Merebut

1.5K 40 0
                                    

Setelah menunggu beberapa menit ia melihat ketiga test pack yang ia tes dan hasilnya positif, ia benar-benar positif hamil, Isabel terharu bahagia, ia keluar kamar mandi dan melihat suaminya sudah duduk di sudut ranjang menunggu istrinya yang entah sejak tadi gelagatnya sangat aneh sampai-sampai ke apotek.

Isabel buru-buru menyembunyikan test pack itu di belakang nya, dan menyeka air matanya, Kenan tentu saja khawatir melihat istrinya menangis seperti itu, ia pikir istrinya sakit.
"ada apa sayang ? Apa yang sakit sayang ? Terus kamu sembunyiin apa ?".

Isabel hanya menggelengkan kepalanya menandakan tidak apa-apa, tanpa sengaja ia menjatuhkan test pack nya dan Ken buru-buru mengambil dan melihatnya, Ken membelalakkan matanya melihat bahwa ini adalah test milik istrinya.
"ka..kamu hamil sayang ?"

Isabel masih terharu dan menganggukkan kepalanya menandakan bahwa itu benar, Ken langsung menakup kedua pipi Isabel dan menghapus air matanya, lalu ia memeluk Isabel sambil terharu.

"makasih sayang... Makasih, kita akan menjaganya hingga ia lahirnya".

Ken langsung berjongkok di depan istrinya dan berbicara dengan perut ratanya.
"halo sayang..., Akhirnya kamu tumbuh nak, papa gak sabar nunggu kalian".

Tingkah suaminya membuat dirinya tertawa, lalu Isabel berkata.
"dia baru terlihat seperti sebiji kacang paps, dia belum bisa dengerin kamu paps"

"gapapa sayang, ini namanya berbicara kontak batin dengan calon baby".

"hahaha bisa aja sih paps, gemes deh".

"hahaha".

Setelah tau diri Isabel hamil, Ken menjadi overprotektif terhadap istrinya itu, bahkan ia meminta 3 bodyguard menjaga istrinya, ia juga meminta supir mengendarai mobil sangat pelan membuat Isabel sedikit kesal karena mobilnya begitu lambat.
"percepat saja pak, saya sudah terlambat".

"pelan ya pak".

Supir yang capek dengan perdebatan mereka.
"saya mesti dengerin yang mana".

"saya pak", jawab kedua orang itu.

Isabel melihat tatapan suaminya yang mengerikan.
"di..dia aja pak".

"baik nyonya".

Kenan menyentuh kepala Isabel dan mengecup kepalanya.
"bagus".

"kalo aku terlambat gimana ?, Kamu mau tanggung jawab ?".

"iya aku tanggung jawab".

Isabel yang mengingat apa yang bakal terjadi jika sang suami sudah turun tangan.
"ga usah deh, makasih".

Sesampainya di kampus, Ken melihat Marsha yang sudah menunggu Isabel dan ia berpesan pada Marsha.
"hey Marsha, tolong jagain Isabel aku ya, dia lagi hamil, jadi jangan sampai dia kecapean".

"oke, siap bos".

Marsha menatap Isabel yang mengeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata.
"ayo calon mami anak ke dua, skuy aku anterin".

"udah deh Sha, aku baik-baik aja kok, ga di rumah ga di kampus aku dijagain sampai segitunya".

"ya gapapa dong, itu namanya bucin mode on".

"ish apaan sih, pusing aku tuh, ditambah lagi 3 bodyguard ini, hadeh".

"gapapa kali sis, biar mereka jagain juga kan bagus".

My Little Angel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang