Chapter 2

480 57 9
                                    

Brak! Kyuhyun mendobrak pintu dan menemukan tiga orang pria sedang berkumpul disana.

"Yak! Kau siapa main menerobos begitu saja?!"

"Aku tidak punya banyak waktu. Aku ingin bertemu atasan kalian"

"Dan menurutmu kami akan langsung memberitahumu?" Salah seorang dari mereka maju dan memberikan tatapan tajam. "Keluarlah selagi kami masih bersikap baik"

"Iya. Kalian harus langsung memberitahuku"

"Kau tuli? Kau itu hanya seperti serangga yang masuk ke kandang macan"

"Jika analoginya begitu aku malah bisa melewati kalian dengan mudah"

"HEI! Kau benar-benar membuatku—"

Orang di hadapan Kyuhyun mengangkat sebelah tangan untuk memberi isyarat kepada anggotanya untuk diam.

"Katakan padaku apa urusanmu dengan bos"

"Kau tidak sepenting itu untuk tau masalahnya" Jawab Kyuhyun sinis.

"Tanpa jawaban yang pasti, kau tidak bisa bertemu dengannya jadi segeralah keluar. Ini peringatan terakhir"

"Peringatan darimu karena kalian berjumlah tiga orang?"

"Aku tidak tau siapa yang mengirimmu, tapi bos benar-benar tidak bisa ditemui saat ini"

"Saat kubilang aku ingin bertemu, aku tidak mengharapkan ada alasan lain yang diberikan selain kalian langsung membawaku padanya"

"Itu akibat dari jawabanmu sebelumnya"

"Ini urusan pribadi"

"Bos kami saat ini juga ada urusan pribadi. Pergilah, keinginanmu tidak akan terwujud"

Kyuhyun menghela nafas panjang. "Baiklah"

Bugh!

"Akh!"

Pria itu langsung limbung setelah perutnya menerima pukulan dengan tenaga yang masih ditahan. Disaat semua orang masih mencerna kejadian yang baru terjadi, Kyuhyun menahan bahu pria yang kesakitan itu lalu membisikkan sesuatu.

"Aku orangnya tidak sesabar kalian"

"Ukh. Breng... sek"

"Kau masih bisa merubah jawabanmu, tap cepatlah"

"Beraninya kau menyakiti ketua kami!!"

Sebuah pukulan melayang namun Kyuhyun berhasil menangkap dan memberi cengkraman kuat yang membirukan jemari.

"Ak! Aakh!"

"Yak! Lepaskan dia!"

Menyusul sang rekan yang masih berjuang menahan sakit, ia datang membawa sebuah pipa besi yang ingin dihantamkan segera dalam gerakan lari cepatnya, namun berakhir segera dalam sekejab ketika Kyuhyun berputar dan menendang kepalanya. Bugh!

Akibatnya, muncul rasa pening lalu suara tanpa akhir yang memenuhi kedua lubang telinga sebelum kesadarannya hilang. Bruk!

"Sekarang..."

"A! Ta-tanganku!"

"Apa sekarang kau berubah pikiran?" Kyuhyun bertanya pada pria yang baru bangkit sambil memegangi perutnya.

"Akan kutunjukkan. Lepaskan dia"

Bugh!

"Sudah. Cepat tunjukkan"

"Kubilang lepaskan! Kenapa malah memukulnya sampai pingsan juga?!"

"Aku tidak melihat adanya masalahh untuk itu"

CATWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang