dan akhirnya ia selamat dan berada di kerumunan.
Lelaki itu tak berani muncul di kerumunan, ia hanya diam saja saat Isabel berhasil kabur dari kerumunan itu.
Isabel terlihat sangat ketakutan, ia menangis dan meminta pertolongan dari pejalan kaki disana, lalu mereka bersama mengecek kesana, namun tak ada apapun disana.Karena Isabel terlihat takut, pejalan kaki itu mengantarnya ke kantor polisi dan menyelidiki apa yang terjadi.
Polisi tidak menemukan apapun, jadi ia menelepon wali Isabel, yaitu neneknya, satu-satunya orang yang ia miliki saat ini.Isabel adalah anak yatim piatu, orang tuanya meninggal dalam kecelakaan namun ajaibnya kecelakaan itu tidak membunuh Isabel, ia bahkan hidup dan tumbuh sehat.
Sepulangnya Isabel dari kantor polisi, ia melihat bahwa rumahnya dengan neneknya itu sudah dimasuki orang, dengan ketakutan Isabel mengambil tongkat dan perlahan masuk ke dalam.
Tiba-tiba seorang laki-laki muncul di hadapannya dan menahan pukulan Isabel serta menutup erat mulutnya.
Para Bodyguard pria itu menangkap Isabel dan neneknya, lalu mengurung mereka di dalam rumah. Pria itu membuat Isabel dan neneknya pingsan lalu mengikat keduanya dan menutup mulut mereka.
Saat Isabel mulai sadar, ia membuka matanya perlahan dan melihat Pria itu sedang duduk di depannya, Isabel menjerit namun suaranya tak terdengar, karena mulutnya diplester, ia terus memberontak dan menggeleng-gelengkan kepalanya, ia menangis melihat neneknya pingsan.
“emm...hmmm....emhem..hmmm...”
“oh wow tenang sayang jangan memberontak, jika kamu menjerit aku tak akan membuka plester itu”
Isabel hanya menganggukkan kepalanya, lalu pria itu menyuruh Bodyguardnya untuk melepaskan plester itu.
Isabel memohon padanya.“aku mohon, lepaskan aku hiks... lepaskan nenekku hiks...hiks...dia tidak tau apa yang terjadi hiks...jangan melibatkannya hiks...”
“oh sayangku yang malang, jangan menangis kamu keringetan, aku akan mengelapnya”
“JANGAN SENTUH AKU HIKS...hee...TOLONG...HIKS....”
“KAU ! *PLAK*, INI PERINGATAN UNTUKMU, KAU MAU MELIHAT NENEKMU MATI ?! IYA !”
Lelaki itu menjambak rambut Isabel membuat dirinya merintih kesakitan
“AAWW..!! HIKS...LEPASSS....SAKIT !!!”“Ingat, nyawa nenekmu di tanganku, jangan main-main dengan perkataan ku”
Isabel merintih kesakitan dan menangis dalam diam, tamparan yang diberikan laki-laki itu masih terasa sakit di pipinya.
Nenek sadar dari bangunnya, ia melihat diriku yang menangis dan sudut bibirku yang berdarah, lalu nenek memberontak.
“hemmm....emmm...mm...”“lepaskan nenek itu”
“nak sayangku cucuku, kau tak apa ? Nak”.
Isabel hanya menganggukkan kepalanya yang menandakan dirinya tak apa, ia bertanya pada nenek.
“nek...nenek baik-baik saja ? Jantung nenek tidak apa-apa kan ?”
“tidak apa nak”
“maafin aku nek hiks... gara-gara aku semua ini terjadi maaf nek...”
Pria itu tak tahan lagi ia menyuruh keduanya diam dan mengatai mereka sangat dramatis, lalu ia tidak segan-segan menarik lengan Isabel dan membawanya ke kamarnya.
Nenek yang khawatir terus menjerit
“JANGAN SAKITI CUCUKU HIKS...SAYA MOHON, JANGAN SAKITI DIA HIKS...!!”.Para bodyguard menutup kembali mulut nenek dengan plester hingga ia tak bisa lagi bersuara.