Selesai mandi dan makan malam, Isabel kembali ke kamarnya dengan Kenan.
Entah angin mana, Kenan tiba-tiba memeluk Isabel dari belakang dengan erat dan berbisik.
“ayo kita kasih adek buat Keisa”.“a..aku”.
Isabel gugup, ia takut, tapi ia tidak mau membuat suaminya kecewa, ia membalikkan badan dan menatap Kenan.
Kenan yang tidak ingin membuat Isabel mengingat masa lalu mengurungkan niatnya.
“ya sudah, kalau tidak mau aku tidak akan mema--”.Tiba-tiba Isabel mencium bibir Kenan.
Kenan langsung menindih Isabel dan membisikkan sesuatu.
“apakah boleh sayang ?”.Rasanya jantung Isabel seperti mau meledak, ia tak bisa menjawab Kenan dan hanya memberi sebuah anggukan namun tatapannya beralih ke tempat lain sangking malunya.
Suasana malam yang dingin ditambah dengan kegelapan di dalam kamar menjadi hangat dengan suara bercinta diantara kedua insan ini.
Perlahan Kenan mulai mencumbu istrinya, membuka pakaiannya dan istrinya yang kini bisa terlihat kedua dadanya yang semakin besar sejak melahirkan putri pertamanya.
Ia tidak tahan dengan milik istrinya dan langsung menyambarnya dengan lahap.
Isabel tak mampu bersuara, ia menahan desahannya, Kenan yang melihat istrinya mulai terangsang, dengan sengaja menggigit bibir Istrinya dan terdengar desahan halus yang keluar dari mulut istrinya, membuat miliknya menegang.
Kenan melepaskan celananya hingga terlihat miliknya yang menegang, ia juga melihat sepertinya istrinya ini sudah mulai berkeringat dan bagian bawahnya terlihat basah.
Perlahan melepaskan semua pakaian istrinya, ia menciumi bibir istrinya hingga ke perut, kemudian memegang kedua tangan Istrinya dan mengangkatnya ke atas, ia menahan tangan istrinya dengan satu tangan dan mulai bermain di bawahnya, membuat istrinya menggeliat seperti cacing.
Nafas demi nafas ditahan oleh Isabel
“hah..hah...hah...”Kenan mulai memasukkan miliknya kedalam, baru saja setengah dari miliknya yang masuk membuat Isabel seperti menahan kesakitan, ia menumpahkan air matanya, Ken melihat itu, ia tidak tega melihat istrinya, lalu melepaskannya.
“apa sakit ?”.Isabel hanya mengangguk dan Ken merasa bersalah.
“maafkan aku, padahal kita sudah punya anak, tapi punyamu masih sempit seperti saat kamu perawan”.Isabel merasa malu dan memalingkan wajahnya, Ken mencumbu leher Isabel dan mulai melakukan aksinya lagi.
Kali ini ia memasukkan dalam sekali hentakan dan *jleb* masuk dengan sempurna hingga ke dalam. Isabel menangis dan gemetar hebat, ia juga menjerit.
“AAARGHHH SA..SAKIT !”.Ken sengaja mendiamkan di dalam, merasa adanya kedutan, ia mulai bergerak maju dan mundur sambil memeluk Isabel. Nafas mereka juga saling bertabrakan.
“hah..hah..sem..hah..sempit sayang”.“ahh..hah...pel..pelan.. sa..sakit.. hah..ahh..”.
Suara Isabel membuat Ken semakin menegang. Ken terus bergerak hingga akhirnya miliknya seperti dihisap oleh milik Isabel dan membesar, dan mereka sampai ke puncak orgasme.
“aaaghh..sa..sayang..aku mau keluar...”.“aaghh...hah...emm..”.
“aku keluarrraarggghhh!!”.