"Look who's coming late"
Dari jendela gedung di lantai dua, DoYun dapat melihat Seo InHo keluar dari mobil diikuti dua penjaga dibelakang.
"Apa saya perlu membereskannya?"
Sejak tadi DoYun ditemani orangnya yang menyamar menjadi pelayan. Nampan besi di tangan pelayan palsu tersebut jika diteliti lebih, memiliki ruang tipis yang digunakan sebagai penghubung suara saat berbagi pesan kepada rekan lainnya yang tersebar di seluruh gedung.
"Tifak. Biar aku saja yang bereskan. Ikut aku sebentar"
Keduanya mampu keluar dengan mudah melalui lorong tersembunyi yang memang hanya DoYun dan orang-orangnya saja ketahui. Para tamu masih tidak menyadari sedang terkurung di dalam, ya, mereka semua kecuali Seo MiRyung. DoYun tau jika tidak segera bertindak mengenai kedatang Seo InHo yang berskandal itu, maka bisa-bisa rencana ini gagal.
"Lihat, dia berlebihan sekali. Bahkan bintang tamu cantikku hanya membawa satu penjaga padahal mereka berlima"
"Putra Seo MiRyung dan dua penjaga itu sama sekali kelihatan tidak berbahaya. Kita bisa langsung melumpuhkan mereka"
"Sstt! Usir pikiran membinasakan seperti itu. Sekarang kau sudah bukan bagian militer dan ini juga bukan zona perang. Santailah sedikit"
"Maaf, tuan. Saya sedikit terbawa"
"Kau membawa yang kuminta bukan? Berikan padaku"
"Ini, tuan"
"Wah, bukankah dia cantik sekali?" DoYun memuji mengusap senjata jarak jauh itu sesaat. "Sekarang kau bisa masuk kembali. Lihat apakah sudah ada peningkatan dari percobaan Seo MiRyung untuk keluar"
"Anda yakin bisa mengusir mereka sendiri?"
"Ayolah, ini sangat mudah. Berhenti mengkhawatirkanku seolah aku anak-anak. Kau itu seperti Pak Yun saja"
"Siapa Pak Yun?"
"Dia pengasuh temanku yang manja sejak kecil. Perannya sudah melebihi orang tua bagi temanku itu"
"Sepertinya mereka sangat dekat"
"Ya, sangat dekat. Sekarang pergilah, berhenti mengajakku bicara"
"Saya permisi"
"Dan aku akan bermain sebentar"
Syut! Sebuah peluru melesat dalam kecepatan tinggi lalu hancur mengenai tubuh Seo InHo.
"Akh! Apa ini?!" Seru InHo.
"Ini peluru cat berwarna, tuan"
"Aku tau ini apa, bodoh! Aku perlu kalian mencari pelakunya! Cepat seret dia padaku!"
Sruk! Peluru lain pecah mengenai kepalanya.
"Aakh! Darimana sebenarnya... KAU! Itu dia disana! Cepat kalian tangkap dia!"
"Ups, they got me"
DoYun langsung memberi isyarat dan dalam lima detik, masuk sebuah truk es krim bersama bunyi-bunyian manis yang berhenti di depan ketiga orang tersebut, menghalangi mereka untuk maju.
KAMU SEDANG MEMBACA
CATW
FanfictionIni kisah yang menceritakan kehidupan seorang pria yang hidup dalam keramaian dunia melebihi orang-orang pada umumnya. Dirinya mengetahui sepenggal kisah dari mulut ke mulut oleh mereka, para pemilik cerita yang tak lagi dapat bersuara. Dari semua k...