Hamil ?

1.9K 49 0
                                    

Saat berjalan pulang, Isabel dan Marsha bertemu dengan Hendrik yang memanggil Isabel.
“Isabel !”.

“ii...iya pak ? Ada yang bisa saya bantu ?”.

“ah ini, jadi saya mau kasih tugas untuk membuat makalah, tolong kamu beritahu teman kelas kamu ya”.

“hah ? Saya pak ?”.

“iya, dan dikumpulkan lusa ya”.

“ah baik pak, kalau gitu saya pamit, permisi pak”.

Isabel dan Marsha pun pergi dan segera pulang ke rumah.
Hari ini Marsha keluar dari asrama, Isabel meminjamkan sebuah apartemen untuk Marsha, jadi dia bisa tinggal disini.

Isabel membantu Marsha membereskan barang-barangnya dan langsung berangkat ke apartemen milik Isabel yang dibelikan Kenan untuknya.

Seperti biasa, Isabel dan Marsha duduk-duduk santai setelah beres-beres.
“eh.. aku baru ingat ada tugas dari pak Hendrik”.

“lah ? Kamu kasih kabar cepat ke teman sekelasmu”.

“aku gak ada nomor mereka sha...”.

“jadi gimana ? Mau balek kampus dulu ? Mana tau mereka masih disana ?”.

“ya udah deh, ayok, habis itu aku pulang ke rumah kamu ikut ya, sekalian ketemu sama ponakan mu”.

“hahaha iya...”.

Isabel dan Marsha kembali ke kampus, beruntung kampus itu dekat dengan apartemen milik Isabel.

Saat sedang keliling kampus, Isabel bertemu dengan salah satu temannya.
“hey..., Nabilah”.

aa...he..hey, kamu...?”.

“ah aku Isabel teman sekelas kamu”.

“ah iya aku ingat, ada yang bisa saya bantu ?”.

“ini, jadi pak Hendrik ada kasih tugas makalah dan dikumpulkan lusa, tapi aku gak punya nomor teman kelas, jadi boleh ga aku minta nomor kamu sekalian kasih tau ke teman kelas lainnya ?”.

“boleh..., Ini scan barcode aja, nanti aku add kamu di grup ya”.

“oke, thank you ya Nabilah”.

“sama-sama kak”.

Isabel dan Marsha pun pergi dari sana dan langsung pulang ke rumah.

Saat masuk, Isabel terkekeh melihat kelakuan putri kecilnya yang sedang bermain tepung-tepungan di dapur.

Keadaan dapur saat ini benar-benar kacau, para pembantu sampai kewalahan mengurus Keisa.

Marsha yang melihat itu sampai terbengong dan tertawa melihat tindakan ponakannya itu.
“Sha.. kamu tunggu disini dulu, aku mandiin Keisa dulu ya”.

“oke, santai aja”.

Isabel berlalu pergi dan menghampiri Keisa, lalu ia menggendong Keisa dan pergi ke kamar mandi.
keisa..., Kamu ini ya, nakal sekali, nanti kalo papa tau kamu berantakin rumah nanti kamu dimarahin lo....”.

“pa..pa...ma..ma...ma...”.

Hanya terdengar ocehan lucu dari mulut bayinya itu yang membuat Isabel terkekeh melihatnya.

My Little Angel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang