Suasana pagi kali ini menjadi berbeda dengan adanya alunan indah dari ruang tengah, hanya saja sebagai datu pengecualian, terdapat tatapan sinis ke arah punggung Sebin yang tengah sibuk melemaskan jari-jarinya di atas tuts piano yang mana membuatnya tidak sadar akan hal itu, bisa dibilang jika sebaliknya, Sebin sadar apa yang tengah dilakukan Kyuhyun, suasana pagi akan langsung berubah dipenuhi kicauan mereka berdua.
"Selamat pagi, tuan" Pak Yun menyapa Kyuhyun yang duduk sendiri di dapur dengan tatapan penuh rasa tidak suka. "Ada masalah?"
"Di rumah ini tidak ada piano, jadi kapan dia membawa itu ke rumah? Tidak ada ijin apapun yang masuk ke telingaku"
"Mungkin karena anda sibuk makanya nona melewatkan sesi itu"
"Noona juga sibuk tapi dia selalu membawa ponsel kemanapun dia pergi. Dia bisa saja mengirimiku pesan atau semacamnya"
"Jadi anda ingin agar nona segera berhenti menainkan pianonya?"
"Aku punya ide lebih bagus. Menendangnya keluar" Kyuhyun menghela nafas panjang. "Tapi bagaimana caranya?"
"Nona sebelumnya berpesan jika anda mengungkit keinginan untuk mengusirnya, nona bilang anda harus menikah terlebih dahulu"
"Apa hubungannya? Ini rumahku. Aku membeli dengan uangku sendiri jadi dia tidak punya andil apapun dalam mengaturku"
"Tapi berita baiknya nona akan dengan sukarela keluar agar anda dan istri anda nanti bisa fokus satu sama lain"
"Tck, jangan sampai aku juga ikut menyewa seseorang"
"Jadi ada yang pernah memberi anda masukan? Saya pikir itu ide yang bagus, tanpa menikah anda bisa mengeluarkan Nona Sebin dari sini seperti yang anda inginkan"
"Tidak. Tidak akan seru jika bukan pencetusnya yang ditampilkan"
"Siapa?"
"Lupakan. Ganti topik lain saja"
"Baik. Menurut saya permainan Nona Sebin tetap sebagus dulu. Rasanya seperti mendengarkan pemenang kejuaraan nasional dua tahun berturut-turut mengadakan konser"
"Kubilang ganti topik, masih saja membahasnya"
"Tapi memang tidak ada yang terpikirkan, musik Nona Sebin seperti dapat menyihir orang untuk terus mendengarkan"
"Pak Yun, anda terlalu berlebihan. Noona tidak akan suka mendengarnya"
"Saya baru saja menyampaikan pujian itu padanya dan nona kelihatan sangat girang"
"Jadi itu sebabnya dia terus memainkan piano sejak dua jam yang lalu dan mengganggu pagiku? Aku suka ketenangan. Harusnya Noona tau itu. Makanya dulu aku memilih tinggal sendiri"
"Bukan karena anda bertengkar hebat dengan Nona JiHye karena sudah memotong rambutnya saat dia tidur?"
Kyuhyun mengernyit. "Kenapa aku melakukan itu?"
"Anda mabuk dan bilang ada hantu botak yang meminta tolong pada anda untuk mencarikannya wig"
"Ya, aku ingat sekarang. Padahal rambut pendek cocok dengannya tapi kenapa dia benci sekali? Dasar aneh"
"Bahkan sampai sekarang anda belum meminta maaf"
"Kejadiannya sudah bertahun-tahun yang lalu, Noona mana mungkin ingat"
Kyuhyun memutar kursi bundarnya, menghadap Sebin yang masih sibuk dengan kegiatan yang baginya berisik tersebut.
"Apa anda berpikir ingin mulai melukis lagi?"
"Entahlah. Aku tidak punya niat untuk menyentuh kanvas kembali"
"Siapa tau saja anda perlu kegiatan untuk merilekskan diri. Tentunya kegiatan selain olahraga yang selali anda lakukan"
KAMU SEDANG MEMBACA
CATW
Fiksi PenggemarIni kisah yang menceritakan kehidupan seorang pria yang hidup dalam keramaian dunia melebihi orang-orang pada umumnya. Dirinya mengetahui sepenggal kisah dari mulut ke mulut oleh mereka, para pemilik cerita yang tak lagi dapat bersuara. Dari semua k...